Refleksi : Bagimana kalau pemerintah kleptokratik NKRI mengajurkan semua orang miskin yang jumlahnya kurang lebih 40 juta untuk mengemis, maka selesailah masalah kemiskinan. Tidak perlu lagi BTL, Raskin, etc, NKRI menghemat dab menjadi lebih kaya. Penguasa membanggakan diri mempunyai obat ekonomi nan mujarab untuk memberantas kemisjkinan demi mempertinggi pendapatan mutu kehidupan rakyat. Hehehe
http://www.gatra.com/artikel.php?id=138667 Pengemis Bisa Kantongi Rp 300 Ribu/Hari Pangkalpinang, 13 Juni 2010 09:10 Seorang pejabat Dinas Sosial mengungkapkan, penghasilan pengemis di Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung, mencapai Rp200 ribu hingga Rp300 ribu per hari. "Dengan penghasilan per hari sebesar itu, dalam sebulan bisa mengatongi Rp4 juta hingga Rp5 juta," kata Kepala Bidang Pemberdayaan dan Rehabilitas Sosial Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Pangkalpinang Baharrudin, di Pangkalpinang, Sabtu (12/6). Menurut dia, pengemis di Kota Pangkalpinang umumnya dari luar Provinsi Bangka Belitung (Babel). Ia mengatakan untuk menekan jumlah pengemis di kota ini, pihaknya telah melakukan berbagai upaya, namun sampai sekarang belum membuahkan hasil yang signifikan dan belum mengubah keadaan. Menurut dia, pada 2010 Dinsosnaker Kota Pangkalpinang menganggarkan Rp100 juta untuk merazia gelandangan dan pengemis di kota ini. "Kami memberikan arahan terhadap mereka yang berhasil kami jaring, dan selanjutnya kami pulangkan mereka ke daerah asalnya," katanya. Namun, kata Baharrudin, upaya tersebut selalu gagal. Mereka kembali lagi menjadi gelandangan dan pengeis di perkotaan. Oleh karena itu, pihaknya akan terus mengimbau masyarakat untuk tidak lagi membiasakan diri memberi sedekah kepada pengemis di jalanan, karena dengan tidak memberi sedekah kepada mereka, dengan sendirinya mereka tidak akan mengemis. "Kami meminta warga untuk tidak memanjakan para pengemis, dengan tidak memberi sedekah kepada mereka," katanya. Menurut dia, kebiasaan masyarakat memberi sedekah kepada pengemis berdampak negatif, yakni jumlah mereka terus bertambah. [TMA, Ant]