Pluralitas Ketuhanan Menolak Syariah Islam Syariah Islam hanya mengakui satu Tuhan yang bernama ALLAH, tapi pluralitas artinya mengakui semua Tuhan apapun nama yang mau diberikan.
Dengan kata lain, kita menjunjung Pluralitas dalam artian menentang Syariah Islam. Artinya, boleh percaya atau beragama Islam, tapi tidak boleh menegakkan Syariah Islam. Syariah Islam haram berdasarkan Pancasila. > "Greg Le Mond" <grek_2...@...> wrote: > Menurut hemat saya, sebagian besar > umat Islam di Indonesia masih setuju > dengan dasar negara Pancasila. Isue > isue pembentukan negara Islam di > Indonesia hanyalah sbg isue pemecah > belah dan tidak patut dibahas terlalu > dalam. Seluruh parpol Islam di > Indonesia menyatakan diri sbg parpol > terbuka jadi tidak mungkin untuk > merubah dasar negara ini. Mengubah > dasar negara artinya membubarkan NKRI. > Apapun agamanya kalau masih berpikiran > sehat tentunya tidak ada yg ingin > mengubah Dasar Negara > Pendapat anda 100% benar, karena apa yang anda katakan diatas itu sudah merupakan kenyataan. Pendekar2 yang ingin menggantikan Pancasila menjadi Syariah Islam, sejak hari pertama kemerdekaan RI terbukti gagal. Bung Karno sebagai proklamator sudah tegas terang2an tidak tedeng aling2, MENOLAK SYARIAH ISLAM, dan beliau juga membubarkan Masyumi yang waktu itu ingin tetap memaksakan Syariah Islam meskipun kalah suara. Sejarah RI sudah membuktikannya dalam berpuluh kali pemilu yang kita selenggarakan, belum pernah ada sekali pun partai2 Islam pendukung tegaknya Syariah Islam bisa mendapatkan suara untuk menguasai legislative maupun eksekutive. Suara pendukung Syariah Islam makin hari makin pudar, rakyat kita bersaksi semua negara bersyariah Islam terjerumus menjadi tergantung negara2 sekuler dan cuma dijadikan sapi perahan para penguasanya yang gampang didikte oleh negara2 musuhnya. Kalo sampai para pendukung Syariah Islam berhasil memaksakan Syariah Islam menggantikan Pancasila, maka akan terulang lagi pembunuhan2 massal ala G30S yang dilakukan para muslimin pendukung Syariah Islam ini, dan juga akan terulang lagi pemerkosaan2 massal terhadap amoy2, penjarahan toko2 cina, pembakaran gereja2, pembakaran mesjid2 ahmadiah, penjarahan harta benda pribadi umat ahmadiah, terulang lagi peristiwa ambon, peristiwa poso, dan semua yang bukan Islam akan diperangi dengan teror2 agar masuk Islam seperti apa yang dilakukan nabi Muhammad terhadap para penyembah berhala dulu harti. Semua patung2 berhala harus dihancurkan. Jadi bisa dibayangkan betapa hebat bahayanya akibat memaksakan Syriah Islam yang jelas2 ditolak bangsa ini dan juga ditolak umat Islam sendiri di seluruh Indonesia. Saya dukung pendapat anda diatas. Jadi Pluralitas harus diartikan mengakui, menghormati, dan melindungi semua agama sama hak dan sama mulianya dengan muslimin itu sendiri enggak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah. Jadi Pluralitas itu BUKAN BERARTI menghargai perbedaan pendapat dalam menafsirkan ayat2 Quran sepanjang tidak bertentangan. Jadi Pluralitas itu boleh bertentangan dalam kepercayaan, dan boleh saling menyalahkan ajaran agama satu dari yang lainnya tanpa menggunakan kekerasan apalagi teror. Ny. Muslim binti Muskitawati.