http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=6205b11554ae09686d1186cd15744a02&jenis=b706835de79a2b4e80506f582af3676a


Pertama Minggat, Kini "Diculik". 
Kamis, 11 Februari 2010 | 13:20 WIB 
 


Oleh: Satriyo Eko Putro

Binsar M. Napitupulu (56) dan istrinya, Yanthy Sibarani (41) seakan tak sempat 
lagi berpakaian rapi, Rabu (10/2). Binsar hanya mengenakan kaos oblong putih 
dan celana pendek, sementara Yanthy cuma berbalut daster tanpa lengan.
Maklum, sepanjang hari itu mereka sibuk melayani wartawan dari berbagai media 
massa cetak, elektronik, maupun online yang mendadak gemruduk ke rumah mereka 
di Perumahan Sepanjang Town House, Kelurahan Wonocolo, Kecamatan Taman, 
Sidoarjo.
Binsar menjadi "buruan" karena anaknya, SATN hingga kini belum ditemukan 
setelah "diculik" pacarnya yang dikenal lewat FB. 
"Anak kami, SATN meninggalkan rumah sejak Sabtu (6/2) lalu dan sampai sekarang 
belum pulang," tuturnya dengan wajah letih.
Kisah hilangnya SATN, satu-satunya perempuan dari 4 anak Binsar M. Napitupulu 
dan Yanthy Sibarani, sangat mirip dengan kisah MNT, siswi kelas dua SMPN 5 
Sidoarjo.
MNT hilang dari orangtuanya saat mengunjungi hajatan salah satu kerabatnya di 
Perumahan Bumi Serpong Damai, Tangerang, Sabtu (6/2) lalu. Ternyata, dia 
"diculik" kenalannya di FB. Dalam perjalanan hingga ke Serang, keduanya mengaku 
pernah berhubungan seks 3 kali.
Sementara SATN, siswi kelas satu SMAN 22 Surabaya, juga diduga "diculik" 
pacarnya. Kesamaan lainnya, pacar SATN juga pemuda dari Jakarta yang dikenal 
lewat situs jejaring pertemanan FB. Lelaki itu dikenal dengan nama Edo 
"Setahu saya, dulu mereka berpacaran di dunia maya gitu," kata Binsar yang 
tinggal di Perumahan Sepanjang Town House, Kelurahan Wonocolo, Kecamatan Taman, 
Sidoarjo. 
Ihwalnya, Sabtu (6/2) lalu SATN berpamitan pergi ke sebuah gedung basket di 
bilangan Jl. A. Yani, Surabaya untuk mendukung tim bola basket sekolahnya. Saat 
itu dia mengenakan kaos ungu lengan pendek dengan gambar kecil Mickey Mouse di 
bagian dada, celana panjang jeans hitam, dan sepatu sandal. Gadis ABG berpostur 
agak gemuk dengan tinggi sekitar 160 cm dan rambut berombak sepunggung itu 
mengendarai motor Honda Revo strip biru nopol W 5223 XB.
Sorenya, sekitar pukul 15.30, Yanthy meng-SMS SATN agar cepat pulang karena dia 
membutuhkan motor yang dibawa sang putri. "Waktu itu dia menjawab bahwa 
urusannya akan selesai dan dia akan cepat pulang tanpa menyebut di mana dia 
berada," tutur Yanthy.
Ternyata itu adalah kontak terakhir. Hingga hari ini tak ada kabar berita 
secuil pun dari SATN. Ponselnya pun tak dapat dihubungi. Gadis periang itu 
seakan lenyap ditelan bumi. Binsar dan Yanthy pun kelabakan. 
Hasil penelusuran ke teman-temannya menghasilkan sedikit titik terang. Ada yang 
bilang Abel terlihat bersama dua laki-laki -salah satunya Edo-- di sekitar 
Gubeng Pojok (Stasiun Gubeng, Red.), Sabtu (6/2) itu. 
Edo sendiri adalah pemuda pengangguran yang tinggal di kawasan Jl. Balap 
Sepeda, Rawamangun, Jakarta Timur. Binsar mengaku pernah bertemu Edo saat 
menjemput SATN yang minggat ke Jakarta, 23 Desember 2009. Ya, menghilangnya 
SATN Sabtu (6/2) lalu bukanlah kali pertama. Pada 23 Desember 2009 dia kabur 
dari rumah
Saat ini Binsar coba melacak keberadaan Abel lewat FB. "Saya juga punya akun di 
FB. Akun Abel sudah saya add ke akun saya," ungkap Binsar.
Dari akun SATN di FB itulah diketahui bahwa dia tengah menjalin hubungan asmara 
dengan Edo. Dari akun SATN (Abel Sii Kudceg) itu pula terlacak akun FB Edo yang 
menggunakan nama "Jeje Sii Kusud". Terlacak pula alamat rumah Edo yang kemudian 
diduga sebagai tempat tujuan Abel setelah minggat dari rumah. Ternyata dugaan 
itu tak keliru. Atas bantuan keluarganya di Jakarta, SATN ditemukan berada di 
rumah Edo.
"Sebelum pulang, saya sempat menemui Edo. Sempat saya bilang ke dia bahwa bila 
dia macam-macam lagi dengan SATN, akan saya tangkap," kisah Binsar dengan nada 
geram.
Setelah kejadian itu, Binsar dan Yanthy meningkatkan pengawasan terhadapSATN. 
Nomor ponsel dia mereka ganti yang baru dengan harapan Edo tak dapat lagi 
menghubungi anak gadis kesayangan mereka itu. Tapi toh, Binsar dan Yanthy masih 
kecolongan juga.
"SATN sering meng-update status (FB)-nya pakai ponsel. Nah kalau saya mau 
periksa ponselnya, dia selalu bilang, "Masak mama nggak percaya sama aku? Ada 
kemungkinan anak saya diguna-gunai lewat FB," timpal Binsar.
SATN diyakini masih berhubungan dengan Edo lewat dunia maya. Dalam update 
statusnya pada 3 Februari 2010 pukul 11.30, SATN menulis, "still love U kusud 
(Edo, Red.)." Kemudian update status nya pada 5 Februari 2010 pukul 14.45 
tertulis "rapot jelekkk..mama konser werrr... :@" dilanjut pada pukul 20.41 
dengan tulisan, "mama cerewettt... :@."
Sampai pagi tadi keberadaan SATN belum terlacak, demikian pula motor yang dia 
bawa. Binsar sendiri berang saat ditanya kemungkinan terburuk bahwa anaknya 
bernasib sama dengan MNT, berhubungan seks dengan pacar yang "menculik"-nya. 
MNT dipastikan telah berhubungan seks dengan Ari, pacar sekaligus 
"penculik"-nya. Kesimpulan itu didapat dari hasil visum di RS cipro 
Mangunkusumo, Jakarta.
"Hasil visum sudah keluar malam tadi dan MNT diketahui sudah melakukan hubungan 
intim dengan tersangka Ari," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar 
Boy Rafli Amar.
Ari akan dijerat dengan pasal 332 KUHP tentang melarikan anak di bawah umur dan 
pasal 287 KUHP tentang bersetubuh dengan anak di bawah 15 tahun. Selain itu, 
Ari juga dikenai pasal 81 UU No. 23/2003 tentang Perlindungan Anak.
Boy menyatakan tersangka tidak memungkiri bahwa dia dan korban melakukan 
hubungan badan di dalam rumah, tepatnya di ruang tamu rumah ibu Ari di Cijeruk, 
Serang. Meski dilakukan atas dasar suka sama suka, Ari tetap diproses sesuai 
jalur hukum karena korban masih terhitung anak-anak.
Sementara MNT tidak dikenai pasal perzinahan. "Tidak karena korban masih di 
bawah umur dan dilindungi undang-undang," kata Boy.
Ari mengaku menjemput korban di daerah Cimone, Tangerang, Sabtu lalu. Dari situ 
mereka pergi ke rumah ibu Ari di Serang. Rumah itu dipilih untuk singgah karena 
tersangka tidak membawa cukup uang saat menjemput korban. Ibu tersangka sendiri 
menyatakan keberatan dengan tamu perempuan Ari yang masih berusia 14 tahun itu.
Berdasarkan keterangan, Ari dan MNT pertama bertemu melalui jejaring sosial 
Facebook, November tahun lalu. MNT, menurut orang tuanya, kerap mengakses laman 
tersebut di warung internet karena tidak berlangganan internet di rumah. Boy 
mengatakan hubungan lewat FB berlanjut melalui SMS atau telepon sampai akhirnya 
Ari dan MNT bertemu, pekan 

<<3a09b9576d437b1f2aee4b2e13be4318.jpg>>

Reply via email to