To: <[EMAIL PROTECTED]> From: "Tonny Mathovani S." <[EMAIL PROTECTED]> Date sent: Thu, 10 Aug 2000 08:01:52 +0700 Send reply to: [EMAIL PROTECTED] Subject: [proletar] Re: (2) (Jusfiq) Forwardan A Fauzi - kok diam saja? > > Bila memang demikian, dan Pater Beek memang mendukung pembantaian, maka > biadablah si Beek itu. > > Sejujurnya aku nggak tahu masalah Pater Beek itu. > > Yang aku sempat tahu ialah Banser NU yang membantai jutaan orang yang > komunis atau diduga komunis, pada masa itu. > Dari tulisan Muh.Natsir (demokrat Islam yang kemudian menjadi fundementalis cabo raja Saudi Arabia) disalah satu buku yang dikeluakan oleh Petisi 50 tentang referendum, saya menarik kesimpulan bahwa di Jawa Tengah yang ikut membunuh membantu serdadu adalah Muhammaddiyah. Dari seorang pastor orang Belanda - dan orang ini bukan tukang bohong - saya dengar bawa nasi bungkus yang dibagi-bagikan kepada demonstrant tahun1965-1966 dimasak di susteran dan berasnya dari tentara. Dan semua orang di Indonesia juga sudah tahu ketika itu - kalu saya yang di Paris saja tahu - bahwa tentara telah mulai membunuhi orang-orang PKI dan apa yang dilakukan oleh pengurus susteran di Jakarta tidak mungkin TIDAK diketahui oleh hierarki. Orang Nasrani Indonesia tidak bisa terus-terusan menyembunyikan lembaran hitam di sejarah mereka, mereka kudu melakukan examen de conscience, meneliti kemblai hati nurani mereka dan, seperti juga gereja Argentina terhadap rezim militer danseperti Vatikan terhadap orang Yahudi, mereka kudu mengakui kesalahan mereka itu agar kesalahan itu tidak terulang dimasa depan. Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo ===================================== * Ijtihad untuk mencerdaskan ajaran Islam yang sekarang ini penuh ketololan, kedunguan, kegoblokan dan kebodohan * Ijtihad untuk memanusiawikan ajaran Islam yang sekarang ini biadab, keji dan nista