From: Ihsan <[EMAIL PROTECTED]>
>Apa yang dihasilkan dari perkawinan homoseksual?
>Yang saya tahu hanyalah penyakit.
Jika ada orang yang homoseksual kemudian membina hubungan perkawinan seksual
dengan homoseksual lainnya, dan keduanya saling setia (tidak berhubungan
dengan homoseksual lainnya), maka tidak akan ada penyakit.
Hal yang sama juga terjadi pada pasangan heteroseksual.
Kalau Anda, seorang heteroseksual, kemudian iseng jajan di luar atau main
dengan pasangan heteroseksual lainnya secara bebas, maka Anda juga akan
punya peluang kena penyakit.
Jadi, penyakit yang terjadi, bukan karena homoseksual atau heteroseksual,
melainkan karena perilaku seksual yang bebas yang memungkinkan terjadinya
penyebaran penyakit (kelamin dan HiV).
>Inilah kelebihan dari orang-orang yang tidak tahu tujuan hidup, yang
>penting asal hidup saja.
Tak benar memvonis bahwa homoseksual merupakan orang yang tidak tahu tujuan
hidup. Persepsi semacam ini tidak tepar.
>Itulah salah satu hasil sampingan peradaban sekuler, peradaban
>manusia-manusia yang sok tahu. Karena itu anak kandung dari peradaban
>mereka sendiri, itu yang mereka hendak cari pembenarannya.
>
>Kemudian hasil mejijikkan itu hendak disuapkan ke dalam diri ummat Islam.
>Hendak disuruh mereka menerimanya.
>Enak saja!
Gay-Muslims mailing list.
A mailing list for gay Muslims was started on 1997-DEC. Its purpose is "to
bring gay and lesiban Muslims together to communicate issues of common
concern. By using our own individual experiences, our knowledge, and our
faith in Islam and in Allah (God), the goal of this list is to bring two
important aspects of our lives together. Being Gay and Muslim are not
exclusive, nor are they an oxymoron. By participating in this list, the hope
is that each and every one of us will realize that. God certainly does not
discriminate, and indeed we can be both practicing Muslims AND still
identify ourselves as being gay or lesbian."
To subscribe to the list send an email to: [EMAIL PROTECTED]
Leave the subject blank. In the message body type: subscribe Gay-Muslims
To unsubscribe, repeat the above process, changing subscribe to unsubscribe
You can post messages to the entire membership of the list by Emailing
[EMAIL PROTECTED]
If you wish to remain anonymous, Email [EMAIL PROTECTED]
They will forward the message without any identifying information.
>Islam telah mengajarkan, bahwa setiap anak manusia itu dilahirkan
>atas fitrahnya.
>Laki-laki fitrahnya adalah bahwa pasangannya adalah wanita.
>Orang-orang yang masih sehat tidak akan membantah hal ini.
Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia
menjadikan kamu berpasangan .Dan tidak ada seorang perempuanpun mengandung
dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan pengetahuan-Nya.Dan sekali-kali
tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula
dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh
Mahfuz).Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah. (QS. 35:11)
Wallaahu khalaqakum min turaabin tsumma min nuthfatin tsumma ja'alakum
azwaajaw wa maa tahmilu min untsaa wa laa tadha'u illaa bi 'ilmihii wa maa
yu'ammaru mim mu'ammariw wa laa yunqashu min 'umurihii illaa fii kitaabin
inna dzaalika 'alallaahi yasiir.
Di sini Allah berfirman bahwa Allah menjadi manusia itu berpasangan, namun
tidak disebutkan bahwa berpasangan itu harus laki-laki dan perempuan. Jadi,
bisa saja Allah menjadikan manusia itu berpasangan sama-sama laki-laki atau
sama-sama perempuan.
>Maka kedua orang tua dan lingkunganlah yang menyebabkan si anak akan
>menyimpang dari fitrah itu.
>Diabaikannya pendidikan anak, karena alasan emansipasi.
>Diabaikannya masalah aurat.
>Diabaikannya masalah pernikahan.
>
>Maka bertambahlah setiap tahun penderita kelainan jiwa ini. Ketika
>dilegalkan tentu akan semakin bertambah.
Pemahaman bahwa homoseksual adalam penderita kelainan jiwa ini sudah tidak
tepat lagi. Kalau Anda masih berpegang pada persepsi ini, terserah Anda,
namun Allah (kalau Anda percaya bahwa Al Quran adalah dari Allah) sendiri
tidak menyebut homoseksual sebagai penderita kelainan jiwa. Bahkan, yang ada
dalam Al Quran sebenarnya bukan perkataan Allah sendiri, melainkan perkataan
nabi Luth.
Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia, dan kamu tinggalkan
isteri-isteri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah
orang-orang yang melampaui batas". (QS. 26:165-166)
Kalaupun dianggap perkataan nabi Luth ini merupakan perkataan Allah, maka
Allah hanya menilai bahwa perbuatan itu melampaui batas karena mereka
"meninggalkan isteri-isteri dan menginginkan laki-laki lain lagi". Ayat ini
sebenarnya tidak menghakimi homoseksual namun pada kalangan biseksual.
Artinya, mereka melampaui batas bukan karena mereka homoseksual namun sudah
punya isteri (perempuan) tapi masih juga ingin laki-laki ---> biseksual.
>Tapi manusia-manusia pengahasil kelainan jiwa itu bukannya menjadi sadar,
>malah membenarkan kesalahannya dan yang lebih parah lagi:
>Memaksa orang lain untuk mengakui kesalahan prosedur dalam menata
>kehidupan itu sebagai sebuah kebenaran, dan memaksa orang lain untuk
>menanggung beban menjijikkan itu bersama-sama.
Sebagai orang beragama, kalau Anda yakin bahwa perbuatan homoseksual itu
salah, maka berupayalah untuk menyadarkan mereka. Itu bagus! Tapi, memusuhi
mereka, menganggap mereka sebagai sampah atau penderita penyakit jiwa,
menurut pendapat saya, tidak mencerminkan sikap beragama yang baik.
Salam,
nur agustinus
To unsubscribe send a message to [EMAIL PROTECTED] with in the
message body the line:
unsubscribe demi-demokrasi