RS 'internasional' hanya untuk pencitraan dari hasil selembar
sertifikat akreditasi, tetapi nggak mengubah secara signifikan mutu
layanan yang diberikan. Seorang rekan asal USA yang pernah menjadi
manajer operasional RS berakreditasi JCI di negaranya, sempat
berkeliling ke beberapa RS yang katanya sudah mendapat sertifikat JCI.
Dia sekarang jadi konsultan perumahsakitan.
Dari yang dia lihat, satu pun belum layak dapat akreditasi tersebut
kalau dinilai secara obyektif. Rekan ini pun sempat beberapa hari
menunggu rekan saya yang lain yang opname di RS 'internasional' yang
katanya sudah dapat sertifikasi JCI.
Dia menyayangkan kalau akreditasi hanya untuk jualan semata,
seharusnya betul-betul standar itu dijalankan setiap waktu di RS-RS
tersebut. Kalau perlu seharusnya RS-RS itu sewa saja rekan saya
tersebut biar akreditasinya 'asli' luar-dalam.
Untuk RS-RS pemerintah, lebih baik perbaiki mutu layanan secara
mendasar agar WNI terlayani dengan baik, nggak perlu akreditasi
'internasional'. Biar untuk akreditasi 'internasional' yang berusaha
mendapatkannya adalah RS-RS swasta yang menyasar pasar menengah ke
atas atau ekspatriat.
---

http://www.mdopost.com/hariini/index.php?option=com_content&view=article&id=1232:-wujudkan-rs-standar-internasional&catid=1:berita-utama&Itemid=50
Wujudkan RS Standar Internasional

Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) telah siap menyongsong program
Jaminan Sosial Nasional (JSN) 2014. Saat kebijakan JSN tiba, semua
rumah sakit (RS) se Indonesia harus benar-benar menerapkan sistem
pelayanan bermutu internasional. Demikian pembahasan di Rapat Kerja
Nasional (Rakernas) Persatuan Rumah Sakit Indonesia yang berlangsung
di Hotel Peninsula Manado, Senin (26/8) kemarin. Selama beberapa hari,
peserta Rakernas membahas sistem pelayanan untuk universal health
coverage.  Setiap pelayanan RS harus lebih efisien tanpa mengurangi
mutu standar internasional.  “Diharapkan jika kualitas RS makin baik,
orang Indonesia lebih mencintai RS Indonesia, mereka tidak lagi
berobat ke luar negeri. Maka kemudian seluruh hasil, masukan,
kelemahan, akan dikaji serta dievaluasi dan akan diberikan bobot
nilai, pelayanan yang baik bagi masyarakat jadi yang utama dan  SDM
dari pelayanan RS juga ditingkatkan,” jelas Ketua Panitia Rakernas dr
Jolly Rumopa SpOG.
Rakernas bertema ‘Preparing, Improving, Health Service. Toward
National Health’ dihadiri sekira dua ratus peserta dari  RS se
Indonesia. Menteri Kesehatan  diwakili Dirjen Kementerian Kesehatan
Prof Dr dr Akmal Taher. Kemudian hadir juga Kepala Pusat Pengelola
Jaminan Sosial drg Usman Sumantri, dan Ketua Persi Pusat Dr dr Sutoto
MKes, serta Lie Rumopa dari PT Askes. Gubernur Sulut Dr SH Sarundajang
diwakili Asisten Satu Setprov Sulut Edwin Silangen SE MS.
Selanjutnya Rumopa yang juga Direktur RS Prof RD Kandou mengatakan,
Rakernas ini sebagai persiapan dan konsolidasi untuk kualitas
pelayanan publik yang baik dari rumah sakit. “Karena itu, akan ada
seminar serta workshop untuk membahas masalah di lapangan serta
mengenai topik perumahsakitan yaitu UU Nomor 44 tentang proses
akreditasi rumah sakit, serta mutu dan kualitas pelayanan yang seperti
diketahui pada Januari 2014 nanti Indonesia akan menerapkan sistem
jaminan sosial nasional,’’ ujarnya.
Prof Dr dr Akmal Taher saat diwawancarai usai pembukaan mengatakan,
Rakernas yang dipusatkan di Manado menjadi forum sangat penting karena
akan menghadapi era baru, era JSN. Saat itu, kata Akmal semua RS akan
meladeni sekira 121 juta orang. Oleh karena itu rumah sakit sebagai
satu system jaminan nasional ini harus siap. “Siap barangkali nanti
dengan lebih teratur, pasien yang datang ke rumah sakit itu tidak
seperti sekarang, akan lebih banyak ditangani di level yang lebih
datar sehingga yang datang ke rumah sakit itu bisa diantisipasi,”
terang Taher.
Barangkali jumlah pasien akan lebih banyak karena lebih dijamin,
tetapi yang harus diantisipasi adalah kualitas atau keparahan pasien
yang datang ke rumah sakit. Semakin bagus sistem, rumah sakit akan
banyak pasiennya.
‘’Intinya yang mesti dilakukan adalah selalu menjaga kendali biaya dan
mutu. Jadi RS harus menyiapkan seluruh dokter, para medik dan semua
stafnya untuk bisa mengendalikan mutu yang cukup baik, tapi pada waktu
yang sama dia mengendalikan biaya, efisiensi sehingga RS nya bisa
bertahan. Karena dengan sistem yang baru ini, itu akan dibayar dengan
sistem paket,” jelas Taher.
Kata Taher, sistem  JSN yang akan diberlakukan nanti, untuk satu jenis
penyakit itu diberlakukan harga tertentu. Sehingga kalau melakukan
kegiatan misalnya satu jenis operasi itu biasanya akan dibiayai dengan
Rp5 ribu, kalau dia melakukan aktifitas yang lebih dari itu, RS akan
rugi,” ungkapnya.
Ketua Persi Pusat Dr dr Sutoto MKes, menambahkan perumah sakitan nanti
akan menghadapi era baru, era jaminan kesehatan nasional di Januari
2014 mendatang. Bagaimana jaminan kesehatan nasional ini dapat
dijalani RS dengan mendatangkan manfaat untuk masyarakat, RS dan
pemerintah. Oleh karena itu dalam Rakernas ini, akan dibahas bagaimana
nanti era jaminan kesehatan nasional akan meningkatkan mutu pelayanan
kepada para pasien.
Mengenai fasilitas, sarana prasarana SDM dan lainnya, saat jaminan
kesehatan nasional berlaku RS harus menerapkan sistem kendali mutu,
kendali biaya. Itu artinya RS harus efisien di satu pihak tapi di lain
pihak mutunya juga sesuai dengan standar-standar yang telah ditetapkan
oleh pemerintah. “Efisien harus, tetapi mutunya harus terbaik,” jelas
Sutoto.
Jika RS akan lebih efisien, bukan berarti pelayanannya lebih murah.
Intinya semua pelayanan bermutu, karena kalau tidak bermutu, tidak ada
artinya. “Tetapi lebih efisien dan mutunya harus sesuai standart yang
telah ditetapkan. RS juga harus mempersiapkan diri untuk akreditasi
khususnya standar nasional 2012 yang baru,” terang Sutoto.


------------------------------------

Archives terdapat di http://www.yahoogroups.com/group/desentralisasi-kesehatan
Situs web terkait http://www.desentralisasi-kesehatan.net


Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/desentralisasi-kesehatan/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/desentralisasi-kesehatan/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    desentralisasi-kesehatan-dig...@yahoogroups.com 
    desentralisasi-kesehatan-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    desentralisasi-kesehatan-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke