To: [EMAIL PROTECTED] From: "kri kil" <[EMAIL PROTECTED]> Date sent: Tue, 11 Jul 2000 13:45:48 -0000 Send reply to: [EMAIL PROTECTED] Subject: [proletar] Mujahidin Rapatkan Barisan Islam > Mujahidin Rapatkan Barisan Islam > > Kota, Bernas 100700 > > Pada 5 hingga 7 Agustus mendatang, Mujahidin Indonesia akan menggelar > kongres pertama. Kongres yang rencananya akan dihadiri 1.000 peserta > dari dalam maupun luar negeri itu, kata Ketua Panitia, Irfan S Awwas, > dimaksudkan untuk membentuk sebuah aliansi dari berbagai ormas Islam > di Indonesia untuk mengadakan gerakan moral penegakan syariah Islam > di Indonesia. > Mujahidin sendiri merupakan aliansi seluruh umat Islam yang berbicara > atas nama Islam (bukan atas nama kelompok tertentu) dan mendukung > ditegakkannya syariah Islam di Indonesia. "Walaupun selama ini > pemimpin Indonesia dari orang Islam, tapi hingga saat ini belum ada > yang berperilaku Islami, Mereka tidak bicara atas nama, untuk dan > dari Islam, tapi lebih mementingkan kelompoknya sendiri-sendiri, > sehingga dengan kongres ini semoga terjadi perubahan yang mendasar di > Indonesia," katanya dalam jumpa pers di Sekretariat Panitia, Sabtu > (8/7). > > Untuk itulah, lanjutnya, sudah saatnya Mujahidin Indonesia turun > gelanggang untuk mengatasi multi-krisis yang sedang dihadapi bangsa > Indonesia, dengan melakukan upaya konkret dan sungguh-sungguh > ditegakkannya syariat Islam agar terwujud Indonesia yang baru dan > Islami. > Seperti Afghanistan begitu! Dan Indoensia akan punya polisi yang akan mengukur apakah jenggot laki-laki itu mirp dengan jenggot Nabi Muhamamd dulu atau tidak. Da perempuan Islam Indonesia akan disuruh pakai karung goni kalau keluar rumah.Yang akan kelikatan cuma matanya, itupun melalui lobong-lobang kecil. Seperti Sudan begitu! Dan orang Nasranipun dibunuhi atau dijadikan budak. Seperti Pakistan begitu! Apakah orang-orang ini belum ngah bahwa fundemenalisme itu telah gagal dimana-mana dan bahwa syariah itu tidak sesuai dengan zaman internet dan globalisasi ini? > Sedangkan Dewan Penasihat Kongres Mujahidin, Drs Muhammad Thalib > mengemukakan, sudah selayaknya umat Islam memikirkan bagaimana kaum > muslimin bisa memimpin dengan cara yang Islami. Sebab selama ini cara- > cara yang dilakukan oleh pemimpin hanya manipulasi saja. > > Selain itu, jika syariah Islam ditegakkan di Indonesia, sambungnya, > justru kalangan non Islam akan terlindungi. Sebab agama Islam sangat > memperhatikan toleransi beragama. > Taik kebo bukan? Orang Nasrani di Pakistan dan Sudan akan tertawa mendengar omong kosong ini. Dan aneh, tidak ada orang Islam di mailing list ini yang gelisah melihat bahaya yang sedang mengancam kebebasan manusia, kebebasan orang Islam juga. > Selain itu, kata Thalib, ada tiga kelemahan kenapa Islam di Indonesia > tidak bisa maju, yaitu tidak adanya figur yang mempunyai ilmu dan > moral yang tinggi, tidak adanya teknokrat Islam yang menduduki posisi > penting dan tidak adanya pengoordinasian dana untuk umat Islam secara > keseluruhan. "Selama ini kita telah kehilangan tokoh sentral, seperti > Cokroaminoto atau ulama besar lainnya sehingga tidak bisa > mengakomodir kepentingan umat secara menyeluruh. Selain itu teknokrat > negara kita tidak berbicara atas nama Islam tapi atas nama > kelompoknya saja. Sedangkan dana untuk umat Islam tidak terkoordinir > untuk umat Islam secara keseluruhan, tapi hanya untuk kelompok- > kelompok tertentu saja," tuturnya. > > Jika kongres yang diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar Rp > 652,3 juta ini berhasil menegakkan syariah Islam di Indonesia dan > menyatukan seluruh elemen umat Islam di Indonesia yang bisa berbicara > atas nama Islam secara jujur, sambungnya, Indonesia akan bisa > berkembang dengan lebih baik. Indonesia akan terpuruk ke neraka yang lebih dalam lagi seperti Sudan, Pakistan atau Afganistan. (cr1) Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo ===================================== * Ijtihad untuk mencerdaskan ajaran Islam yang sekarang ini penuh ketololan, kedunguan, kegoblokan dan kebodohan * Ijtihad untuk memanusiawikan ajaran Islam yang sekarang ini biadab, keji dan nista