Date sent:              Sat, 10 Apr 1999 22:33:40 -0500 (CDT)
Send reply to:          [EMAIL PROTECTED]
From:                   Permadi Witjaksono <[EMAIL PROTECTED]>
To:                     Multiple recipients of list <[EMAIL PROTECTED]>
Subject:                Re: Kok orang Islam melulu yang jahil....

> Tapi, Diskusi-SARA itu 'kan bukan milis agama Islam? Jadi di sini ya
> sah-sah aja mau mencaci-maki agama apa aja. Dari sini juga ketahuan agama
> apa yang para pembelanya cuman blind faith tanpa dipikir.
> 

    Ini pertama! 

    Yang kedua saya toh tidak mencaci agama Islam, dengan 
menyammpaikan kritik
    yang saya dukung dengan fakta dan logika, saya hanya mengajak orang 
Islam
    untuk berfikir, untuk memakai neuron! 

    Dan ketiga: saya juga mengeritik orang Nasrani yang saya anggap salah,
    seperti para uskup Indonesia,  atau PGI dan KWI yang suka 
menggadaikan
    pantatnya ke serdadu, atau ajaran Nasrani yang menurut pendapat saya 
belum
    manusiawi, seperti Kardinal dan Paus yang perempuan melulu! 

Jusfiq

===============================================

> At 16:55 10/04/99 -0500, Mas Crody Crocodile Jr wrote:
> >At 05:21 AM 4/7/99 -0500, you wrote:
> >>
> >>
> >>    Para peserta berbagai milis ini terdiri dari orang-orang berbagai
> >>    agama dan ada pula yang agnostik. 
> >>
> >>    Tapi kenapa yang jahil,  yang menyadap nama orang, yang berdusta,
> >>    yang berburuk sangka, yang memutar balikkan omongan orang kok cuma
> >>    orang
> >Islam?
> >>
> >>    Saya pengen tahu! 
> >>
> >>    Apakah hal ini karena agama Islam itu adalah agama yang sempurna? 
> >
> >coba dulu elo ke milis paroki trus caci maki Yesus , trus ke milis hindu
> >caci maki Khrisna , trus ke milis Budha cacimaki Sidharta Gautama ....
> >baru bikin analisa...
> >
> >
> >
> >Abdul Mushawir (Doel)
> >



 


Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo                                             =
======================================


To unsubscribe send a message to [EMAIL PROTECTED] with in the
message body the line:
unsubscribe demi-demokrasi

Kirim email ke