Bantuan Haiti Terlambat Bill Clinton Minta Maaf !!!
                                            
Bencana Haiti merupakan bukti kesaktian HAM yang universal, dan juga bukti 
bahwa Syariah Islam melarang umatnya memberi bantuan kepada orang yang bukan 
muslim, orang kafir, orang murtad, dan orang Yahudi.

Orang kafir, murtad, dan Yahudi harus dihukum bukan malah diberi bantuan, 
begitulah inti dari jiwa Syariah Islam aselinya.

Para korban bencana Haiti ada yang merampok bantuan yang datang itu, dan oleh 
Polisi Haiti, pelakunya ditembak mati.  Akibat tindakan polisi Haiti, 
terjadilan konflik para petugas UN yang menyalahkan tindakan polisi itu dengan 
menembak mati korban yang seharusnya ditolongnya.

Orang yang kelaparan memang biasa melakukan kekerasan atau merampas makanan.  
Sebagai petugas polisi cukup mengatasinya bukan malah menembaknya.  Pembagian 
makanan terpaksa terhenti sementara akibat protes para petugas UN yang 
membagikan bantuan itu.  Mereka memprotes Polisi Haiti yang menembak korban 
bencana ini karena dianggap merampok bantuan itu dengan kekerasan.  Pihak UN 
sendiri yang bertugas mem-bagi2kan tidak pernah meminta bantuan polisi untuk 
menembaknya.

Bantuan selanjutnya ternyata datang terlambat, seluruh rakyat Haiti protest 
berdemo dimuka kedubes USA atas keterlambatan bantuan tsb.  Namun Bill Clinton 
yang ditunjuk oleh SekJen UN Ban Ki-Moon sebagai koordinator bantuan ini, 
Clinton tidak marah didemo, malah dia minta maaf atas keterlambatan bantuan ini.

http://www.detiknews.com/read/2010/02/06/121539/1294255/10/bill-clinton-minta-maaf-atas-keterlambatan-bantuan

Apa yang dilakukan Amerika dan Clinton harusnya direnungi oleh kita semua, 
bandingkanlah bagaimana sikap pemerintah kita sendiri kepada rakyatnya.  
Mentang2 jadi pemberi bantuan dianggap tidak boleh diprotes mumpung enggak 
bayar koq pake protest.

Sementara rakyat di Haiti berebut makanan dari bantuan yang datang, sebaliknya, 
rakyat di Gaza justru saling merampok temannya sendiri untuk mendapatkan 
makanan.  Bill Clinton sendiri sudah tidak mau memikirkan terorist2 di Gaza itu 
yang mengaku rakyat jelata.  Bantuan Amerika makanan, obat2an dan supply 
barang2 yang dibawa melalui UN ke Gaza dirampok bukan oleh rakyat yang 
kelaparan, tapi oleh pasukan khusus Hamas yang keok perang dengan Israel.  
Jelas ya, tentara Israel itulah lawannya bukan orang sipil yang bawa bantuan 
yang diperangi untuk disita bantuan yang harusnya dibagikan kepada rakyat 
jelata yang memerlukan.  Akibat perampasan oleh aparat Hamas, maka seluruh 
personil UN mengundurkan diri, hingga detik ini tidak ada satupun negara 
didunia yang berminat memberi bantuan.

Bisa anda bayangin, jumlah orang2 Arab Palestina diseluruh Jaziran Timur Tengah 
yang mencakup Syria, Libanon, Yordania, Gaza, dan Westbank itu berjumlah 4.7 
juta jiwa, dan untuk mereka, Amerika dan Eropah memberi bantuan setiap tahun 
sebanyak $760 juta, andaikan uang sebanya ini dibagikan merata kepada rakyat 
Arab Palestina ini, maka setiap orangnya akan menerima $162 per-orang 
per-bulannya.  Arab2 Palestina ini tak perlu kerja mereka dapat jatah bantuan 
dari negara2 kafir dan tidak ada dana negara2 Islam didalamnya.

Tapi untuk 2010 ini, bantuan dari Amerika merosot hanya $100 juga dan dari 
negara2 Eropah lebih kecil lagi, akibatnya untuk menjamin kehidupan basic saja 
tidak mencukupi, dan untuk ini diminta kesediaan negara2 Arab dan Islam untuk 
ikut membantunya menanggung beban biaya para terrorist Palestina ini.

http://www.startribune.com/world/83882107.html

Sampai sekarang belum ada reaksi dari negara2 Arab maupun negara2 Islam didunia 
untuk membantu Gaza dan Westbank apalagi mana mungkin bisa minta bantuan untuk 
Haiti yang mayoritasnya bukan Islam ???

Mengapa Indonesia yang mayoritas Islam yang sudah menjanjikan bantuan jauh2 
hari ternyata janji2nya bohong saja, katanya mau bangun Rumah sakit tahun lalu, 
MenKes Siti Fadilah menjanjikan mau membangun Rumah Sakit di Gaza dan 
mengirimkan tenaga2 dokter Indonesia.  Ternyata cuma bohong2 saja, begitulah 
standard kejujuranya hanya setipis udara saja padahal keimanannya setebal 
tembok beton.

Sekarang rakyat di Gaza membutuhkan makanan, minuman, sajadah untuk bershalat, 
mukena untuk wanita2nya, bahkan juga kitab suci AlQuran untuk memperkuat 
keimanannya.....  tetapi mana bantuan saudara2 kita seiman dan seagama ini 
terhadap sesamanya di Gaza dan Westbank???

Kalo dunia sekuler memang memboikotnya karena mereka itu terorist Jihad Islam 
yang membunuhi umat yang bukan Islam sehingga wajar kalo sekarang terpaksa 
menurunkan bantuannya meskipun bukan dihentikan.

Tapi kalo negara2 Syariah juga tidak bersimpati memberi bantuan, lalu apalah 
artinya muslim brotherhood itu???? Celakanya, negara2 Syariah ini bukan 
membantunya dengan makanan atau obat2an melainkan menyelundupkan bantuan berupa 
roket, peluru, senjata perang dan berbagai alat pembunuh lainnya yang akhirnya 
digunakan hanya untuk saling membunuh sesama Islam di Gaza dan Westbank.  
Memprihatinkan bukan???

Ny. Muslim binti Muskitawati.




Reply via email to