Kehampaan

By: agussyafii

Pada suatu hari di Rumah Amalia saya pernah kedatangan seorang tamu remaja 
putri yang 'broken heart' dan kedua orang tuanya sering bertengar, setiap hari 
menyaksikan pertengkaran dan kepedihan karena dikhianati kekasihnya. 
pertanyaan-pertanyaannya meluncur begitu saja dari bibirnnya.

'Diriku sudah hancur Mas..sudah hancur!'
Lebih baik sekalian saja aku rusak diriku.'
'Apa gunanya aku hidup terus?'

Itulah kehampaan yang dirasakannya. Tingkat keputusasaan yang paling tinggi. 
Jika keadaa benar-benar sulit semuanya terasa gelap dan bila hati tidak tahu 
harus berbuat apa, kondisi iman sangat lemah maka kehampaan menimbulkan niat 
ingin mengakhiri hidup.

Tentunya hal ini bisa dimengerti bahwa masalah yang dihadapi tidaklah ringan 
dan kita seringkali tidak mampu untuk menanggungnya. Atau merasakan hidup kita 
tidaklah ada artinya lagi. Kita merasa tidak bisa berbuat apa-apa dan merasa 
sudah sudah tidak ada gunanya lagi hidup terus. Dan Allah mengingatkan kita 
dalam firmanNya.

'Dan janganlah engkau membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang 
padamu dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya maka 
kelak Kami akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah 
bagi Allah.' (QS. an-Nisaa: 29 -30).

Bila kita merasakan kehampaan dan keinginan mengakhiri hidup. Cobalah untuk 
mengheningkan hati dan pikiran. Kita memohon kepada Sang Pemilik Kehidupan agar 
memberi bimbingan dan membersihkan hati kita. Kemudian menanam kebaikan dan 
keindahan kepada orang lain. Semuanya menjadi nyaman dan damai. Lalu penuh 
ketulusan hati kita sirami pohon-pohon kebaikan yang membawa manfaat bagi 
orang-orang disekeliling kita. 

Itulah yang saya tawarkan kepada remaja putri tadi agar bersedia mengajar untuk 
teman-temannya di Rumah Amalia. Kehampaannya diisi dengan menanam kebaikan dan 
keindahan sehingga wajahnya yang murung sudah berubah dengan wajah yang ceria 
penuh kegembiraan dengan penuh suka cita hidupnya dipenuhi kebahagiaan.

'Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah sedang dia berbuat 
kebaikan maka sesungguhnya ia telah berpegang teguh kepada buhul tali yang 
kokoh. Dan hanya kepada Allahlah kemudahan segala urusan. (QS. Luqman : 22).

Wassalam,
agussyafii
----
Yuk, hadir di Kegiatan 'Amalia Cinta al-Quran (ACQ).' Hari Ahad, Tanggal 20 
Juni 2010 Di Rumah Amalia, Jl. Subagyo IV blok ii, No.23 Komplek Peruri, 
Ciledug. Silahkan kirimkan dukungan dan partisipasi anda di 
http://www.facebook.com/agussyafii3, atau http://agussyafii.blogspot.com/, 
http://www.twitter.com/agussyafii atau sms di 087 8777 12 431.




      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke