To: "proletar" <[EMAIL PROTECTED]> From: "GL" <[EMAIL PROTECTED]> Date sent: Mon, 10 Jul 2000 16:53:02 +0100 Send reply to: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [proletar] Re: Ajaran Islam biadab ? > > > Bila yang dijatuhi hukuman mati atau potong tangan itu kemudian > > ternyata tidak bersalah? > > Makanya untuk mencegah kemungkinan ini, seperti kita lihat, > banyak hal dijadikan acuan. Misal sebanyak mungkin bukti dan > saksi kompeten dihadirkan. Malah demi membuka peluang > terkumpulnya bukti2/saksi2 baru, tidak sedikit pelaku kejahatan > yang telah menerima vonis mendapat penundaan pelaksanaan hukuman. > Sebaliknya, bila kekeliruan itu tetap terjadi, ini pasti bukan karena > dasar keputusan hukuman itu yang salah (mis. qisas), melainkan > pelaku pengambil keputusan hukuman tersebut yang lemah dalam > pemaparan bukti2 akurat dan saksi2 yang tidak mendukung. Bila > bukti dan saksi lemah, tidak ada cukup alasan qisas diterapkan. > Jadi kelihatan sekarang, terjadi atau tidaknya menghukum orang yang > tidak bersalah, bergantung sekali pada kepiawaian para penegak > hukum itu sendiri, apakah mereka bekerja demi keadilan atau sekedar > penegakan kewibawaan hukum yang semu. > Manusia yang jadi hakim nggak semuanya sempurna, ada yang bangsat, ada yang curang ada yang ... Ini kenyataan. Mengingat kenyataan itu, maka tidak bisa dihindarkan bahwa akan ada - telah ada dan banyak - manusia yang tidak bersalah yang akan (telah) dihukum mati. Dan inilah masaalahnya - kita tidak ada yang sanggup kemudian mengembalikan nyawa orang yang tidak bersalah yang (akan) telah terlanjur dicabut. Inilah (salah satu) argumen kuat yang dipakai untuk menolak hukuman mati di Eropa > > Kita kan tidak ada yang bisa mengembalikan nyawa manusia yang > > telah dicabut tapi ternyata kemudian tidak bersalah itu?. > > Benar. > Persis! > > Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo > > =========================== > > > GL Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo ===================================== * Ijtihad untuk mencerdaskan ajaran Islam yang sekarang ini penuh ketololan, kedunguan, kegoblokan dan kebodohan * Ijtihad untuk memanusiawikan ajaran Islam yang sekarang ini biadab, keji dan nista