Dear all. Kami sepakat dengan pendekatan sistem dari hulu ke hilir yang di wacanakan guna menekan angka kematian ibu yang meningkat menurut data SDKI 2012. pola berfikir hulu hilir dapat dengan mudah menemukan titik permasalahan yang ada di ditingkat pelayanan kesehatan dan dimasyarakat.
Data SDKI menunjukkan angka kematian ibu juga terjadi di tingkat masyarakat sehingga diperlukan pendekatan kemasyarakatan yang lebih komprehensif. Pendekatan yang tidak hanya melibatkan tenaga kesehatan, tetapi semua sektor yang terlibat termasuk perangkat pemerintahan desa/kelurahan atau dalam hal ini menggunakan pendekatan dari aspek hulu. Menurut analisis kami, pendekatan sistem di hulu memerlukan pendekatan berbasis masyarakat sebagai pondasi awal dalam rangka menurunkan angka kematian ibu. Misalnya, kemitraan antara bidan dan dukun beranak yang seharusnya tidak hanya sebagai program tanpa impelementasi. Tidak bisa dipungkiri, dukun beranak sebagai salah satu tenaga non medis masih menjadi andalan masyarakat untuk membantu persalinan. Hal itu disebabkan oleh rasa kepercayaan antar warga yang terbangun dalam masyarakat yang sangat tinggi. Kepercayaan yang diberikan kepada warga lokal lebih tinggi daripada warga non-lokal. Dukun merupakan aktor lokal yang dipercaya warga sebagai tokoh kunci di masyarakat terutama yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan. Kurangnya eksistensi beberapa bidan desa serta adanya program pendidikan bidan desa menyebabkan semakin terkikisnya tingkat kepercayaan masyarakat di pedesaan terhadap tenaga kesehatan. Pada umumnya, calon bidan desa usianya terlalu muda, kebanyakan belum menikah, tidak jarang dalam waktu pendidikan, calon bidan desa hanya mengalami satu kali persalinan sendiri atau bersama kelompok, banyak bidan desa merangkap menjadi mahasiwa perguruan tinggi pada sore harinya di tempat lain sehingga mereka tidak siap menolong persalinan pada sore dan malam hari. Keadaan ini menyebabkan hubungan yang kurang sehat antara masyarakat, khususnya ibu dan dukun bayi yang sudah ada di masyarakat dengan bidan desa yang merupakan pendatang baru. Ditambah lagi tingginya kepercayaan masyarakat bahwa dukun memiliki kemampuan yang diwariskan turun-temurun untuk memediasi pertolongan medis dalam masyarakat. Sebagian dari mereka juga memperoleh citra sebagai "orang tua" yang telah "berpengalaman" dan hal tersebut tidak dimiliki oleh calon bidan desa. Dalam pendekatan ini, dibutuhkan pendekatan yang berbasis modal sosial seperti intervensi berupa kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, Memberdayakan semua unsur masyarakat tanpa berusaha mengikis atau bahkan menghilangkan modal sosial yang ada. By: Muhammad Asrullah, Sulastri, Almaidah dan Yuliati (GK IKM 2013) ------------------------------------ Archives terdapat di http://www.yahoogroups.com/group/desentralisasi-kesehatan Situs web terkait http://www.desentralisasi-kesehatan.net Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/desentralisasi-kesehatan/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/desentralisasi-kesehatan/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: desentralisasi-kesehatan-dig...@yahoogroups.com desentralisasi-kesehatan-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: desentralisasi-kesehatan-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://info.yahoo.com/legal/us/yahoo/utos/terms/