At 05:22 PM 4/14/99 -0500, Nur Agustinus wrote:
>yp menulis:
>> Dalam hal 100% Allah & 100% manusia saya tidak memasalahkan Yesus
>> itu manusia atau yesus itu Allah.
>
>Gede Ngurah Ambara menulis dalam subject "Re: Alam Dewata"
>>Jadi walaupun misalnya seolah-olah suatu saat Brahman/Visnu turun ke dunia
>mengambil wujud manusia ini tidak disebut sebagai reinkarnasi. Turunnya
>Visnu ke dunia dikenal sebagai Avatar: Tuhan turun atas kesadaranNYA sendiri
>demi untuk menyelamatkan kebenaran (Dharma) dari ketidak benaran (Adharma).
>=========================
>
>Saya tertarik dengan masalah ini.
>
>Selama atau saat Brahman / Visnu turun ke dunia mengambil wujud manusia,
>pada saat itu, avatar tsb apakah merupakan 100% Brahman / Visnu atau 100%
>manusia? Bagaimana penjelasannya?
>
>Menurut mas Gede Ngurah Ambara, mengenai Yesus ini, apakah bisa jadi juga
>merupakan Avatar juga?
>

Saya pernah menanyakan hal ini kepada orang kristen aliran ortodoks syria,
apakah yesus sama dengan krishna. Dijawabnya, memang konsepnya seperti itu,
tapi perbedaaanya adalah bahwa yesus itu riil manusia, dan krishna itu
maya/tidak riil. Yesus tak pernah mampu mengubah dirinya sendiri dan tak
mampu mencegah kematiannya sendiri. Lain halnya dengan krishna yang mampu
"tiwikrama" menjadi raksasa sebesar planet dan bersinar seperti sebuah
quasar. Tidak diketahui juga kapan Krishna mati.


Simak saja keterangan GNA:

>Untuk kasus Yesus saya tidak bisa memberikan jawaban: atau lebih tepatnya
>saya tidak punya data untuk menilai apakah Yesus itu Avatar Visnu dengan
>tenaga Tuhan =100% atau bukan: Kalau dari misi Yesus turun ke dunia adalah
>untuk menyelamatkan roh-roh yang tersesat menuju terang Ilahi, bisa jadi
>serupa dengan tujuan Avatar turun ke dunia. Tapi pada jamannya Yesus tidak
>ada pengujian khusus dari salah-seorang pengikutnya untuk menyakini
>ke-Tuhanan Beliau. Memang benar Yesus bisa membangkitkan/menghidupkan orang
>yang mati, menyembuhkan orang yang sakit dan berbagai mujizat. Tapi ada satu
>pengujian kritis yang tidak pernah ditanyakan/dilakukan oleh pengikutnya
>(mungkin karena diangap tidak perlu). Pengujian yang dimaksud adalah :
>bagaimana agar Yesus menampakan perujudan KetuhananNYA, wujud SemestaNYA. 
>Wujud Semesta yang kalau di Bhagawadgita dikenal dengan VISNU MURTHI: Krisna
>saat itu atas permintaan bhaktaNYA/penyembahNYA (Arjuna) menampakkan
>perujudan semestaNYA: Tubuhnya menjadi sangat besar memenuhi jagat
>raya/angkasa, dengan kepala yang jumlahnya ribuan, dengan tangan dan kaki
>yang juga ribuan, dengan sinar yang begitu menyilaukan seperti jutaan
>(sahasra) matahari yang terbit secara bersamaan. Penampakan yang sangat
>langka: dimana para dewa-pun jarang sekali melihat penampakan luar biasa
>dari Narayana (Penguasa Alam Semesta ini). Dengan tiga langkahNYA (Visnu
>Murthi) ini sekaligus menjejak pada alam Bhur : jagat raya kasar, alam Bwah
>(alam roh) dan alam dewa (Swah Loka)
>

Nampaknya berbeda sekali konsep antara Yesus = tuhan, dengan krishna = tuhan.
Misinya juga berbeda. 

Saya kutip dari GNA:
>>Kalau dari misi Yesus turun ke dunia adalah
>>untuk menyelamatkan roh-roh yang tersesat menuju terang Ilahi, bisa jadi
>>serupa dengan tujuan Avatar turun ke dunia. 

Saya tidak sependapat dengan GNA bahwa misi Avatar adalah menyelamatkan
roh-roh yang tersesat menuju terang Ilahi. Ramayana dan Mahabarata hanya
menceritakan egoisme si avatar itu sendiri dalam banyak hal. 

Contoh: Rama yang tak rela istrinya sinta diambil oleh Dasamuka. 
Tuhan kok egois banget. Katanya "Maha pengasih lagi penyayang"...?

Krishna yang hanya membela Pandawa. Padahal yang dianggap tersesat adalah
Kurawa. Tapi tak ada usaha Krishna untuk menyadarkan Kurawa. Krishna hanya
berusaha membela orang atau kelompok yang memujanya. Apakah begitu sifat
tuhan...? Konsep kemaha-adilan tuhan tidak ada dalam konsep avatar Hindu.

Sebaliknya, Arjuna yang manusia biasa sangat ragu dalam menyikapi
pembunuhan-2 yang akan terjadi di peperangan. Krishna berdialog dengan
Arjuna yang sudah jelas bersifat baik. Bagai mana sikap saya jika menghadapi
kebaikan dan kejahatan yang sedang berhadap-hadapan? Sedangkan saya memiliki
kekuasaan untuk menyadarkan dan mencegah tindak kejahatan. Kalau saya adalah
krishna, saya akan pergi kepada Kurawa dan mengadakan dialog dengan kurawa.

Kajian tak sengaja dalam otak yang dimulai sejak kecil sampai dewasa semacam
ini menuntun orang agnostik kearah skeptisisme yang makin dalam. Saya
(agnostik) menduga, semua klaim-2 keagamaan hanyalah produk pikiran manusia.
Bukan fakta sejarah, hanya sekedar mitologi yang merupakan sarana
aktualisasi diri/self actualization dari para penyebar agama.

Yesus menghidupkan orang mati: bukan fakta sejarah. Muhammad bertemu tuhan
di Sidratul Muntaha: bukan fakta sejarah pula. Apalagi Krishna yang
tiwikrama menjadi raksasa sebesar planet dan bersinar seperti sebuah quasar.

Mitologi dan cerita pengantar tidur memang indah dan enak didengar. Tapi
mimpi-2 yang diceritakan kadang disebarkan dan dicatat sebagai sejarah dan
diperlakukan atau dilaksanakan menjadi hukum yang datang dari tuhan. Jadilah
agama.

Banyak sekali cerita mimpi nabi-2 dan resi-2 yang dituliskan dan
diperlakukan sebagai hukum yang harus dilaksanakan manusia-2 lain. Ini
menurut saya adalah salah satu kedunguan yang diinstitusionalkan menjadi
agama. Hampir semua agama.

>
>Jadi kalau Pak Nur atau Mas Sasis sekarang ini mengaku atau mengklaim
>sebagai Tuhan (Narayana) tidak apa-apa, tapi kira-kira lolos tidak dengan
>pengujian standar dari Vedha: untuk menampakkan Perujudan Semesta dari Tuhan
>(VISNU-MURTHI)?? Kalau misalnya membangkitkan orang mati: siapa tahu SASIS
>bisa karena kesaktiannya..tapi bagaimana dengan VISNU MURTHI?
>

Saya sama sekali tidak mengklaim sebagai apapun kecuali sebagai Sasis. Tapi
dari diskusi kita, logika saya menyimpulkan seperti yang saya tulis
sebelumnya. Apalagi saya tak pernah melihat kesaktian apapun dengan mata
saya. Kebanyakan, kesaktian dan mukjizat yang digembar-gemborkan adalah tipuan.

Bagaimana anda menyikapi David Copperfield?
Kalau ia hidup di jaman nabi-2 dan resi-2, mungkin ia dapat gelar nabi,
rasul, avatar, malaikat, hantu, jin atau entah apa lagi.


Setya A. Sis
=====================

>
>Salam
>
>GNA
>
>Salam,
>nur agustinus
>
>

To unsubscribe send a message to [EMAIL PROTECTED] with in the
message body the line:
unsubscribe demi-demokrasi

Kirim email ke