http://www.jawaban.com/index.php/news/detail/id/91/news/100618151453/limit/0/Menkominfo-Umpamakan-Video-Porno-Mirip-Ariel-Dengan-Tuhan-Yesus


Menkominfo Umpamakan Video Porno Mirip Ariel Dengan Tuhan Yesus

FRIDAY, 18 JUNE 2010
Total View : 93620 times
Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring menunjukkan sesuatu yang 
tidak pantas sebagai seorang negarawan.

Saat memberikan pidato mengenai kasus video porno mirip Ariel-Luna-Cut Tari, 
Kamis (16/6) kemarin, politisi Partai Kesejahteraan Rakyat (PKS) tersebut 
mengatakan persoalan video porno mirip ketiga bintang papan atas di Indonesia 
itu harus dijelaskan kepada publik, karena bila tidak hal ini akan semakin 
panjang seperti persoalan Nabi Isa dan Yesus dalam pandangan Islam dan Kristen.

Menurut Tifatul, umat Islam menganggap yang disalib itu hanyalah mirip Isa, 
sementara Kristen menganggap yang disalib adalah Yesus.

"Dan ini (soal mirip Isa/Yesus) implikasinya masih panjang sampai sekarang. 
Yang mirip-mirip ini kalau nggak diselesaikan bisa panjang," kata Tifatul.

Adapun analogi Tifatul Sembiring ini disampaikannya saat breakfast meeting di 
kantor dinas Kemenkominfo di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, dimana ketika 
itu hadir orang-orang dari lembaga seperti Komisi Penyiaran Indonesia, Mabes 
Polri, Dewan Pers, pengelola forum diskusi internet maupun pengelola ISP.

Setelah kabar ini tersebar di media, twitter sang menteri, Jumat (18/6), menuai 
banyak komentar yang kebanyakan mengaku kecewa dan keberatan dengan pernyataan 
beliau.

"Pak Tifatul nggak perlulah ambil perumpamaan Yesus/Isa terhadap kasus video 
porno. Disebut 'perumpamaan/pengandaian' pun tidak cocok dengan konteksnya," 
komentar @sallysety.

"Kayaknya membandingkan Ariel dll dengan Yesus adalah analogi yang kacau dan 
melecehkan," komentar @hasief.

Tifatul sendiri mencoba menjelaskan ucapannya kemarin kepada para pengikutnya 
di media mikro blogging tersebut. Ia menyatakan, Islam meyakini bahwa yang 
disalib bukan Nabi Isa, tapi orang yang 'mirip' Isa.  "Nasrani meyakini yang 
disalib Yesus. Bisa cek pada ahli teologi," tulis Tifatul menanggapi komentar 
followernya ber-ID @nafaurbach.

Di akhir tweetnya terhadap isu itu, Tifatul menulis, "Saya juga manusia biasa, 
bisa salah. Jika terjadi, dengan legowo saya akan sampaikan maaf. Jadi aneh 
jika ada yang hujat/ bodoh-bodohkan orang saat diskusi."

Sungguh menyedihkan seorang pejabat publik mengeluarkan pernyataan yang 
membahayakan keutuhan bangsa. Terlepas dari kekeliruan yang mungkin ia lakukan, 
tetap saja hal ini harus disikapi dengan serius. Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono (SBY) selaku pimpinan negara hendaknya mengambil tindak tegas dalam 
persoalan ini. Jika tidak, maka hal ini akan menjadi "bom waktu" yang bisa 
meledak kapan saja.

Reply via email to