Ditulis Oleh: Munzir Almusawa    

Friday, 23 October 2009 


Sebesar - Besarnya Kejahatan Diantara Muslimin
Senin, 19 Oktober 2009 

 

ÞÇá ÑÓæá Çááå Õóáøóì Çááøóåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó : Åöäøó ÃóÚúÙóãó
ÇáúãõÓúáöãöíäó ÌõÑúãðÇ ãóäú ÓóÃóáó Úóäú ÔóíúÁò áóãú íõÍóÑøóãú ÝóÍõÑøöãó ãöäú
ÃóÌúáö ãóÓúÃóáóÊöåö 

(ÕÍíÍ ÇáÈÎÇÑí)

Sabda Rasulullah saw :
“Sungguh sebesar besar kejahatan diantara muslimin adalah orang yg
mempermasalahkan hal yg tidak diharamkan, namun menjadi diharamkan sebab ia
mempermasalahkannya” (Shahih Bukhari) 

 

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

ÍóãúÏðÇ áöÑóÈøò ÎóÕøóäóÇ ÈöãõÍóãøóÏò æóÃóäúÞóÐóäóÇ ãöäú ÙõáúãóÉö ÇúáÌóåúáö
æóÇáÏøóíóÇÌöÑö æóÇúáÍóãúÏõáöáåö ÇáøóÐöíú åóÏóÇäóÇ ÈöÚóÈúÏöåö ÇúáãõÎúÊóÇÑö
ãóäú ÏóÚóÇäóÇ Åöáóíúåö ÈöÇúáÅöÐúäö æóÞóÏú äóÇÏóÇäóÇ áóÈøóíúßó íóÇ ãóäú
ÏóáøóäóÇ æóÍóÏóÇäóÇ Õóáøóì Çááåõ æóÓóáøóãó æóÈóÇÑóßó Úóáóíúåö æóÚóáóì Âáöåö
ÇáúÍóãúÏõáöáåö ÇáøóÐöí ÌóãóÚóäóÇ Ýöíú åóÐóÇÇúáãóÌúãóÚö ÇúáßóÑöíúãö æóÝöíú
åóÐóÇ ÇúáÌóãúÚö ÇúáÚóÙöíúãö æóÝí åóÐöåö ÇúáÌóáúÓóÉö ÇúáãõÈóÇÑóßóÉö ÌóÚóáóäóÇ
Çááåõ æóÅöíøóÇßõãú ãõÊóøÕöáöíúäó ÈöäõæúÑö ÇúáãõÕúØóÝóì ãõÍóãøóÏò Õóáøóì
Çááåõ Úóáóíúåö æóÓóáøóãó . 

Limpahan Puji ke hadirat Allah SWT Yang Maha Luhur, Yang Maha mengundang
kita kepada cahaya pengampunanNya hingga hadir dan berkumpul untuk mendapat
pengampunan dan kelembutan Ilahi yang ditebarkan kepada hamba-hambaNya
sepanjang waktu dan zaman. Sampailah kita di malam yang agung ini kembali
berkumpul untuk mendapatkan mutiara-mutiara Ilahi yang abadi, perhiasan yang
termulia dan terindah seakan tidak terlihat mata namun terlihat oleh Yang
Maha Melihat Maha Raja langit dan bumi, yang sangat dimuliakan oleh Allah
perhiasan yang berharga di hadapan Allah dan hal itulah berupa
tuntunan-tuntunan Nabi kita Muhammad SAW. Allah sangat menghargai dan
menghormati perbuatan-perbuatan luhur, sekecil-kecil perbuatan bahkan sampai
perbuatan yang seakan tiada artinya, sampai menyingkirkan duri dari jalan
pun dihormati dihargai dan disyukuri oleh Allah kepada kita, ketika
seseorang menyingkirkan duri dari jalan, Rasul SAW bersabda riwayat Shahih
Al Bukhari :

ÝóÔóßóÑó Çááåõ áóåõ ÝóÛóÝóÑóÇááå áóåõ . ( ÑæÇå ÇáÈÎÇÑí 

“ Allah berterima kasih kepadanya dan mengampuni dosanya”. ( HR. Bukhari ) 

Allah Maha tidak butuh pada perbuatan kita dan tidak pula butuh pada jasa
kita, namun Sang Maha Baik berterima kasih atas perbuatan kita yang mau
memperbaiki diri kita sendiri. Demikian indah dan cintanya Allah berterima
kasih kepadamu karena engkau ingin membenahi diri, Allah yang berterima
kasih. Berterima kasih karena kita ingin dekat denganNya, padahal Allah Maha
tidak membutuhkan kita. Inilah Sang Maha Indah dan Sang Maha Sejahtera, dari
namaNya lah berpijar segenap ciptaan dan kesejahteraan sepanjang waktu dan
zaman, dan beruntung mereka yang mengikuti sang pembawa kesejahteraan
Sayyidina Muhammad SAW . Maka kemenangan muncul mulai kebangkitan Sang Nabi
dan terus keberhasilan dan keberhasilan, kesuksesan dan kesuksesan,
kesuksesan seseorang dalam pribadinya selamat dari dosa, kesuksesan
seseorang dalam pribadinya selamat dari musibah, kesuksesan suatu wilayah
untuk terjauhakan dari suatu musibah, kesuksesan satu majelis atau satu
halaqah atau kelompok masyarakat untuk mendapatkan ampunan Allah, kesuksesan
dalam kehidupan dunia dan akhirah, semua itu telah diberikan dan dikabarkan
oleh Allah SWT di dalam firmanNya :

ÅöäøóÇ ÝóÊóÍúäóÇ áóßó ÝóÊúÍðÇ ãõÈöíúäðÇ ¤ áöíóÛúÝöÑó áóßó Çááåõ ãóÇ
ÊóÞóÏøóãó ãöäú ÐóäúÈößó æóãóÇ ÊóÃóÎøóÑó æóíõÊöãøó äöÚúãóÊóåõ Úóáóíúßó
æóíóåúÏöíóßó ÕöÑóÇØðÇ ãõÓúÊóÞöíúãðÇ ¤ æóíóäúÕõÑóßó Çááåõ äóÕúÑðÇ ÚóÒöíúÒðÇ .
( ÇáÝÊÍ : 1-3 

“ Sungguh Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, agar Allah
memberikan ampunan kepadamu atas dosamu yang lalu dan yang akan datang,
serta menyempurnakan nikmatNya kepadamu dan menunjukkanmu ke jalan yang
lurus, dan agar Allah menolongmu denagn pertolongan yang kuat “. ( QS. Al
Fath : 1-3 ) 

Maksudnya, kemenangan keberhasilan bukan hanya untuk Sang Nabi tapi untuk
semua penerusnya hingga akhir zaman, kenapa? karena Rasul SAW tidak merasa
sukses dan tidak merasa berhasil kalau beliau hanya berhasil sendiri lantas
ummat selanjutnya sirna dan musnah. Terbukti bahwa ummat-ummat sebelum
beliau ketika setelah Nabi mereka wafat satu dua generasi sirnalah ajaran
dan tuntunannya, membutuhkan tuntunan Nabi yang lain. Berbeda dengan Sang
Nabi yang telah diberi oleh Allah Fathan Mubiinaa yaitu keberhasilan yang
berkesinambungan, keberhasilan yang sebaik-baiknya, semakin hari ummat
beliau bukan makin berkurang tapi semakin bertambah, semakin hari ummat
beliau SAW semakin banyak . 

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Para mufassir ( ahli tafsir ) membuka makna ayat kedua ini :

áöíóÛúÝöÑó áóßó Çááåõ ãóÇ ÊóÞóÏøóãó ãöäú ÐóäúÈößó æóãóÇ ÊóÃóÎøóÑó. ( ÇáÝÊÍ :
2 

“ Dan Allah mengampuni dosamu ( Muhammad SAW ) yang terdahulu dan yang akan
datang”. ( QS. Al Fath : 2 ) 

Sebagian menafsirkan maknanya adalah dosa para sahabat beliau sebelum
kebangkitan Sang Nabi dan dosa ummat beliau yang akan datang karena
kesemuanya akan menemui Assyafa’ah Al ‘Uzhmaa (syafaat yg mulia) dari
Nabiyyuna Muhammad SAW..

æóíõÊöãóø äöÚúãóÊóåõ Úóáóíúßó æóíóåúÏöíóßó ÕöÑóÇØðÇ ãõÓúÊóÞöíúãðÇ. ( ÇáÝÊÍ :
2 

“ Dan Allah akan menyempurnakan untukmu kenikmatan dan menunjukkanmu ke
jalan yang lurus”. ( QS. Al Fath : 2 ) 

maksudnya adalah keberhasilanmu ( Muhammad SAW ) dan keberhasilan para
penerusmu di dunia hingga akhirah dengan keberhasilan yang abadi dan
menunjukkanmu ke jalan yang lurus. Oleh sebab itu diriwayatkan dalam Shahih
Al Bukhari Rasul SAW bersabda :

áóÇ ÊóÒóÇáõ ØóÇÆöÝóÉñ ãöäú ÃõãóøÊöíú ÙóÇåöÑöíúäó ÍóÊøóì íóÃúÊöíóåõãú ÃóãúÑõ
Çááåö æóåõãú ÙóÇåöÑõæúäó . ( ÑæÇå ÇáÈÎÇÑí 

“ Masih ada sekelompok dari ummatku yang selalu tegak dalam kebenaran hingga
datang pada mereka perintah Allah ( hari kiamat ) . ( HR. Bukhari ) 

Tiada akan pernah habis-habisnya ummatku ( Muhammad SAW ) itu, sekelompok
dari ummatku terus ada dalam kebenaran, dalam kemuliaan dalam keluhuran,
tidak bisa dibasmi habis sebagaimana ummat-ummat terdahulu tapi mereka
terlihat jelas tidak terlalu sulit mencarinya, kelompok-kelompok pembawa
kebenaran dan keluhuran dari ummat Nabi Muhammad SAW, hingga nanti mereka
sampai di padang mahsyar mereka masih tetap terlihat dan ada . Al Imam Ibn
Hajar Al Asqalani di dalam Fathul Bari Bisyarh Shahih Al Bukhari menjelaskan
makna hadits ini, bahwa tiada akan ada habisnya sekelompok ummat yang mulia
ini yang terus membawa kemuliaan dan mereka tidak tersembunyi tapi terlihat
jelas muncul pada setiap waktu yang ada, kelompok-kelompok mulia yang
membawa kebenaran sampai nanti akhir zaman, dan kelak akan lebih terlihat
jelas di padang mahsyar para pengikut Sayyidina Muhammad SAW, para pecinta
Rasulullah Ja’alanii Allahu Waiyyakum minhum ( Semoga Allah jadikan aku dan
kalian diantara mereka ).

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari ketika Rasul SAW dalam keadaan
gundah, hingga Sayyidina Umar RA memberi salam kepadanya tidak dijawab satu
dua kali dan yang ketiga maka Rasul SAW di waktu subuh itu berkata :

áóÞóÏú ÃõäúÒöáóÊú Úóáóíøó ÇáøóíúáóÉó ÓõæúÑóÉñ åöíó ÃóÍóÈøõ Åöáóíóø ãöãóøÇ
ØóáóÚóÊú Úóáóíúåö ÇáÔøóãúÓõ . ( ÑæÇå ÇáÈÎÇÑí 

<B“ Sungguh telah turun kepadaku di malam ini satu surah yang agung, yang
aku gembira dengan turunnya surah itu lebih daripada terbitnya matahari. (
HR. Bukhari ) 

Maka Sayyidina Umar RA berkata : surat apakah Ya Rasulallah?, maka
Rasulullah SAW berkata :

ÅöäøóÇ ÝóÊóÍúäóÇ áóßó ÝóÊúÍðÇ ãõÈöíúäðÇ ¤ áöíóÛúÝöÑó áóßó Çááåõ ãóÇ
ÊóÞóÏøóãó ãöäú ÐóäúÈößó æóãóÇ ÊóÃóÎøóÑó æóíõÊöãøó äöÚúãóÊóåõ Úóáóíúßó
æóíóåúÏöíóßó ÕöÑóÇØðÇ ãõÓúÊóÞöíúãðÇ ¤ æóíóäúÕõÑóßó Çááåõ äóÕúÑðÇ ÚóÒöíúÒðÇ .
( ÇáÝÊÍ : 1-3 

Dan Allah akan memberimu pertolongan dengan pertolongan yang mulia,
pertolongan yang dahsyat pertolongan yang hebat, bukan hanya untuk Sang Nabi
tapi juga untuk para penerusnya, karena kalau seandainya hanya pertolongan
untuk sang Nabi maka tentunya pertolongan itu tidak sempurna karena setelah
Rasul SAW maka akan selesai tidak ada pertolongan untuk para penerusnya,
karena para penerusnya bersambung cita-citanya dan perjuangannya dengan Sang
Nabi SAW maka mereka pun terikat erat dengan hal ini, hal ini disebut dengan
hukum taba’iyyah yaitu bersamaan. Sebagaimana Rasul SAW ketika sampai ke
‘Arsy Ar Rahman sampai ke hadirat Allah SWT Rasul SAW tetap dengan
sandalnya, ketika Nabiyullah Musa AS menghadap Allah di bukit Turisina maka
Allah berkata : 

Åöäøöíú ÃóäóÇ ÑóÈøõßó ÝóÇÎúáóÚú äóÚúáóíúßó Åöäøóßó ÈöÇúáæóÇÏöÇúáãõÞóÏøóÓö
Øõæóì . ( Øå : 12 

“ Sungguh Aku ( Allah ) adalah Tuhanmu, maka lepaskan kedua terompahmu
karena sesungguhnya engkau berada di lembah yang suci “. ( QS. Taha : 12 ) 

Sang Nabi sampai di ‘arsy Ar Rahman tidak diperintah untuk melepas
sandalnya, bukan berarti sandalnya lebih mulia dari seluruh makhluk bagaiman
Jibril kok tidak bisa naik tapi sandal Rasul SAW bisa sampai ke hadirat
Allah?, hingga muncul satu syair “ Mana sih yang lebih mulia Jibril atau
sandal Rasul? kok sandal Rasul bisa sampai ke hadirat Allah?, tentunya
(sangat lebih mulia) Jibril AS, sandal hanya terbuat dari kulit kambing yang
tidak ada artinya, tapi masalahnya karena terikat di kaki Sayyidina Muhammad
SAW…!, ini adalah hukum taba’iyyah. Tentunya pakaian Rasul SAW yang dipakai
beliau bukan berarti lebih mulia dari semua makhluk, tapi karena hukum
taba’iyyah yaitu terikat di pakaian Sang Nabi, nah kalau sandal yang terikat
di kaki beliau bisa sampai ke hadirat Allah, terlebih lagi jiwa yang terikat
kepada Sayyidina Muhammad SAW…!

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…

æóíóäúÕõÑóßó Çááåõ äóÕúÑðÇ ÚóÒöíúÒðÇ . ( ÇáÝÊÍ :3 

“ Allah akan menolongmu dengan pertolongan yang dahsyat “ . ( QS. Al Fath :
3 ) 

Maka semua ummat ini yang selalu berusaha membenahi diri, yang berusaha
semampunya membenahi hari-harinya memperindah hari-harinya, maka ia akan
berada dalam cahaya pertolongan yang dahsyat oleh Allah SWT, cahaya
kesuksesan dan keberhasilan sangat dekat kepadanya, karena apa? Karena ia
kebagian dari biasnya cahaya ayat yang turun ini ( QS. Al Fath ) . Rasul SAW
tidak mau memecah beliau dengan ummatnya, dimana pun dan kapan pun
disaat-saat apa pun “ Ummatii, Ummatii “, di saat sakaratul maut pun “
Ummatii, Ummatii “, bangkit dari padang mahsyar kalimat pertamanya “
Ummatii, Ummatii”. Sampai ketika di hadapan Allah pun beliau tetap
melibatkan ummat beliau, ketika Allah berfirman : 

ÇáÓøóáÇóãõ Úóáóíúßó ÃóíøõåóÇ ÇáäøóÈöíøõ æóÑóÍúãóÉõ Çááåö æóÈóÑóßóÇÊõåõ 

“ Salam sejahtera untukmu wahai Nabi dan rahmat Allah serta keberkahan “

Maka Rasul SAW menjawab :

ÇáÓøóáÇóãõ ÚóáóíúäóÇ æóÚóáóì ÚöÈóÇÏö Çááåö ÇáÕøóÇáöÍöíúäó 

“ Salam sejahtera untuk kami dan semua hamba Allah yang shaleh “

Diterima salam Allah itu dipecah untuk seluruh ummatnya dan hamba-hamba
Allah yang shaleh, tidak lepas jiwa sang Nabi dari ummat beliau SAW hingga
saat sakaratul maut pun seraya berdoa kepada Allah SWT :

ÔóÏøöÏú Úóáóíøó ãóæúÊöí æóÎóÝøöÝú Úóáóì ÃõãóøÊöíú 

“ Wahai Allah pedihkan sakaratul maut ku dan ringankan untuk ummat ku “

Demikian Nabi kita Muhammad SAW . Rasul SAW memberikan satu tuntunan yang
mulia dengan hadits ini kita mendapat peringatan dari Allah SWT lewat sang
Nabi SAW :

Åöäøó ÃóÚúÙóãó ÇúáãõÓúáöãöíúäó ÌõÑúãðÇ ãóäú ÓóÃóáó Úóäú ÔóíúÆò áóãú
íõÍóÑøóãú ÝóÍõÑøöãó ãöäú ÃóÌúáö ãóÓúÃóáóÊöåö. ( ÑæÇå ÇáÈÎÇÑí 

“ Sebesar-besarnya dosa seorang muslim pada muslim lainnya itu adalah orang
yang mempermasalahkan hal yang tidak diharamkan menjadi diharamkan karena ia
mempermasalahkannya “. ( HR. Bukhari ) 

Hal seperti ini kata Rasul SAW adalah “ kejahatan muslim kepada muslim
lainnya”. Yang harus berhati-hati muncul saudara-saudara di masa kini yang
terus melarang hal-hal yang boleh, hal-hal yang mulia dilarang dan dikatakan
syirik, dikatakan bid’ah dan lain sebagainya. Boleh tidak ziarah di pagi
hari lebaran?, tentunya ziarah mau di siang hari, di malam hari, waktu
puasa, waktu lebaran mau kapan pun ziarah itu sunnah. Rasul SAW bersabda :

ßõäúÊõ äóåóíúÊõßõãú Úóäú ÒöíóÇÑóÉö ÇúáÞõÈõæúÑö ÝóÒõæúÑõæúåóÇ 

“ Aku sudah melarang kalian ziarah kubur , tapi sekarang kalian berziarahlah
“

Ini menunjukkan ziarah kubur itu sunnah, mau siang hari atau malam dan kapan
pun. Maka orang mau ziarah di bulan puasa silahkan, ziarah di bulan Rajab
tafaddhal, ziarah di hari lebaran tidak ada larangannya. Muncul orang-orang
yang mengatakan tidak ada nashnya atau dalilnya ziarah hari lebaran tentunya
mau ziarah kapan pun boleh, kalau mau dilarang mana dalilnya? 

Hadirin hadirat…hati-hati terkena hadits ini orang-orang yang
mempermasalahkan hal-hal yang tidak dilarang sampai menjadi dilarang
gara-gara ia mempermasalahkannya. Orang-orang kumpul membaca shalawat pada
Nabi SAW, berzikir bersama dikatakan syirik dikatakan bid’ah . Kumpul
bersama, zikir bersama, Rasulullah SAW tidak pernah memperbuatnya,
MasyaAllah!! Berapa puluh hadits riwayat Shahih Al Bukhari dan Shahih Muslim
yang menjelaskan tentang zikir berjama’ah dimana Allah SWT berfirman dalam
hadits qudsi :

Åöäú ÐóßóÑóäöíú Ýöíú äóÝúÓöåö ÐóßóÑúÊõåõ Ýöíú äóÝúÓöíú æóÅöäú ÐóßóÑóäöíú
Ýöíú ãóáÇóÁò ÐóßóÑúÊõåõ Ýöíú ãóáÇóÁò ÎóíúÑñ ãöäúåõãú ... ( ÑæÇå ÇáÈÎÇÑí
æãÓáã 

“ Jika ia mengingatKu dalam dirinya, Aku pun mengingatnya dalam diriKu, dan
jika ia mengingatKu dalam keramaian Aku mengingatNya dalam keramaian yang
lebih baik yaitu diantara para malaikat muqarrabin “. ( HR. Bukhari dan
Muslim ) 

Berarti berzikir bersama adalah hal yang sunnah dan mustahab, Rasul SAW juga
banyak menyampaikan hadits-hadits tentang orang-orang yang berkumpul atau
halaqah az zikr maka para malaikat diturunkan, hadits ini sering saya
sampaikan, sampai Rasul SAW berkata firman Allah dalam hadits qudsi :

íóÇ ãóáóÇÆößóÊöíú ÃõÔúåöÏõßõãú Ãóäøöíú ÞóÏú ÛóÝóÑúÊõ áóåõãú 

“ Wahai para malaikat Kujadikan kalian saksi, sungguh Aku ( Allah ) sudah
mengampuni dosa mereka” 

Demikian hadirin hadirat, bagaimana kelompok zikir dikatakan bid’ah,
berzikir bersama dengan satu suara menyebut “ Yaa Allah “ , Rasul SAW tidak
pernah berbuat seperti itu , Masyaallah!! Zikir bersama mau ditanya lagi
caranya seperti apa?? Zikir berjama’ah zikir bersama, adakah satu hadits
yang melarang sebutan nama ALLAH digemuruhkan ?? bukankah panggung-panggung
maksiat orang menggemuruhkan nama-nama orang yang tidak pernah sujud kepada
Allah, bukankah mereka yang lebih berhak ditentang?! Apakah salah jika orang
menggemuruhkan nama Allah, salahkah jika orang berkumpul untuk
mengelu-elukan keagungan nama Allah?! Sungguh nama Allah lebih berhak
digemuruhkan dan diangkat daripada semua nama makhluk, sungguh Allah
pencipta seluruh makhluk dan namaNya lebih berhak di sebut dan digemuruhkan
daripada nama makhlukNya. Oleh sebab itu, kita tidak mau seperti mereka
berkumpul dalam dosa dan kemaksiatan, tapi jangan salahkan kelompok yang
mengagungkan nama Allah SWT. Demikian pula telah banyak muncul
pelarangan-pelarangan baru padahal hal itu tidak dilarang, jadi kesemua hal
itu adalah boleh terkecuali yang ada larangannya. Kecuali ibadah, kalau
masalah ibadah berupa As Syari’ah Al Mutahharah (Mutahharah : suci) tidak
bisa ditambah misalnya shalat lima waktu ditambah menjadi enam waktu
tentunya tidak bisa,demikian pula puasa ramadhan ditambah puasa wajib
menjadi puasa Sya’ban dan Ramadhan itu tidak bisa (tetap hanya ramadhan yg
merupakan puasa yg fardhu/wajib). Tapi kalau perbuatan-perbuatan yang
mengarah pada kebaikan, berkata Al Imam Ibn Rajab Hujjatul islam wabarakatul
anam di dalam kitabnya Jaami;ul Uluum walhikam, bahwa firman Allah :

Åöäøó Çááåó íóÃúãõÑõßõãú ÈöÇúáÚóÏúáö æóÇúáÅöÍúÓóÇäö æóÅöíúÊóÇÁö Ðöí
ÇúáÞõÑúÈóì æóíóäúåóì Úóäö ÇúáÝóÍúÔóÇÁö æóÇúáãõäúßóÑö æóÇúáÈóÛúíö íóÚöÙõßõãú
áóÚóáøóßõãú ÊóÐóßøóÑõæúäó . ( ÇáäÍá : 90 

“ Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan ,
member bantuan kepada kerabat dan dia ( Allah ) melarang perbuatan keji,
kemungkaran dan permusuhan. Dia (Allah) memberi pengajaran kepada kamu agar
kamu dapat mengambil pelajaran “. ( QS. An Nahl : 90 ) 

Beliau mengatakan ayat ini tidak menyisakan satu kebaikan kecuali sudah
diperintah oleh Allah SWT apakah sudah ada di masa Nabi SAW atau belum ada.
Dan ayat ini juga sudah melarang semua hal yang buruk apakah sudah ada di
masa Nabi SAW atau belum ada. Ayat itu sudah menjadi sumbernya hukum untuk
menjadi penjelas mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, hal yang baik
sudah diperintah oleh Allah SWT, yang ada di masa Nabi atau belum ada dan
hal yang buruk sudah dilarang oleh Allah SWT baik yang ada di masa Nabi atau
belum ada. Seperti narkotika belum ada di masa Nabi tapi kita dilarang,
tentunya kalau dilarang itu bid’ah karena tidak ada di masa Nabi SAW?,
tentunya tidak demikian, ada qiyasnya karena hal itu memabukkan .

Hadirin hadirat…

Demikian pula hal-hal yang mulia yang belum ada di masa Nabi, seperti
penjilidan Al Qur’an Al Karim. Alqur’an itu dikumpulkan dalam satu
penjilidan belum di masa Nabi SAW, sebagaimana riwayat Shahih Al Bukhari
ketika terjadi pembunuhan ahlul Yamamah banyak para sahabat yang hafal
Alqur’an terbunuh pada saat itu, maka berkata Sayyidina Umar Ibn Khattab
kepada Khalifah Abu Bakr As Shiddiq RA “ Wahai Khalifah sebaiknya Alqur’an
kita jadikan dalam satu buku saja”, karena di saat itu Alqur’an belum
dijadikan dalam satu buku, tertibnya ( urutannya) sudah ada dari masa Rasul
SAW, Rasul SAW telah berkata ini ayat tentang ini,,taruh ayat ini di surat
ini, itu aturannya dari Rasul SAW semua. Tapi penjilidan menjadi satu buku
tidak ada perintahnya dari Rasul SAW. Sahabat menghafalnya, ada yang
menulisnya di kulit onta ada yang menulisnya di dinding dan lainnya,
sebagian besar menjaga dengan hafalan. Maka Sayyidina Abu Bakr As Shiddiq
berkata : kaifa af’alu syaian lam yaf’alhu rasulullah ( bagaimana aku
memperbuat suatu hal yang Rasulullah SAW tidak perbuatnya ), engkau (
Sayyidina Umar ) mengatakan agar Alqur’an dijadikan dalam satu buku
sedangkan Rasulullah tidak memerintahnya, maka Sayyidina Umar berkata “ Demi
kebaikan” kalau nanti sampai orang-orang yang hafal Alqur’an terus wafat
dibantai dan habis, generasi setelah kita tidak mengenal Alqur’an engkau
bertanggung jawab wahai khalifah Abu Bakr As Shiddiq “. Maka berkatalah
Sayyidina Abu Bakr hattaa insyarah shadrii , hingga aku tenang dan akhirnya
datang kepada Zaid bin Tsabit orang yang dipercaya, Wahai Zaid engkau orang
yang baik yang kami ketahui mulai saat ini kuperintahkan engkau menulis dan
menyalin Alqur’an. Dari riwayat semua Sahabat begitu banyak yang hafal
Alqur’an di masa itu disalin, maka Zaid bin Tsabit berkata tiada tugas yang
lebih berat dariku, lebih baik aku ditindih gunung daripada harus menjilid
Alqur’an Alkarim Kalamullah SWT . Maka Sayyidina Zaid menulisnya dan selesai
kemudian diresmikan di masa Khalifah Sayyidina Utsman bin Affan RA maka
disebut mushaf ‘utsmanii yaitu diresmikan di masa khalifah Utsman bin Affan
RA diakui oleh seluruh sahabat, Sayyidina Ali, Sayyidina Abbas, Sayyidina
Abdullah bin Abbas dan lain sebagainya yang mengakui mushaf ‘utsmanii
sebagai Kalamullah SWT yang sudah banyak dihafal oleh para Sahabat, cuma
baru dituliskan. 

Jadi kalau semua hal yang baru itu tidak boleh, berarti Alqur’an yang kita
pakai itu tidak boleh karena Rasul SAW tidak memerintahkan untuk dibukukan,
Rasul SAW menyuruh dihafalkan bukan dibukukan namun kita membukukannya, dan
kemudian baru diberi harakat (titik penanda) oleh Sayyidina Ali bin Abi
Thalib serta ditambahi titik-titiknya, mana huruf ba’, ta’, tsa’, nun..hal
itu tidak diketahui sebelumnya, kalau para sahabat mengerti tapi yang bukan
para sahabat yang tidak pernah mendengar dari Rasulullah SAW tidak tau mana
yang ta’, mana yang tsa’ dan lain sebagainya , maka dibedakan mana jim, mana
kha’ mana ha’ ditambahi titiknya di atas, di bawah dan demikian. Maka di
masa khalifah Sayyidina Umar bin Abdul Aziz Alquran diberi harakat fathah,
kasrah , dhammah sebelumnya tidak ada harakatnya, orang dari luar bangsa
Arab tidak tahu apa ini fathah atau kasrah atau dhammah, maka diberilah
harakat. 

Semakin kesini banyak orang yang di luar bangsa Arab yang masuk Islam tidak
tahu artinya maka ditulislah terjemahannya, tambah kesini ditulislah
tafsirnya nanti orang salah menafsirkan ayat ini, maka mulai para Imam
menafsirkannya diantaranya Al Imam Thabari, Al Imam Qurthubi dan lainnya,
Ini ayat kaitannya dengan hadits ini.. ini ayat maksudnya ini..jangan sampai
orang mengatakan kok ini Alqur’an bertentangan yang ini bilang begini…yang
itu bilang begini…tidak begitu, diperjelas hadits-haditsnya dan Asbaab Nuzul
nya, 
demikian hal itu tidak diperintah oleh Rasulullah SAW hal seperti itu boleh
karena kebaikan, kalau dilarang bagaimana manusia memahami Alqur’an Alkarim
ini dalam hal Alqur’an , demikian pula dengan hal-hal yang lainnya. Rasul
SAW bersabda riwayat Shahih Al Bukhari :

æóÇááåö Åöäøöíú áóÇ ÃóÎúÔóì Úóáóíúßõãú ÇáÔøöÑúßó ãöäú ÈóÚúÏöíú æóáóßöäú
ÃóÎúÔóì Úóáóíúßõãõ ÇáÏøõäúíóÇ Ãóäú ÊóäóÇÝóÓõæúÇ ÝöíúåóÇ . 

“ Demi Allah aku tidak takut kemusyrikan menimpa kalian, yang aku takutkan
kalian berebutan keduniawian “

Jadi zaman sekarang kalau muncul kata-kata hati-hati syirik, hati-hati
syirik, katakan padanya Rasul SAW sudah tidak khawatir syirik dari dulu,
tidak usah bicara syirik dan syirik Rasul SAW sudah bersabda : “ Demi Allah
aku tidak takut kemusyrikan menimpa kalian “, apa yang ditakutkan Rasul? 

æóáóßöäøöíú ÃóÎúÔóì Úóáóíúßõãú ÇáÏøõäúíóÇ Ãóäú ÊóäóÇÝóÓõæúÇ ÝöíúåóÇ 

“tetapi yang kutakutkan kalian berebut keduniawian “

Apa ini? Ini jawaban untuk kelompok yang selalu memusyrikkan muslimin
muslimat, ini musyrik itu musyrik, memuliakan Nabi musyrik, tawassul
musyrik, ziarah kubur musyrik, lihat Negara mereka, mereka berebut
keduniawian dengan mendatangkan pasukan-pasukan non muslim untuk menghajar
saudara muslimnya sendiri, berebut keduniawian. Sudah dijawab oleh Rasul SAW
“ Aku tidak takut syirik menimpa kalian yang kutakutkan kalian berebut
keduniawian”, saling hantam untuk mendapatkan keduniawian mendatangkan
pasukan Amerika Serikat untuk menghantam saudara muslimnya sendiri, dibayar
pasukan dari Luar Negeri untuk membantai saudara muslimnya sendiri. Rasul
SAW telah berkata “ Åöäøöíú ÃóÎúÔóì Úóáóíúßõãú Ãóäú ÊóäóÇÝóÓõæúÇ ÝöíúåóÇ ",
aku takut kalian berebut dalam keduniawian saling hantam. Inilah jawaban
dari Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari. 

Rasulullah SAW menyampaikan apa yang akan terjadi dan tuntunan-tuntunan
mulia kepada kita, namun saudara-saudara kita yang terjebak dalam kerusakan
aqidah itu bukan untuk dimusuhi, tapi turut dibenahi. Kalau saudara atau
teman kita sakit bukan dibunuh tentunya, tapi diobati. Jangan dimusuhi atau
diperangi rangkul mereka kepada kebenaran semampunya, berhasil atau tidak
kau sudah dapatkan pahalanya.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah..
Juga muncul banyak pertanyaan kepada saya tentang masalah “ isbal “ yaitu
menjulurkan celana, sarung atau baju sampai di bawah mata kaki, berlandaskan
hadits Nabi SAW :

áóÇíóäúÙõÑõ Çááåõ Åöáóì ãóäú íóÌõÑøõ ËóæúÈóåõ ÎóíóáÇóÁó 

“ Allah tidak mau melihat ( benci ) kepada orang yang pakaiannya menjulur
sampai dibawah mata kaki “

Ini diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari, dan orang yang mengatakan hal
itu haram karena mereka sepotong-sepotong memahami hadits , karena
riwayatnya di dalam Shahih Al Bukhari bahwa ketika Rasul SAW mengucapkan :
áóÇ íóäúÙõÑõ Çááåõ Åöáóì ãóäú íóÌõÑøõ ËóæúÈóåõ ÎõíóáÇóÁ , maka berkata
Sayyidina Abu Bakr As Shiddiq : “Ya Rasulallah pakaianku menjulur lebih dari
mata kaki”, maka Rasulullah SAW berkata :Åöäøóßó ÕóäóÚúÊó áóíúÓó ÎõíóáÇóÁó ,
engkau perbuat itu bukan karena khuyala’ ( sombong ). Jadi di masa lalu (
bukan masa sekarang ), orang itu diketahui kaya atau miskin dengan
pakaiannya, kalau pakaiannya di atas mata kaki itu rata-rata orang yang
miskin. Kalau pakaiannya menjulur panjang di bawah mata kaki sampai ke tanah
itu rata-rata orang kaya, kenapa? karena selalu naik kereta, selalu naik
kuda tidak pernah jalan, selalu jalan di atas karpet saja (maka pakaiannya
memanjang dibawah mata kaki karena memamerkan kesombongan akan kekayaannya),
tapi kalau orang-orang susah sudah pasti jalan kaki tidak mungkin pakaiannya
menjela pasti pakaiannya diatas mata kaki (karena lebih sering jalan
ditanah), 
“Ya Rasulallah aku memakai seperti itu”, maka Rasulullah menjawab : Engkau
perbuat itu bukan karena kesombongan”. Ini menunjukkan bahwa yang dimaksud
adalah kesombongannya, demikian yang dijelaskan oleh Al Imam Ibn Hajar Al
Atsqalani di dalam Fathul Baari Bisyarh Shahih Al Bukhari.

Hadirin hadirat yang dimuliakn Allah…
Demikian pula yang sering ditanyakan adalah masalah tato, tentunya tato
diharamkan oleh Allah SWT, karena tato itu menghalangi wudhu dan mandi wajib
kita (hingga air tak sampai kekulit). Berbagai tato itu menghalangi
sampainya air wudhu atau air mandi besar ke tubuh kita, maka hal itu
dilarang oleh Nabi SAW seraya bersabda :

áóÚóäó Çááåõ ÇáæóÇÔöãóÉó æóÇúáãõÓúÊóæúÔöãóÉó 

“ Allah SWT murka terhadap orang yang memakai tato dan orang yang bekerja
untuk mentato “

Tapi kalau sudah dipakai tatonya lalu ia bertobat bagaimana? tidak bisa
dihilangkan, bagaimana dengan wudhunya?, wudhunya tidak sah mandi besarnya
tidak sah, 
tentunya tidak demikian, para ulama’ kita diantaranya Al Habib Masyhur bin
Al Hafidh mufti tarim kakak dari guru mulia kita menjelaskan bahwa hal itu
dimaafkan kalau tidak ada cara untuk menghilangkannya. 
(sebagian) Orang mengatakan ada cara untuk menghilangkannya, tapi dengan
besi panas maka hal ini diharamkan, jadi memang wajib tato dihilangkan tapi
kalau menghilangkannya harus menyakiti tubuh, maka tidak diperbolehkan di
dalam syari’ah jadi dimaafkan saja, kalau ia sudah tobat ya sudah dimaafkan
wudhunya sah, shalatnya sah, mandinya sah, 
dan jangan risau, sungguh banyak pertanyaan pada saya, Habib saya tidak
berani shalat, tidak berani ibadah karena saya ada tato dan saya tidak
berani juga kalau dibersihkan dengan besi panas. Jalankan tobatmu, shalatmu
dan segala ibadahmu Allah sudah sudah memaafkan kita insyaallah. Demikian
hadirin hadirat namun memperbuatnya haram kalau belum diperbuat jangan
diperbuat, kalau sudah diperbuat bertobatlah maka Allah sudah memaafkan.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…
Rasul SAW bersabda :

Åöäøó ãöäú ÃóÍóÈøóßõãú Åöáóíøó ÃóÍúÓóäóßõãú ÃóÎúáÇóÞðÇ 

“ Orang yang paling kucintai diantara kalian adalah orang yang paling baik
akhlaknya “

Berlomba-lombalah untuk menjadi orang yang paling dicintai Rasulullah SAW.
Saya tidak mampu menjadi orang yang berakhlak baik, tapi usahamu untuk
mencapai akhlak yang baik sudah mendapatkan pahalaNya karena sudah berusaha
menuju hal itu, sudah terikat dalam hal itu, sudah di jalan menuju kesana di
dalam kelembutan Ilahi SWT . Orang yang sedang menuju dalam kebaikan lantas
ia wafat di tengah jalan, ia sudah mendapatkan pahala kebaikannya. Demikian
pula orang yang berusaha memperbaiki akhlak maka ia di dalam kelompok
orang-orang yang dicintai Rasulullah SAW , seraya bersabda riwayat Shahih Al
Bukhari Åöäøó ãöäú ÃóÍóÈøóßõãú Åöáóíøó ÃóÍúÓóäóßõãú ÃóÎúáÇóÞðÇ. orang yang
sangat dicintai oleh beliau saw, dan ummat beliau di masa beliau dan di masa
setelah beliau. Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari bagaimana cintanya
para ummat sang Nabi, dan saya sering cerita bagaimana cintanya kaum
Muhajirin dan Anshar, kaum lelaki cinta kepada Rasul SAW, kita lihat
bagaimana cintanya kaum wanita Anshar kepada Rasul SAW. Diriwayatkan di
dalam Shahih Al Bukhari bahwa datang seorang wanita Anshar berkata kepada
Rasul SAW :

íóÇ ÑóÓõæúáó Çááåö Åöäøöíú æóåóÈúÊõ áß ãöäúßó äóÝúÓöíú 

“ Wahai Rasulullah aku hadiahkan diriku untukmu ( untuk dijadikan budak
Rasulullah SAW ) “.

Maka Rasulullah SAW terdiam dan hanya mengangguk-ngangguk saja, beliau
bingung mau mengiyakan ia wanita, mau tidak diiyakan dia kecewa maka Rasul
SAW diam lantas ada satu orang pria di samping Rasul SAW dan berkata : “Ya
Rasulullah nikahkan saja ia denganku”, maka Rasul SAW melihat wanita itu dan
berkata: engkau mau dinikahkan dengan pria itu? wanita itu menerima pria itu
karena cintanya kepada Nabi Muhammad SAW , maka Rasul SAW berkata pada pria
itu : Kau mau menikah dengannya,yang engkau punya apa? Pria itu berkata :
tidak punya apa-apa wahai Rasul, maka Rasul SAW berkata : pulang ke rumahmu
lihat ada apa, barangkali bisa dijadikan mahar , maka ia kembali tidak punya
apa-apa wahai Rasul, walaupun hanya sekedar cincin besi tidak ada? Tidak ada
wahai Rasul yang ada hanya pakaianku ini, maka sang Rasul SAW melihat wanita
itu dan wanita itu tetap terima, maka Rasul SAW berkata : kalau begitu kau
punya hafalan Alqur’an ?, pria itu menjawab : ada wahai Rasulullah, surat
ini,,surat ini,,surat ini,,, maka kunikahkan kau dengan wanita ini dengan
memberinya hafalan Alqur’an Al Karim, sang wanita terima bukan karena
prianya tapi demi cintanya kepada Nabi Muhammad SAW, demikian hadirin
hadirat kecintaan para shahabiyyah (sahabat nabi saw dari kaum wanita)
kepada Nabi Muhammad SAW. Siapa yang mau terima seorang pria yang tidak ia
kenal, tidak mempunyai apa-apa pula tapi demi cintanya kepada Muhammad
Rasulullah SAW maka ia menerimanya.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah…
Demikian para sahabat RA, dikatakan bahwa Sayyidina Jabir Bin Abdillah RA
ketika Rasul SAW sudah wafat, ia pergi perjalanan satu bulan untuk mendengar
satu hadits Nabi Muhammad SAW yang belum pernah ia dengar, yaitu dari
Abdullah bin Unays, ia pergi ke Syam satu bulan perjalanan, sampai di Syam
ketemu dengan Abdullah bin Unays dan berkata Wahai sahabatku Jabir kenapa
kau kesini? Maka Jabir berkata : “aku dengar kau punya satu hadits yang aku
belum tahu”, (berkata Abdullah bin uneis ra) Jabir engkau datang kesini
menempuh satu bulan perjalanan untuk satu hadits ? maka Jabir berkata “
ÃóÎúÔóì Ãóäú ÃóãõæúÊó ÞóÈúáó Ãóäú ÃóÓúãóÚóåõ “ aku takut wafat sebelum aku
mendengar satu hadits itu, demikian keadaan mereka di masa itu. Sekarang
majelis ta’lim Jakarta ada lebih dari 2000 majelis ta’lim, masing-masing
membahas hadits, fiqh, tajwid, tauhid. Silahkan hadirin hadirat..
zaman dahulu sahabat menempuh perjalanan satu bulan untuk mendengarkan satu
hadits Nabi SAW, sampai berkata “ÃóÎúÔóì Ãóäú ÃóãõæúÊó ÞóÈúáó Ãóäú
ÃóÓúãóÚóåõ “, aku takut meninggal sebelum mendengar satu hadits itu,
demikian indah dan cintanya mereka kepada hadits Nabi Muhammad SAW . Di sini
dijelaskan Shahih Bukhari di majelis Rasul SAW , dan majelis ta’lim yang
lainnya diperbanyak menjelaskan ilmu As Syari’ah Al Muthahharah kita tidak
perlu perjalanan satu bulan, perjalanan beberapa menit, beberapa jam saja
sudah sampai syukurilah kenikmatan ini. 

Kita bermunajat kepada Allah, semoga Allah SWT memuliakan hari;hari kita
dengan keluhuran, semoga Allah SWT memuliakan kita dengan pengampunan,
semoga Allah SWT memuliakan kita dengan kebahagiaan dunia dan akhirah, dan
juga kita berdoa memohon kepada Allah SWT karena beberapa waktu mendatang
sudah semakin dekat kunjungan guru mulia kita Al ‘Arif Billah Al ‘Allamah Al
Musnid Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafizh yang kita ajukan
untuk tiba tanggal 31 Desember 2009 dan akan hadir Tabligh Akbar malam 1
Januari di Parkir Timur Senayan, InsyaAllah acara ini tuntas dengan baik dan
sukses, kemudian haul Al Imam Fakhrul Wujud yang dihadiri beliau sendiri
pada hari Ahad sebagaimana biasanya, lalu malam selasa di Monas tanggal 4
Januari Insyaallah acara ini sukses dan tidak ada halangan dari Allah SWT,
tentunya saya juga berat menyampaikannya karena pengajuan ini masih belum
pasti, tapi saya sampaikan demi memohon doa dari hadirin sekalian agara
acara ini sukses dan terlaksana. Malam 1 Januari malam paling banyak yang
bermaksiat di bumi Jakarta ini, kita sudah dikelilingi oleh bencana di
Tasikmalaya, di Sumatera Barat, di Banten terus bencana mengelilingi
Jakarta, ini paling banyak dosa di Jakarta malam 1 Januari malam paling
banyaknya zina, banyak perjudian, dan narkotika di malam itu kita makmurkan
dengan zikir akbar setiap tahunnya memang tetapi tahun ini insyaallah
dihadiri oleh guru mulia Al Musnid Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin
Hafizh, insyaallah menjadi gemuruh hujan hidayah bagi wilayah kita Jakarta
khususnya agar menjadi kota yang paling damai dan dilimpahi rahmah dan juga
untuk seluruh wilayah muslimin di negeri kita ini di barat dan timur, Amin
Allahumma Amiin.

ÝóÞõæúáõæúÇ ÌóãöíúÚðÇ... 

Katakanlah bersama-sama..

íóÇ Çááåú íóÇ Çóááåú íóÇ Çááåú...íóÇ Çááåõ íóÇ ÑóÍúãóäõ íóÇ
ÑóÍöíúãõ...áóÇÅöáåó ÅöáøóÇ Çááå... ãõÍóãóøÏñ ÑóÓõæúáõ Çááåö Õóáóøì Çááåõ
Úóáóíúåö æóÓóáóøãó 

Kita lanjutkan dengan mengenang kembali indahnya Nabi kita Muhammad SAW,
Tafaddhal..


Terakhir Diperbaharui ( Friday, 23 October 2009 ) 

 



[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

====================================================
Pesantren Daarut Tauhiid - Bandung - Jakarta - Batam
====================================================
 Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar 
====================================================
       website:  http://dtjakarta.or.id/
====================================================Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:daarut-tauhiid-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:daarut-tauhiid-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    daarut-tauhiid-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke