Flotilla Adalah Supply Darurat Pesanan Untuk Hamas !!!
                                      
Para pendukung Hamas diseluruh dunia makin lama makin tersudut, semua peminta 
sumbangan2 disemua airport2 yang ada didunia ternyata adalah disponsori oleh 
gerakan2 pendukung Hamas.  Dimulai dari Amerika, Eropah, hingga diseluruh 
dunia, para peminta sumbangan ini diciduk dinegaranya masing2 dan semua uang 
yang terkumpul disita pemerintah masing2.

Jadi jangan heran kalo Hamas makin ber-kaok2 meminta bantuan dari berbagai 
sudut dunia ini kepada mereka yang sebelumnya mendukungnya.  Namun gimana mau 
mendukungnya kalo para pengumpul sumbangan ini sudah dilarang dan ditangkapi 
pemerintah bahkan dana yang sudah terkumpul juga disita???

Blokade Israel betul2 mematikan, yaitu mematikan Hamas, sedangkan rakyat jelata 
masih bisa mendapatkan bantuan melalui badan2 Internasional yang masuk dengan 
pengawalan ketat tentara Israel.

Memang beberapa anggauta Hamas berusaha untuk menyusup agar juga bisa menerima 
bantuan tsb bersama diantara rakyat sipil lainnya, tapi inipun sulit dalam 
prakteknya, karena pasukan Israel yang mengawalnya itu diperlengkapi dengan 
listing nama2 rakyat sipil dan nama2 pengikut Hamas yang tersimpan dalam 
database yang bisa dicheck setiap saatnya.

Yang lebih parah bagi Hamas, banyak rakyat jelata sekarang merasa bagiannya 
menjadi dikurangi apabila ada anggauta Hamas menyusup diantara mereka.  
Kebanyakan masyarakat Gaza itu mudah membedakan mereka yang anggauta Hamas dan 
yang bukan.  Jadi kalo ada anggauta Hamas yang bisa lolos berhasil mengutib 
pembagian bantuan dari UN yang diawasi pasukan Israel ini, maka masyarakat yang 
mengetahuinya secara rahasia akan melaporkannya kepada pasukan Israel yang 
kemudian akan dikejar kemanapun larinya.

Wajar kalo para pendukung Hamas makin lama makin terjepit, kekurangan supply 
dan dipaksa memerangi rakyatnya sendiri.

Oleh karena itu, Hamas menyiapkan jutaan dollar untuk membeli bahan2 supply 
keperluannya baik di Cyprus, Irlandia, dan dari negara2 maju lainnya untuk 
kemudian secara emergency akan dikirim langsung ke Gaza, dan untuk mengamankan 
pengiriman inilah pihak penyelenggara bantuan ini mengumpulkan aktivis2 yang 
bersimpati untuk turut serta menjadi perisai nantinya apabila ditahan oleh 
patroli Israel.

Hamas mengira, dengan menggunakan perisa para aktivitas ini, maka bantuan 
kepada Hamas bisa disarukan sebagai bantuan kemanusiaan.

Demikianlah, Flotilla kapal yang disewa Hamas dari Cyprus diberi bendera Turki 
dimana semua pengawal Hamas sebanyak 500 orang dimasukkan ke kapal ini setelah 
sekitara 200an simpatisan berhasil dikumpulkan di Cyprus.  Dari 200an 
simpatisan ini kemudian ada puluhan yang membatalkan diri karena memang sudah 
mencurigai tujuan daripada bantuan ini. Bahkan, Flotilla ini diberitakan 
berhasil mengikut sertakan seorang senator Amerika bekas calon presiden yang 
kalah dari Obama yaitu, Mc Cain yang katanya akan ikut serta dalam kapal ini.  
Ternyata setelah ditangkap dan disita semua isi kapal ini oleh pasukan Israel 
tidak ada satupun aktivis2 yang terkenal seperti yang sudah disebar luaskan 
dalam berita2 melalui AlJazera.

Demikianlah selanjutnya kita sama2 tahu, jutaan dollar telah dikeluarkan Hamas 
ternyata gagal, kedua kapalnya yang berisi supply habis disita oleh Israel tak 
ada satupun yang berhasil lolos meskipun gerakan2 politik telah dikerahkan 
diseluruh dunia ternyata tidak merubah sikap dan ketegasan Israel dalam 
menentukan sikapnya.

Tidak ada satupun pemberi sumbangan bersedia mengirimkan sumbangannya dengan 
cara untung2an bisa masuk seperti ini, semua organisasi kemanusiaan sudah 
mendapatkan jaminan keamanan lebih dulu sebelum masuk.  Jadi Flotilla dan 
Rachel Corrie ini terbukti cuma usaha untung2an untuk bisa lolos dari blokade 
ketat dari Israel ini yang ternyata semuanya gagal total.

Kegagalan kedua kapal bantuan untuk Hamas ini makin memperparah kondisi Hamas, 
karena selain kehilangan jutaan dollar juga kehilangan supply emergency yang 
di-nanti2kannya itu.

Parahnya situasi Hamas sekarang mendorong mereka untuk bernegosiasi langsung 
dengan Israel, Amerika, dan negara2 Arab, antara lain mereka berjanji mau 
bergabung dengan pihak Abbas, bahkan juga menyatakan bahwa gerakan Hamas adalah 
gerakan non-violent.

Tapi mana bisa sikap khianat yang beulang kali dilakukan Hamas bisa mendapatkan 
dukungan dan simpati hanya dalam beberapa hari ini saja???  Dan blokade bukan 
tambah kendor, tapi tambah ketat, dan Hamas makin meringkik kebingungan.

Para pendukung Hamas di Indonesia juga jadi terisolir, FPI yang memotivasi 
gerakan2 Islam di Indonesia ternyata tidak mendapatkan response gemilang 
didunia Islam di Indonesia sendiri bahkan MUI yang adalah pendukung utama FPI 
sekarang malah sedang gontok2an didalam organisasi itu sendiri.  Apalagi 
masalah penumpasan Islam Ahmadiah ternyata mendapatkan response perlawanan 
secara nasional dan Internasional hingga eksistensi MUI dan FPI pun dirasakan 
terancam.

Ny. Muslim binti Muskitawati.




Kirim email ke