Subject: SiaR---BOCORAN "SURAT SYAHGANDA UNTUK ADI SASONO" Sender: [EMAIL PROTECTED] Precedence: bulk BOCORAN "SURAT SYAHGANDA UNTUK ADI SASONO" JAKARTA (SiaR,31/3/1999) Belakangan ini muncul heboh "Surat Syahganda", Sekjen Partai Daulat Rakyat (PDR) dan peneliti CIDES, lembaga kajian milik ICMI. Surat yang bocor ini menyiratkan agenda politik Adi Sasono dan PDR untuk mencalonkan Habibie menjadi presiden mendatang. Surat ini juga menyiratkan agenda politik PDR dan Adi Sasono sendiri. Berikut adalah kutipan dari apa yang dikatakan sebagai "surat syahganda" tersebut. --------------------------------------------- Kepada Yth, Mas Adi Sasono, Dirumah. Assalamu' alaikum. Saya sekeluarga sehat wal'afiat dan semoga Mas Adi sekeluarga demikian adanya serta senatiasa mendapatkan hidayahnya. Keadaan politik terakhir ini perkembangannya sangat cepat sekali dan karena kesibukan mas Adi , saya melaporkan hal-hal sebagai berikut sebagai tindak lanjut pembicaraan kita di Tanah Suci. 1. Untuk KPU saya sudah menggolkan Umar Husein masuk mewakili PDR . Saya pribadi ingin agar Mas Adi memperhatikan Umar Husein sebagai kader. Selebihnya peran Pak Syarwan yang selalu membantu juga layak untuk kita beri pujian soalnya kita kemarin udah 'last minute' lho mas. 2. Guna Kelancaran pencalonan bapak Habibie untuk Presiden mendatang , saya sudah melakukan langkah langkah sebagai berikut, a) Saya sudah koordinasi dengan Bang Hariman Siregar untuk mengidentifikasi kekuatan-kekuatan yang mungkin bisa kita rangkul dan juga kekuatan kekuatan yang melawan. Hariman juga sudah koordinasi dengan Fanny dan sudah memerintahkan Bursah untuk melakukan operasi mendukung Pak Habibie lewat GPRI. Bursah akan meloby elite tentara supaya menerima kombinasi Sipil-Militer dengan mendorong isssue duet Presiden Habibie-Pak Wiranto (tentara ini kalo nggak diakalin emang susah). Sedikit ganjalan hanya dari 2 Colis (Muzaki Colis dan Noorcholis/ge- peng) yang tidak bisa kompromi dan anti Habibie. Muzaki Colis ini binaan lama dari Tutut-Hartono sedang Noorcholis ini tangannya Arifin Panigoro. Hariman juga sudah memerintahkan Kastorius Sinaga untuk menjaga Tim 11 bersama Bang Buyung serta aktif melakukan pemantauan terhadap Pemantau Pemilu. Ini penting mengingat ada gerakan Arifin Panigoro dan kawan kawannya yang akan menggunakan Pemantau Pemilu untuk menghantam hasil-hasil Pemilu 1999 nanti. Hariman juga nitip pesan supaya Mas Adi menekan Akbar Tanjung kenapa Golkar mengeluarkan 5 (lima) calon seharusnya kan calon tunggal. b) Di PDR sendiri kami cukup solid , hanya ada sedikit ganjelan dari Jumhur dan Eggy Sujana. Saya mohon agar Mas Adi memanggil mereka dan menyampaikan agar mereka ada di bawah komando saya. Sedang Radhar Tribaskoro dan Iwan Basri mohon bisa difungsikan di Depkop. Kami juga sudah mengontak seluruh PDR agar 3 bulan menjelang Pemilu mereka mengarahkan anggota-anggota dan binaannya untuk di bawah komando PDR dan kita akan segera mobilisasi untuk mempertahankan Pak Habibie. Pak Burhanudin juga sangat bagus kerjanya oleh karena itu mohon bantuan pendanaan untuk operasi ini. c) Untuk alumni ITB , saya minta mas Cacuk menginstruksikan ke Yusman agar meredam alumni ITB mantan DM 78 yang saat ini sangat mobile melawan Pak Habibie. Mereka itu ada dua kelompok yaitu IA 234 (markasnya di Mampang Prapatan) dan dikendalikan oleh Zulkarnaen serta Meilono. Sedang satunya adalah kelompok Heri Achmadi dan Rizal Ramli; kedua kelompok ini saling berantem satu sama lain. Saya sedang cari cara untuk memecah mereka, akhir Maret ini mereka akan kampanye di Inggris lewat seminar dan mereka akan buat opini International yang kira kira hasil seminar itu akan menyimpulkan Habibie tidak kredibel. d) Saya dapat informasi bahwa penyadap telepon Pak Habibie dan Pak Ghalib dilakukan oleh intelejen yang kemudian menjualnya kepada Arifin Panigoro dan Sofyan Wanandi. Kabarnya masing-masing keluar Rp 1 Milyar. Saya sendiri masih melacak siapa intelejen itu dan kepentingannya apa, saya dibantu oleh Pak Madani (?) (Tulisan kurang jelas,red) 3. Mengenai sikap Mas Amin akhir akhir ini saya juga prihatin saya sudah minta tolong sama Pak Abdillah Toha untuk memberi pengertian ke Mas Amin tapi kayaknya Nasrudin Madjid menghalang-halangi terus. Rasyid sampaikan ke saya, Nasrudin itu orangnya hanya butuh duit saja. Saya minta pendapat Mas Adi tentang hal ini supaya langkah langkah Mas Amin bisa seirama lagi dengan kita. Saya juga denger kabar kalo Mas Amin naik haji bersama Arifin Panigoro, khabarnya Meilono naik haji juga. Mereka lolos kena cekal karena dibantu Wiranto, apa benar khabar ini? 4. Tentang kasusnya bang Kivlan , saya beri input ke beliau supaya mendatangi Gus Dur . Bang Kivlan ini memang susah-susah gampang . Beliau itu cerdas dan kepemimpinannya juga bagus , tapi satu kelemahannya yaitu Uang. Saya bilang sebenarnya Gus Dur itu orangnya penakut jadi sebaiknya didatangi dan ditanyai apa maunya. Sekali kali kayaknya kita perlu ngerjain Gus Dur lho mas, soalnya kita sudah dikerjain terus ama dia . Sekian dulu laporan dari saya, mohon Mas Adi bisa mengatur waktu yang luang untuk kita bisa saling tukar pikiran secara lebih serius sekaligus koordinasi mengingat perkembangan politik yang cepat sekali. Wassalamua'alaikum Wr Wb Syahganda N. ---------- SiaR WEBSITE: http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/siarlist/maillist.html To unsubscribe send a message to [EMAIL PROTECTED] with in the message body the line: unsubscribe demi-demokrasi