Abbas Tidak Mewakili Palestina !!! Yang dimaksudkan Obama adalah membuka perundingan antara Israel dengan Palestina, bukan perundingan Israel dengan pribadi Abbas!!!
Abbas bekas presiden Palestina terpilih yang digulingkan, sekarang ter-kaing2 menyalahkan Israel yang tidak mau membuka perundingan damai langsung. Dipihak Israel sendiri menyatakan bersedia berunding dengan siapapun yang mewakili negara Palestina secara keseluruhan bukan cuma mewakili 5% dari rakyatnya sehingga perundingan akan sia2 apapun keputusan yang dihasilkannya. Abbas sudah mengajukan proposal kepada Amerika untuk membantunya mendesak Israel kemeja perundingan dalam kaitannya pembentukan pemerintahan negara Palestina. Amerika sudah menyetujui dan mengajukan kepada pihak Israel, dilain pihak Israel sudah menerima dan juga menyetujui untuk mengadakan kontak langsung berunding dengan wakil Palestina. Lalu kenapa Abbas masih teriak2 bahwa Israel dituduhnya menolak berunding ??? Disinilah letak kontroversi presiden dongok. Israel mau berunding tentunya dengan presiden Palestina yang resmi yang syah terpilih oleh rakyat Palestina bukan bekas presiden yang cuma didukung kurang dari 5% rakyatnya saja. Abbas itu sekarang sudah bukan presiden lagi, karena jabatannya sebagai presiden sudah berakhir bulan Februari 2009 tahun lalu. Abbas sekarang tidak mampu mengadalan pemilu lagi karena untuk mengadakan pemilu dibutuhkan dana dari luar negeri, sedangkan dana luar negeri hanya bisa disediakan apabila pemilu-nya itu menyertakan keseluruhan rakyat Palestina bukan cuma 5% rakyat Palestina saja yang memilih Abbas jadi presiden. Lalu dimana salahnya Israel ??? Yang salah itu justru Abbas, dia meminta bantuan Amerika agar bisa menarik Israel untuk mau berunding, dan untuk usulan Abbas ini, Amerika sudah memenuhi apa yang diingin Abbas, dan Israel juga sudah menyatakan kesediaannya untuk berunding dengan pemerintahan resmi Palestina bukan dengan perwakilan 5% rakyat Palestina. Dalam hal ini Israel tidak bersalah. Seharusnya Abbas menunjukkan kemampuannya lebih dulu untuk mempersatukan rakyat Palestina agar bisa resmi mewakilinya dalam perundingan. Padahal lebih dari 95% rakyat Palestina justru berpihak kepada Hamas yang pemimpinnya tidak jelas siapa dan dimana. Padahal Hamas hanyalah organisasi terorist yang ditolak UN dan semua negara diseluruh dunia. Lalu apa yang mau dirundingkan Abbas kepada Israel sementara dirinya sendiri bukan wakil rakyat Palestina ??? Seharusnya Abbas berjuang mati2an untuk mempersatukan rakyatnya bukan berjuang mati2an agar Israel mau berunding dengan dirinya. Karena untuk apa Israel berunding dengan Abbas yang bukan mewakili Palestina ??? Dengan cuma mewakili kurang dari 5% rakyat Palestina, maka Abbas tidak bisa menerima semua bantuan luar negeri yang diperuntukkan negara Palestina. Dilain pihak, Hamas yang katanya memiliki dukungan lebih dari 95% rakyat Palestina ternyata juga tidak benar, karena pemimpin2 Hamas berada di Syria dan sebagian di Yordania. Mereka juga menamakan dirinya pemimpin yang mewakili rakyat Palestina, namun pada kenyataannya mereka sama sekali tidak mempunyai legitimasi kepemimpinan dimana rakyatnya mau mematuhinya. Setiap perundingan yang disetujui oleh satu pemimpin kemudian dilanggar oleh pemimpin yang lainnya. Jadi enggak mungkin negara yang amburadul seperti ini bisa diterima dan diakui sebagai negara. Setiap negara harus ada pemimpinnya yang dipatuhi oleh rakyatnya sesuai dengan UU yang diberlakukan. Legitimasi seorang pemimpin seharusnya dibuktikan melalui pemilu yang bebas yang harus diawasi oleh UN. Dengan kondisi tanpa pemimpin dan tanpa struktur pemerintahan yang jelas, maka legitimasi untuk diakui sebagai sebuah negara Palestina akan dengan sendirinya gugur tanpa perlu diuraikan dengan kata2 lagi. Artinya, Obama memberi kesempatan kepada Abbas 2 tahun lagi, namun pemerintah Israel menyatakan meskipun ada perpanjangan kesempatan waktu 2 tahun lagi, tetap negara Palestina tidak mungkin bisa berdiri. Dengan kata lain, pemerintah Israel sudah tidak perlu lagi pusing2 tapi cukup tunggu waktu 2 tahun lagi untuk bertindak dan menindak dengan tegas segala ancaman2 yang ditujukan kepada negaranya. Dalam hal ini pembangunan pemukiman tidak bisa di-tunda2 untuk masa depan yang sudah jelas diketahui dengan pasti. Baik UN, Amerika dan negara2 UE cukup bersikap basa basi formal saja untuk memberi kesempatan 2 tahun lagi meskipun sudah diketahui dari sekarang ini bahwa akan sia2 kesempatan ini. Dengan kata2 yang lebih tegas dapat dikatakan, bahwa harapan berdirinya negara Palestina sudah bubar sejak dari sekarang ini, dan formalitas pembatalannya akan dinyatakan 2 tahun lagi. Ny. Muslim binti Muskitawati.