Ya rada aneh majalah Sabili yang sekarang sudah terbit "di atas tanah" bisa mengeluarkan data yang ngawur kayak gitu. Sekali lagi saya pikir ngawur karena nggak mungkin seseorang yang bukan imam bisa jadi "pentolan" sebuah Ordo. Padahal, untuk sebuah karya ilmiah, berita di koran/majalah/penerbitan yang legit (udah punya ISSN/SIUPP, beredar resmi) itu bisa dijadikan referensi (data sekunder). Kalo ngawur kayak gini, apa bener Sabili itu kredibel? At 04:18 05/04/99 +0700, Ihsan wrote: >On Wed, 07 Apr 1999, Permadi Witjaksono wrote: > >> BTW, anda belum jawab pertanyaan saya tentang akurasi data mengenai Benny >> Moerdani dan I.J. Kasimo. > >Oh ya... maaf kelupaaan. >Saya pernah baca di majalah sabili (www.sabili.co.id), >sekitar sebulan yang lalu ketika mengangkat tragedi Ambon sebagai laporan >utamanya. >Pernyataan IJ Kasimo berdasarkan pernyataan orang-orang dekat M. Natsir. >Tentang Benny, berarti akurasinya barulah setingkat akurasi sebuah reportase, >bukan karya ilmiah. >Kalau ada bantahan, monggo lah. > >Ihsan >To unsubscribe send a message to [EMAIL PROTECTED] with in the >message body the line: >unsubscribe demi-demokrasi > To unsubscribe send a message to [EMAIL PROTECTED] with in the message body the line: unsubscribe demi-demokrasi