From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] Date sent: Mon, 20 Nov 2000 11:34:21 +0100 Subject: (Fwd) (Fwd) Re: (Fwd) dunia warga & homoseksual (was Re: duni Priority: normal To: [EMAIL PROTECTED] From: dunia warga <[EMAIL PROTECTED]> Date sent: Thu, 12 Oct 2000 21:50:01 -0700 (PDT) Send reply to: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: dunia warga keteteran (was Re: (Fwd) [Istiqlal] HALAL DARAH KAFIR YANG MENGHINA ISLAM....!!! > teori Darwin yang manakah yang didukung oleh science? > origin of life, yang berhubungan dengan genetik DNA? > evolusi? seleksi alam? mutasi genetik random? "manusia > kera"? ikan berjalan? sebutkanlah yang anda suka... > Baca nyong, baca penerbitan ilmmiah yang mutaakhir!! Hanya dengan banyak membaca anda akan tahu apa itu Darwinisme! > kita akan gembira mendengar dongenganmu... sekonyol > apapun. supaya kita tahu bahwa anda punya "keahlian" > lain selain mengumpat, berdusta dan memutar balik > ayat, Taik anjing! Ya saya naik pitam membaca tuduhan taik anjing begii! Kapan saya memutar balikkan ayat? Taik anjing! > serta selain mendukung homoseksual dan seks > bebas... > Ya saya menghargai homoseksal sebagai manusia dan saya ikut - ketika saya masih mahasiswa - berdemosntrasi dulu di Paris menuntut kebebasan seksual. --- [EMAIL PROTECTED] wrote: > To: [EMAIL PROTECTED] > From: dunia warga <[EMAIL PROTECTED]> > Date sent: Thu, 12 Oct 2000 07:54:36 -0700 > (PDT) > Send reply to: [EMAIL PROTECTED] > Subject: Re: dunia warga keteteran (was Re: > (Fwd) [Istiqlal] > HALAL DARAH KAFIR YANG MENGHINA ISLAM....!!! > > > dengan curang anda mencoba membentuk opini publik > > melalui judul yang provokatif tapi subyektif. > tanpa > > judul yang sepihak seperti itupun, semua pembaca > dapat > > menilai secara dewasa siapa yang keteteran dan > siapa > > yang tidak obyektif. > > > Inilah yang obyektif menurut anda: > > 1. teori Dawin telah mati! > > 2. Ayat-ayat al-Quran itu tidak bertentangan > yang satu dengan > yang lain > > 3. Ayat-ayat a-Quran itu universil > > Ini semua tidak bisa anda buktikan dan karena > anda tidak bisa > membuktikan - dan saya menunjukkan dengan fakta > bahwa statement > anda itu absurd semuanya - maka anda > terbirit-birit lari dari > mata diskusi dan bicara tentang kata tebaslah > dan sekarang > tentang judul posting saya yang menurut anda > subjektiflah. > > Agar ada maklumi: judul yang diberikan orang > terhadap postingnya > per defini subjektif. > > Dan bila anda tidak tahu bahwa tiap judul itu > subjektif maka anda > itu tolol, dungu, goblok dan bodoh! > > Pandir. > > > dengan judul itu telah jelas > > bahwa tujuan anda adalah mencari kemenangan dalam > > berdiskusi (dan anda mengklaimnya terlalu > prematur), > > sementara bagi saya kebenaran adalah jauh lebih > > berharga daripada 'kekalahan lawan' apalagi dengan > > cara curang > > > Anda menghagai kebenaran dan berkata: > > 1. teori Dawin telah mati! > > 2. Ayat-ayat al-Quran itu tidak bertentangan > yang satu dengan > yang lain > > 3. Ayat-ayat a-Quran itu universil > > > > atau dengan umpatan2 yang menunjukkan > > kerendahan budi dan kurangnya pendidikan (formal > > maupun moral)... > > > > Bercerminlah anda dulu. > > > > kalau anda masih ingin berdiskusi silahkan > bersikap > > jantan dan menjunjung etika berdiskusi layaknya > orang > > yang terpelajar. ada orang yang bilang anda doyan > tai > > goreng dan sop air comberan. tentu saja saya tak > > percaya, tapi jika melihat tata-cara anda dan > jalan > > pikir yang emosional tak terkontrol, siapa yang > akan > > membantah kalau input yang masuk ke tubuh dan jiwa > > andapun (atau justru unit tubuh dan jiwa anda) > adalah > > hal kotor dan menjijikkan. > > > > > Dalam berdiskusi itu yang penting adalah fakta > dan logika > yang mendasari argumen! > > Hingga hari ini belum ada fakta yang saya bawa > dibantah orang, > dan logika yang saya turutkan lempeng nian. > > Yagnjug apenting dalam berdiskusi adalah > kejujuran intelektuil. > > Telah saya tunjukkan diberbagai mailing list > yang saya ikuti > selama ini bahwa bila ada orang yang bisa > menunjukkan bahwa fakta > saya tidak sahih, maka saya bersedia untuk > menariknya dan > mengubah posisi yang saya pertahankan sesuai > dengan fakta yang > sahih. > > Satu lagi: yang terlarang adalah berdusta! > > Sepanjang yang menyangkut 'caci maki" dll., > semua itu adalah > bahagian dari kebebasan untuk menyatkan > penadapat. > > Anda yang tolol, dungu, goblok dan bodoh > mempergunakannya > sebagai argumen dalam berdiskusi. > > > > > --- [EMAIL PROTECTED] wrote: > > > To: [EMAIL PROTECTED] > > > From: dunia warga > <[EMAIL PROTECTED]> > > > Date sent: Thu, 12 Oct 2000 02:20:31 -0700 > > > (PDT) > > > Send reply to: [EMAIL PROTECTED] > > > Subject: Re: (Fwd) [Istiqlal] HALAL > DARAH > > > KAFIR YANG MENGHINA ISLAM....!!! > > > > > > > menebas yang umum diketahui adalah memutus > sesuatu > > > > (batang pisang, tebu, dsb) dengan benda > tajam... > > > > kalau tidak putus umumnya dipakai kata > membacok.. > > > > > > > > anyway saya bukan ahli bahasa. dan saya tidak > > > ingin > > > > memperpanjang soal bahasa ini. intinya tidak > ada > > > > maksud untuk keluar dari jalur diskusi... > > > bagaimanapun > > > > menebas dengan pedang (baik putus atau tidak > leher > > > > yang ditebas) sama2 berpotensi fatal > (lethal)... > > > > > > > > orang ini selalu mencari2 masalah meskipun > dari > > > soal > > > > bahasa atau hal lain yang sepele (death vs > dead, > > > tebas > > > > putus vs tebas setengah putus... ). saya > curiga > > > bahwa > > > > saya sedang berdiskusi dengan seorang > pengangguran > > > > yang begitu rajinnya mengomentari (lengkap > dengan > > > > makian) atas segala hal tanpa prioritas ! > bahkan > > > hanya > > > > untuk menunjukkan kualitas kepribadiannya yang > > > > memprihatinkan dan butuh belas kasihan... > tidak > > > > memiliki pegangan hidup dan tak tahu kemana > > > setelah > > > > mati ... useless & miserable ! > > > > > > > > > > > > > > > > Hi,hi, hi! > > > > > > Siapa yang memulai memasaalahkan kata tebas? > > > > > > > Saya? > > > > > > Hi, hi, hi! > > > > > > Saya yang memasaalhakan kata dead atau > death? > > > > > > Saya hanya menaruh tanda tanya dalam kurung > > > karena saya mendapat > > > kesan bahwa kata itu salah dipergunakan. > > > > > > Tapi pengunaan kata itu tidak saya > masaalahkan. (...)