http://www.suarakarya-online.com/news.html?category_name=Nusantara
BUNTUT PENEMBAKAN Rumah Anggota DPRD Kuansing Dibakar Massa Jumat, 11 Juni 2010 PEKANBARU (Suara Karya): Rumah seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dibakar massa akibat buntut dari konflik pembagian hasil kebun kelapa sawit plasma di Desa Cengar, Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau. Informasi di lokasi kejadian menyebutkan, Kamis (10/6), rumah yang dibakar warga tersebut milik Jufrizal, anggota DPRD Kabupaten Kuansing dari Partai Gerindra di Desa Cengar, Kecamatan Kuantan Mudik, Riau. Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (9/6) petang. "Saya hanya bisa pasrah," kata Jufrizal saat dihubungi wartawan. Sebelumnya, dua warga tertembak, seorang di antaranya tewas, akibat bentrokan antara polisi dan warga, Selasa (8/6). Insiden tersebut merupakan buntut dari ketidakpuasan warga terhadap bagi hasil panen kebun plasma seluas 9.340 hektare yang dikelola Koperasi Unit Desa (KUD) Prima Sehati bersama perusahaan perkebunan swasta. Jufrizal mengaku, tidak berada di lokasi saat peristiwa itu terjadi. Seluruh bangunan rumahnya habis terbakar. Meski begitu, tak ada korban jiwa. Ia mengaku belum mengetahui alasan pembakaran rumahnya. Namun, ia menduga karena dirinya termasuk salah seorang anggota keluarga dari pengurus KUD Prima Sehati. "Untuk sementara, saya mengungsikan istri dan kedua anak saya ke lokasi yang aman," ujarnya. Sementara itu, seorang tokoh pemuda Kuansing, Yose Rizal, mengatakan, kejadian tersebut disebabkan warga yang sudah emosi karena pihak kepolisian dan pemerintah setempat lamban menyelesaikan konflik warga dengan KUD tersebut. "Insiden pembakaran ini sangat disesalkan dan saya berharap warga untuk menahan diri," ujarnya. Sebelum bentrokan berdarah di Kuansing, warga telah beberapa kali berunjuk rasa sejak Mei lalu. Pasalnya, pihak KUD Prima Sehati dinilai terus ingkar janji sehingga ratusan warga akhirnya melakukan panen paksa di kebun plasma seluas 100 hektare. Bentrokan pecah saat sekitar 200 aparat Polres Kuansing dan Brimob Polda Riau mencoba menghentikan aksi tersebut. Korban tewas bernama Yusniar (47) yang diduga mendapat dua luka tembakan di dada. Sedangkan korban yang terluka bernama Disman (40). Sementara itu, anggota Komisi A DPRD Riau, Bagus Santoso, mendesak polisi segera mengungkap pelaku penembakan saat terjadi bentrokan antara polisi dan warga di Desa Cengar, Kuansing, itu. Bagus juga mengimbau agar polisi bersikap profesional dengan melakukan proses hukum tanpa pandang bulu. Untuk kasus penembakan yang mengakibatkan jatuhnya korban tewas, hingga kini Polres Kuansing belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai insiden tersebut. Kapolres Kuansing AKBP R A Kasenda mengatakan, polisi masih melakukan penyelidikan. Ia berjanji, polisi akan tetap bersikap profesional. Karena itu, ia meminta semua pihak tidak menyudutkan polisi. Menurut dia, bentrokan itu juga mengakibatkan empat petugas luka parah dan satu unit mobil patroli dibakar massa. (Ant/Dwi Putro AA)