Tafsir Surat Al - Fatihah (Ayat 4)  
      Written by Ust. DR. H. Suhairy Ilyas, MA     
      Wednesday, 25 February 2009 
      www.nurulyaqin.org

     

      مالك يوم الدين

      “Yang menguasai hari pembalasan”.

                  Setelah menjelaskan pada ayat pertama dan ketiga bahwa Allah 
senantiasa melimpahkan rahmat dan nikmatNya dengan sifat Rahman dan RahimNya, 
maka pada ayat ke-empat ini diingatkan pula bahwa Allah swt. Maha Berkuasa 
dihari pembalasan, hal demikian untuk mengingatkan kepada para hamba-Nya yang 
senantiasa menerima limpahan rahmat dan nikmat-Nya didunia ini bahwa segenap 
nikmat dan rahmat yang telah diterimanya selama hidup didunia ini akan diminta 
pada mereka pertanggung jawabannya kelak dihari pembalasan sebagaimana 
diingatkan dalam Surat At-Takatsur : 

      ( ثم لتسئلن يومئذ عن النعيم)

      Artinya: Kemudian pasti kamu akan ditanya pada hari itu (hari pembalasan) 
tentang semua nikmat (yang telah kamu terima selama didunia).



                  Hari pembalasan adalah hari yang sepenuhnya berada dalam 
kekuasaan Allah Yang Maha Adil dan Maha Berkuasa, pada hari itu manusia tidak 
dapat lagi saling tolong menolong sesama mereka :



      وَمَا أَدْرَاكَ مَا يَوْمُ الدِّينِ(17) ثُمَّ مَا أَدْرَاكَ مَا يَوْمُ 
الدِّينِ(18) يَوْمَ لا تَمْلِكُ نَفْسٌ لِنَفْسٍ شَيْئًا وَالأَمْرُ يَوْمَئِذٍ 
لِلَّهِ(19(

      Artinya:

                 17. Tahukah kamu apakah hari pembalasan itu? 

                 18. Sekali lagi tahukah kamu  apakah hari pembalasan itu?

                 19. (Yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikitpun 
menolong orang  

                      lain, Dan segala urusan hari itu dalam kekuasaan 
Allah.(QS.82:17-19)



                      Semua manusia pada hari pembalasan itu hanya sibuk dengn 
urusan mereka masing masing tanpa menghiraukan urusan orang lain sedikitpun 
walupun urusan keluarganya sendiri yang sangat dicintainya selama didunia :



      يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ(34) وَأُمِّهِ 
وَأَبِيهِ(35)وَصَاحِبَتِهِ وَبَنِيهِ(36) لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ يَوْمَئِذٍ 
شَأْنٌ يُغْنِيهِ(37)

      Artinya:

                  34.Pada hari (pembalasan) manusia lari dari saudaranya.

                  35.Dari ibu dan bapanya.

                  36.Dari isteri dan anak anaknya.

                  37.Setiap orang daari mereka pada hari itu hanya sibuk dengan 
urusannya 

                       sendiri. ( Surat Abasa 80:34-37)

                  

                  Baik harta maupun anak anak tidak akan dapat menyelamatkan 
manusia pada hari pembalasan, yang dapat menyelamatkan manusia adalah iman da 
amal saleh mereka sendiri :



      يَوْمَ لا يَنْفَعُ مَالٌ ولا بَنُونَ(88)إِلا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ 
سَلِيمٍ(89(

      Artinya:

                   88. (Yaitu) hari yang harta dan anak tidak lagi berguna.

                   89. Kecuali orang orang yang menghadap Allah dengan hati 
yang bersih.

                                                                                
                  (Asy-Syu’ara’ 26:88-89)



       Menurut Ibnu Katsir, hati yuang bersih adalah hati yang penuh dengan 
iman dan bersih dari noda kemusyrikan .(Mukhtashar Tafsir Ibnu Katsir 2:651)



                  Pada hari pembalasan semua manusia akan menerima kitab amalan 
mereka ditangan kanan atau dari belakang mereka diserahkan oleh Malaikat 
petugas hisab :

      فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ(7)فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا 
يَسِيرًا(8)وَيَنقَلِبُ إِلَى أَهْلِهِ مَسْرُورًا(9)وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ 
كِتَابَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ(10)فَسَوْفَ يَدْعُو ثُبُورًا(11)وَيَصْلَى 
سَعِيرًا(12)

      Artinya:

                  7.Dari orang yang diserahkan kitab amalan mereka  ditangan 
kanannya.

                  8.Maka ia akan dihisab dengan hisab yang mudah.

                  9. Dan ia akan kembali kepada keluarganya (yang sama beriman) 
dengan 

                       penuh gembira.   

                  10.Adapun orang yang diserahkan kitab amalannya dari belakang,

                  11. Maka dia akan berteriak “Celakalah aku”

                   12. Dan dia akan masuk kedalam neraka yang bernyala nyala.



      Hari pembalasan adalah hari pengadilan yang maha adil; pada hari itu 
semua manusia akan menerima balasan amal perbuatan mereka selama didunia:



      فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَه(7)وَمَنْ يَعْمَلْ 
مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَه(8)

      Artinya:

                   7.Siapa yang mengerejakan kebaikan kendatipun sebesar 
zarrah, niscaya ia  

                      akan melihat balasannya.

                   8.Dan siapa yangh mengerjakan kejahatan kendatipun sebesar 
zarrah,  nis

                      caya ia akan melihat balasannya pula.(Surat al-Zalzalah 
99:7-8)



                Ayat keempat surat al-Fatihah ini (مالك يوم الدين  ) Menanamkan 
keimanan terhadap hari akhir atau hari pembalasan yang merupakan salah satu 
rukun iman yang enam. Keimanan kepada hari pembalasan  menimbulkan kesadaran 
manusia beriman untuk hidup penuh rasa tanggung jawab dihadapan Allah SWT. 
Banyak manusia yang lari dari ibadah dan larut dalam maksiat adalah karena 
mereka tidak merasakan dalam hatinya tanggung jawab terhadap Allah SWT. Iman 
dengan hari pembalasan merupakan motifasi yang mendorong manusia untuk beramal 
dengan penuh rasa optimis  akan mendapatkan semua hasil perbuatan baik mereka 
betapapun kecilnya. Sebaliknya Iman dengan hari akhir merupakan “rem” yang akan 
menahan diri mereka dari perbuatan maksiat, pendurhakaan terhadap Allah swt. 
karena keyakinan mereka bahwa semua kejahatan dan kemaksiatan pasti akan 
mendapatkan hukuman daripada Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Adil
     


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke