Bermain Sehat Untuk Anak

By: agussyafii

Malam Jumat anak-anak Amalia (Anak-anak Insan Mulia) setelah belajar mengaji, 
bermain ular naga panjangnya. Dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama, 
bernyanyi dengan membentuk terowongan dan kelompok kedua menyusul sebagai 
ularnya. Pada permainan berikutnya, anak-anak Amalia bermain gelombang laut. 
Semua berteriak 'wwuuu, wuuuu, wuuu.' menirukan suara gelombang dilaut.

Anak-anak Amalia dengan wajah tersenyum cerah, permainan-permainan ini 
menumbuhkan kesadaran dan pola pikir organik pada diri mereka. Pola pikir semua 
menang, semua untung dan semua bergembira. Wajah penuh senyuman dan kegembiraan 
pada anak-anak Amalia sangat positif dalam pertumbuhan jiwa mereka.

Kita tentu masih ingat dengan segala permainan yang pernah kita lakukan semasa 
kecil.  Berawal permainan pada masa kecil kita tak terasa mulai terkena racun. 
Racun itu  sebuah semangat saling mengalahkan dan membinasakan.  Racun itu 
telah mengendam dalam alam bawah sadar kita.  Membentuk pola pikir kita yang 
ampuh penghancur semesta.  Penghancuran itu kita bisa saksikan dalam kehidupan 
sehari-hari bahkan caci maki, kebencian, fitnah, kekerasan dipertontonkan 
secara vulgar. Mengapa dalam sebuah permainan harus selalu ada yang menang dan 
yang kalah?  Dengan kata lain harus ada satu yang hancur.  Tak adakah permainan 
yang memenangkan kedua belah pihak? 

Saling mendukung dan tumbuh bersama.  Dunia ini akan tumbuh secara organik, 
bila kita sejak awal mengajarkan terhadap anak-anak kita bermain bersama secara 
organik. Bermain secara  organik berarti tak ada yang kalah.  Semua menang 
bersama, untung bersama dan bergembira bersama.  Kerelaan untuk memberi dan 
melayani kepada sesama maupun mahluk lain adalah permainan organik. Mengendam 
dalam alam bawah sadar kita. Membangun pola pikir yang ampuh menjaga harmoni 
untuk hidup bersama. Saling menghormati dan mencintai sesama serta menjaga 
kelestarian alam sebagai sebuah tanggungjawab sosial. Anak-anak kita menjadi 
tumbuh sehat dan berpikir sehat bahwa semua makhluk dan alam sebuah satu 
kesatuan yang holistik.

Jika kita ingin mendapatkan lebih banyak, berikanlah lebih banyak.  Semuanya 
berproses sebagai bagian hukum alam. menanam dan memupuk dengan tekun agar kita 
memetik panen yang berlimpah untuk diri kita, sesama dan alam semesta.

---
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan 
manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) 
perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar,  (Ar-Ruum (31): 41)

Wassalam,
agussyafii

---
Yuk,Berbagi Nikmat Qurban bersama anak-anak Amalia. Dalam program kegiatan 
'Qurban Untuk Amalia (QUA) pada hari Ahad, 29 November 2009 di Rumah Amalia. 
Kirimkan dukungan dan komentar anda di http://agussyafii.blogspot.com atau 
http://www.facebook.com/agussyafii atau sms di 087 8777 12 431






[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke