Assalamu'alaikum wr wb, Yang terpenting dalam membaca Al Qur'an adalah memahami dan mengamalkannya. Sebab jika tidak paham, maka Al Qur'an tidak akan bisa jadi petunjuk bagi orang tsb. Setelah paham, amalkan dgn ikhlas lillahi ta'ala.
Jangan sampai kita seperti pemuda jahil yang menurut Nabi rajin membaca Al Qur'an dan mengajak manusia untuk mengamalkan Al Qur'an, tapi ternyata mereka sendiri justru tidak paham dan tidak mengamalkannya. Misalkan di Al Qur'an seperti surat Al Hujuraat kita diperintahkan Allah untuk tidak su'u zhon/sangka buruk, tapi kita malah sering su'u zhon. Kita diperintahkan untuk tidak ghibah/menggunjing aib sesama Muslim, tapi justru melakukannya. Kita diperintahkan untuk mendamaikan, tapi justru mengadu-domba, dsb. Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya diantara ummatku ada orang-orang yang membaca Alquran tapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka membunuh orang Islam dan membiarkan penyembah berhala. Mereka keluar dari Islam secepat anak panah melesat dari busurnya. Sungguh, jika aku mendapati mereka, pasti aku akan bunuh mereka seperti terbunuhnya kaum Aad. (Shahih Muslim No.1762) Hadis riwayat Ali ra., ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Di akhir zaman akan muncul kaum yang muda usia dan lemah akal. Mereka berbicara dengan pembicaraan yang seolah-olah berasal dari manusia yang terbaik. Mereka membaca Alquran, tetapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama, secepat anak panah meluncur dari busur. Apabila kalian bertemu dengan mereka, maka bunuhlah mereka, karena membunuh mereka berpahala di sisi Allah pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.1771) “Akan keluar di akhir zaman suatu kaum yang usia mereka masih muda, dan bodoh, mereka mengatakan sebaik‑baiknya perkataan manusia, membaca Al Qur’an tidak sampai kecuali pada kerongkongan mereka. Mereka keluar dari din (agama Islam) sebagaimana anak panah keluar dan busurnya.” (HR. Bukhari dan Muslim) “Suatu kaum dari umatku akan keluar membaca Al Qur’an, mereka mengira bacaan Al-Qur’an itu menolong dirinya padahal justru membahayakan dirinya. Shalat mereka tidak sampai kecuali pada kerongkongan mereka.” (HR. Muslim) “Mereka baik dalam berkata tapi jelek dalam berbuat, mengajak untuk mengamalkan kitab Allah padahal mereka tidak menjalankannya sedikitpun.” (HR. Al-Hakim)