Wah hebat, rek!

    Atau berita ini tidak lengkap, artinya dipoles oleh Kompas? 

    Kalau sebaliknya berita ini sesuai dengan essensi pidato ketua
    Muhamdiyah ini, maka saya anggap berita ini mengembirakan. 

    Pertama: ini berarti penolakan atas fundemealisme Jihad Sunnah
    wal Jammah dansekali gus jug apeoakan atas posisi politik
    Amien Rais.

    Dan kedua ini merupakan pembukaan cakrawala Islam: Barat tidak
    lagi dianggap sebagai lawan. 

    Bagus dah kalau betul! 

===================================


Date sent:              Sat, 8 Jul 2000 14:51:59 -0600 (MDT)
To:                     [EMAIL PROTECTED]
From:                   [EMAIL PROTECTED]
Subject:                [INDONESIA-NEWS] KMP - Islam Bisa Berdampingan 
dengan Siapa pun

> X-URL: http://www.kompas.com/kompas-cetak/0007/09/UTAMA/apa11.htm
> 
>    >Minggu, 9 Juli 2000
>    Muktamar Ke-44 Muhammadiyah 
>    Islam Bisa Berdampingan dengan Siapa pun
>    
>    Kompas/jb suratno
>    [BUTTON]
>    
>    Jakarta, Kompas
>    
>    Presiden Abdurrahman Wahid menekankan, Muhammadiyah selama ini telah
>    membuktikan diri sebagai organisasi yang mandiri dan menghargai
>    perbedaan. Contoh yang ditunjukkan Muhammadiyah itu menjadi bukti,
>    sebenarnya Islam di Indonesia bisa berdampingan dengan siapa pun demi
>    kepentingan bangsa dan negara.
>    
>    "Muhammadiyah telah memberikan contoh dengan lagu Sang Surya. Lagu itu
>    diciptakan orang Kristen, tetapi dipakai oleh Muhammadiyah. Bagi saya,
>    ini merupakan bukti Islam dapat berdampingan dengan siapa pun juga
>    demi kepentingan bangsa dan negara," papar Presiden pada pembukaan
>    Muktamar ke-44 Muhammadiyah di Stadion Senayan, Jakarta, Sabtu (8/7).
>    
>    Peserta dan penggembira muktamar menyambut pidato Presiden ini dengan
>    tepukan yang bergemuruh. Tepukan bergemuruh terdengar lagi, saat
>    Presiden mengakui, kini tak ada jarak lagi antara Muhammadiyah dengan
>    Nahdlatul Ulama (NU).
>    
>    Presiden menandaskan pula, Islam di Indonesia menghargai adanya
>    perbedaan paham. "Tetapi tidak boleh ada yang direndahkan, dan tidak
>    boleh ada yang ditinggikan. Kita berkewajiban untuk memahami benar hal
>    ini," jelasnya.
>    
>    Sementara Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Syafi'i Maarif dalam
>    pidato iftithahnya mengingatkan, supaya akrobatik politik dari
>    petualang politik yang amoral dihentikan. Karena akrobatik politik
>    itu, dalam negara yang belum mempunyai sistem politik yang mantap
>    seperti Indonesia, telah menimbulkan korban ribuan jiwa.
>    
>    "Cukup sampai di sini saja penderitaan yang ditimpakan terhadap jiwa
>    dan raga rakyat. Akrobatik politik dan petualangan politik yang amoral
>    jangan lagi diteruskan, stop sampai di sini," tandas Syafi'i. Usai
>    berpidato, ia menekan tombol sirene pertanda dibukanya muktamar
>    tersebut.
>    
>    Pembukaan muktamar itu dihadiri ribuan warga Muhammadiyah, dan
>    diramaikan dengan defile anggota Hizbul Wathan - pandu Muhammadiyah
>    maupun reog Ponorogo dan warga Badui. Terlihat hadir, antara lain
>    Ketua MPR Amien Rais, Ketua DPR Akbar Tandjung, Panglima TNI Laksamana
>    Widodo AS, sejumlah menteri dan duta besar negara sahabat.
>    
>    Introspeksi tajam
>    
>    Dikatakan Syafi'i, Muhammadiyah menawarkan diri kepada seluruh
>    komponen kekuatan masyarakat yang mempunyai sense of crisis untuk
>    bahu-membahu menjaga dan memelihara bangsa, sehingga tidak terus
>    meluncur menuju jurang kehinaan dan kehancuran. Muhammadiyah sadar,
>    tanggung jawab manusia yang beriman tak hanya berhenti di dunia fana
>    ini saja, tetapi berlanjut sampai ke sebarang makam.
>    
>    "Hidup yang amat pendek dan singkat ini tidak boleh dihabiskan untuk
>    sesuatu yang sia-sia," katanya.
>    
>    Syafi'i menegaskan pula, sudah waktunya bagi elite politik dan semua
>    pihak untuk melakukan introspeksi secara tajam terhadap langkah keliru
>    yang mungkin telah diambil selama dua tahun gerakan reformasi, agar
>    Indonesia tidak semakin terpuruk. "Jika tidak, maka perkiraan seorang
>    penulis tentang kemungkinan terpuruknya Indonesia menjadi bangsa kuli
>    di tanah airnya sendiri, bukanlah sesuatu yang berlebihan," katanya.
>    
>    Menurut Syafi'i, Muhammadiyah terus berekspansi serta bergerak maju.
>    Perhatian dan kepedulian yang besar terhadap masalah sosial,
>    pendidikan, dan kemanusiaan telah mengokohkan Muhammadiyah sebagai
>    gerakan Islam yang dikenal luas sampai ke negara lain. "Iman, ilmu,
>    amal, dan akhlak mulia adalah komponen utama yang telah merakit dan
>    menganyam kepribadian sebagai sebuah gerakan yang mengutamakan aksi
>    dengan visi Islam yang jelas dan pasti," katanya.
>    
>    Sebagai gerakan Islam non-madzhab, lanjut Syafi'i, Muhammadiyah
>    membuka diri terhadap berbagai gagasan dan aliran pemikiran dari Timur
>    dan Barat. Karena itu, Muhammadiyah bersedia menerima kritikan dari
>    siapa pun. "Kritik darimana pun datangnya selalu diterima dengan hati
>    lapang dan pikiran terbuka. Kritik kadang-kadang memang menyakitkan,
>    tetapi perlu kalau sebuah gerakan tidak ingin berjalan di tempat dan
>    mengalami proses pembusukan dari dalam," ujar Syafi'i lagi.
>    
>    Sedang mantan Ketua PP Muhammadiyah HM Amien Rais dalam ceramah
>    singkatnya menegaskan, jiwa raga orang Muhammadiyah sudah menyatu
>    dengan amar ma'ruf nahi munkar. "Karena itu, jangan sampai kita
>    ditengarai oleh Al Quran sebagai orang yang nampaknya beragama, tapi
>    mangkir kepada Allah," ingatnya.
>    
>    Amien mengharapkan, muktamar Muhammadiyah ini benar-benar dapat
>    menjadi tonggak untuk menyongsong Indonesia baru. Yakni, Indonesia
>    yang supremasi hukumnya dapat ditegakkan, pemerintahannya jauh dari
>    korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), wilayah Sabang sampai Merauke
>    tetap bersatu dalam teritorial Indonesia, yang anak-anaknya cerdas,
>    tidak kekurangan gizi, sehat, orangtuanya sehat, wajahnya penuh
>    optimisme, serta tidak ada lagi konflik berbau SARA yang benar-benar
>    berengsek dan sangat melelahkan.
>    
>    Pelopor ekonomi 
>    
>    Presiden memuji Muhammadiyah yang hampir berusia 90 tahun serta mampu
>    memberikan contoh kemandirian dan kepeloporan di bidang sosial
>    ekonomi. "Muhammadiyah sudah membuktikan dirinya tidak hanya menjadi
>    organisasi tertua di Indonesia, tetapi juga organisasi yang mandiri di
>    sepanjang sejarah. Ini harus dihargai. Karena tanpa percontohan yang
>    baik dari Muhammadiyah, belum tentu bangsa ini dapat menegakkan
>    kemandirian," paparnya.
>    
>    Menurut Presiden, Muhammadiyah mampu memisahkan antara keyakinan
>    dengan persoalan politik, seperti yang diwariskan KH Ahmad Dahlan.
>    Orang Muhammadiyah tetap berpolitik, tetapi tidak atas nama
>    organisasi. Percontohan dari Muhammadiyah ini harus diteruskan, sebab
>    terbukti telah memberikan manfaat bagi bangsa dan negara.
>    
>    Khusus di bidang sosial ekonomi, Abdurrahman Wahid yang mantan Ketua
>    Tanfidziah NU mengharapkan, Muhammadiyah bisa menjadi pemimpin
>    kebangkitan kaum santri. "Kita tidak ingin melakukan diskriminasi
>    terhadap siapa pun, tetapi jelas bahwa sebuah ekonomi yang adil harus
>    tegak di atas kepentingan semua golongan, serta harus menjadi tulang
>    punggung masyarakat," tandasnya.
>    
>    Presiden menyatakan, pada masa lalu pengusaha dan wiraswastawan
>    golongan santri banyak tertinggal dan diabaikan oleh negara. Karena
>    pada masa lalu bangsa ini diperintah oleh penguasa yang KKN. Mungkin
>    dibutuhkan satu generasi untuk membersihkan KKN tersebut. Pemerintah
>    akan memulai program itu pada tahun kedua atau ketiga pemerintahan.
>    
>    "Saya minta Muhammadiyah tak boleh ketinggalan. Jadilah pelopor yang
>    baik bersama dengan yang lain. Kita tak memuji siapa pun, tetapi kita
>    juga harus mengambil bagian dari kegiatan ekonomi di masyarakat di
>    masa-masa yang akan datang," urainya lagi.
>    
>    Amien Rais mengemukakan, Muhammadiyah yang sudah berusia hampir 90
>    tahun atas izin Allah kini justru semakin kuat, semakin subur dan
>    berkembang di mana-mana. Muhammadiyah akan terus ber-kembang, apabila
>    tetap memberikan manfaat pada masyarakat, berjiwa ikhlas, dan berani
>    melawan kemungkaran. (pep/mam/osd/tra)


Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo
=====================================

* Ijtihad untuk mencerdaskan ajaran Islam yang sekarang ini penuh ketololan, 
kedunguan, kegoblokan dan kebodohan

* Ijtihad untuk memanusiawikan ajaran Islam yang sekarang ini biadab, keji dan nista


Kirim email ke