To:                     [EMAIL PROTECTED]
From:                   [EMAIL PROTECTED]
Date sent:              Tue, 11 Jul 2000 09:57:25 -0000
Send reply to:          [EMAIL PROTECTED]
Subject:                [proletar] (fwd) TNI...bila Polri...

> 
> tuh..., tentara indonesia kan kayak gitu sifatnya.
> belon-belon mau nyerobot kerjaan polisi.
> sifat gituan nyang perlu dihapus dari tentara.
> ngomong seperlunya saja kalo ditanya.
> kalo ndak, ya nggak usah ikut-ikut nimbrung gitu.
> panglima tni-nya, bung widodo itu aja udah disiplin.
> ndak sembarangan buka mulut.
> 


    Tapi kan biang ksalahannya juga adalah Abdurrachman Wahid! 

    Saya kutipkan: 

    "Ungkapan tersebut dinyatakan Tri Subagio, berkaitan dengan
    pernyataan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang
    menyatakan akan menggunakan kekuatan (TNI) untuk menyelesaikan
    sejumlah kasus perselisihan antara masyarakat dan karyawan
    dengan perusahan pertambangan di Kaltim". 


> suhendra
> 
> ----------
> 
> KOMPAS ONLINE, 11 Juli 2000, 12:59 WIB
> 
>  TNI Amankan Aset Perusahaan di Kaltim Bila Polri Tidak Mampu
>  
> Samarinda, Selasa
>  Tentara Nasional Indonesia (TNI) siap mengamankan aset sejumlah 
> perusahaan di Kalimantan Timur (Kaltim)berkaitan maraknya sejumlah 
> perselisihan dan unjukrasa yang  dilakukan masyarakat serta karyawan 
> perusahaan pertambangan akhir-akhir ini.
> 
>  "TNI selalu siap mengamankan sejumlah aset perusahaan dan 
>  kepastian berusaha di Kaltim, apabila Polri menyatakan tidak sanggup 
> dan minta bantuan  pengamanan," kata Komandan Korem 091/Aji Surya 
> Natakesuma (ASN), Kolonel Inf Tri Subagio, di Samarinda, Selasa.
> 
>  Ungkapan tersebut dinyatakan Tri Subagio, berkaitan dengan 
>  pernyataan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang menyatakan 
> akan menggunakan kekuatan (TNI) untuk menyelesaikan sejumlah kasus 
> perselisihan antara masyarakat dan karyawan dengan perusahan 
> pertambangan di Kaltim.
> 
>  Pernyataan Gus Dur itu disampaikan di Jakarta, Senin malam 
>  (10/7) saat mengadakan dialog pada acara pembukaan Konferensi 
>  Internasional Jakarta tentang energi (JIEC-2000).
> 
>  Kendati demikian, kata Subagio, ungkapan Gus Dur itu jangan 
>  diartikan bahwa TNI akan menyelesaikan berbagai perselisihan itu 
>  dengan tindak kekerasan, karena TNI akan melakukan pendekatan 
>  persuasif dulu, kecuali terjadi pelanggaran hukum.
> 
>  Apabila pengunjuk rasa melakukan pelanggaran hukum yang 
>  menjurus pada perusakan atau pembakaran, maka penanganannya akan 
> ditangani oleh aparat kepolisian lebih dulu, tetapi kalau 
>  pelanggaran hukum itu berkembang semakin besar dan Polri tidak 
>  sanggup karena kekurangan personil, barulah TNI turun tangan.
> 
>  "TNI akan terjun ke lapangan apabila aparat Polri sudah 
>  kewalahan menghadapi kegiatan pengunjukrasa yang mengarah pada 
>  tindakan anarkis," tegasnya.
> 
>  Alternatif Terakhir 
> 
>  Sementara itu, pengamat sosial politik Universitas Mulawarman 
>  (Unmul) Samarinda, Sarosa Hamongpranoto, mengatakan, pengerahan TNI 
> untuk menyelesaikan berbagai permasalahan antara masyarakat, 
>  karyawan dan perusahaan di daerah ini merupakan alternatif 
>  terakhir dan peran Polri harus dimaksimalkan.
> 
>  Ia menilai, selama ini peran Polri untuk melakukan pengamanan 
>  dan menyelesaikan berbagai permasalahan belum maksimal, sehingga 
>  belum perlu bantuan TNI karena Polri masih sanggup.
> 
>  Menurut dia, selama ini aparat kepolisian masih ragu-ragu 
>  bertindak, sehingga tidak bisa maksimal dalam melaksanakan tugasnya, 
> hal itu karena masyarakat belum percaya penuh kepada Polri dan hingga 
> kini belum pulih sehingga aparat
>  polisi harus bekerja keras memulihkan kepercayaan rakyat.
> 
>  "Selama ini masyarakat menilai bahwa Polri adalah kakitangan 
>  pemerintah yang selalu membela hak-hak penguasa dan pemilik modal 
> sehingga menghambat penyelesaian di lapangan," tegasnya.
> 
>  Oleh karena itu, dengan kondisi tersebut maka Polri yang saat 
>  ini sudah lepas dari militer harus benar-benar menunjukkan 
>  kenetralannya agar penyelesaian berbagai perselisihan antara 
>  masyarakat, karyawan dan perusahaan dapat ditangani lebih mudah.
> 
>  Kesadaran masyarakat dan karyawan yang berunjukrasa dan 
>  perusahaan juga dituntut untuk membantu aparat Polri yang berupaya 
> mencari jalan ke luar terbaik dan perlu dicari akar permasalahan
> utama 
> yang memicu perselisihan dengan
>  mengadakan dialog.
> 
>  Sejak bergulirnya era reformasi, berbagai tuntutan masyarakat 
>  pedalaman Kaltim dan karyawan yang meminta kontribusi lebih besar 
> dari sejumlah perusahaan bidang perkayuan dan pertambangan di Kaltim 
> cukup marak.
> 
>  Tercatat sejak awal 1999 hingga kini dari 77 perusahaan Hak 
>  Pengusahaan Hutan (HPH), 22 perusahaan di antaranya terpaksa 
>  menghentikan produksi karena lokasinya diduduki masyarakat dengan 
> menyandera sejumlah alat berat.
> 
>  Hal yang sama juga dialami oleh beberapa perusahaan 
>  pertambangan batubara dan emas juga mengalami hal yang sama, di 
>  antaranya PT Kelian Equatorial Mining (emas), PT Kitadin (batubara), 
> PT Kaltim Pima Coal (batubara), PT Gunung Bayan (batubara) dan PT 
> Pupuk Kaltim.(Ant/jy)
> 
> 
> 
> ------------------------------------------------------------------------
> Free, Unlimited Calls Anywhere!
> Conference in the whole family on the same call.
> Let the fights begin!  Visit Firetalk.com - Click below.
> http://click.egroups.com/1/5476/0/_/8509/_/963309446/
> ------------------------------------------------------------------------
> 
> Post message: [EMAIL PROTECTED]
> Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
> Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
> List owner  :  [EMAIL PROTECTED]


Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo
=====================================

* Ijtihad untuk mencerdaskan ajaran Islam yang sekarang ini penuh ketololan, 
kedunguan, kegoblokan dan kebodohan

* Ijtihad untuk memanusiawikan ajaran Islam yang sekarang ini biadab, keji dan nista


Kirim email ke