DH ibu mely yang baik,
internist gastro ?! Proton pump inhibitor ?! wah...anda gemar sekali membaca 
pastinya ya...? saya yakin anda pasti bisa menjadi dokter yang hebat. untuk 
istri saya sudah pasti saya memilih dokter yang paling bagus semampu saya.
yang masih membuat penasaran, seperti apa yang dikatakan oleh dr f soemanto 
kemarin saat saya tanyakan apa penyakit istri saya, jenis penyakit memang ada 
yang mudah pun ada yang sulit. semenjak pertama kali ditangani oleh dokter 
umum, sudah banyak hasil diagnosa penyakit istri. mulai ispa (/gastritis?!), 
gangguan saluran pencernaan, cepalgia(?!), migren (/Benign Paroxysmal 
Positional Vertigo( BPPV) ?!), hingga teyrakhir dugaan dr f soemanto adalah ada 
radang/infeksi/tumor di usus istri, mengacu pada hasil test fesesnya. untuk 
mualnya, dokter memberi terapi injeksi anti mual saya tidak tahu apa itu. unutk 
diarenya diberikan smecta bubuk. dan antibiotiknya yang terakhir medixon (?!). 
yang lainnya akan coba saya tanyakan lagi. ada juga tablet yang diberikan 
sebelum makan, saat makan, dan sesudah makan.
dari dokter darah mencoba menormalkan kondisi darah istri dengan memberi 
venover?!, hemapo?!, albumin?!, serta beberapa kali aminofluid?!.
sejak awal test darah sampai hari ini di rs elizabeth, kondisi hb menurun 
+-2gr/dl (awal 8,3 sekarang 6,5 gr/dl). apakah terapi obet dalam kurun 2minggu 
bisa menurunkan hb sebanyak itu? trus apakah memang radang/tumor di usus tdk 
dapat terdetect lewat test usg? kemaren tgl 4-4-2009 dilakukan test usg 
hasilnya normal (cuma ada polip[?!] di kantung empedu -kata dr f soemanto 
normal- serta semacam cairan (di mana aku lupa :[ ) yang intinya 
mengindikasikan kekurangan albumin). tidak ada gambaran yang kemungkinan 
menyebabkan diare dan mual berkepanjangan.
menurut penangkapan saya (cmiiw); penyakit autoimmun serta penurunan hb darah 
istri kemungkinan bisa dari "penyakit lain" di perutnya, sementara "penyakit 
lain" diperutnya hanya bisa diobati (..jika sudah diketahui) dengan cara test 
endoskopik, sedangkan dokter hanya akan melkukan test endoskopik setelah kadar 
hb normal, namun kondisi hb akan terus turun jika pemicu autoimmun-nya belum 
disembuhkan, lah kapan selesainya 'penderitaan' istri saya?!
aduh...kok kepanjangan ya tulisan saya?maaf nih jadi smangat ceritanya..
nb: yang saya kasih tanda [?!] adalah istilah2 baru buat saya, kira2 ya itu, or 
kedengarannya seperti itu.

trims atas perhatiannya, ary.

From: dokter_umum@yahoogroups.com [mailto:dokter_u...@yahoogroups.com] On 
Behalf Of melly liando
Sent: 07 April 2009 11:27
To: dokter_umum@yahoogroups.com
Subject: RE: [Dokter Umum] kelainan darah dan infeksi


Dear Pak Ariyanto,

  Saya tidak tahu diagnosa penyakit pada istri anda. Sekarang di rawat di 
Semarang ya?
Dokter yang merawat istri anda baik di Kudus maupun di Semarang adalah termasuk 
dokter dengan kompetensi yang bagus.
Namun saya pernah baca literatur, ada yang mengatakan penggunaan beberapa obat 
ada yang mempunyai efek samping menurunkan Hb, salah satunya yaitu obat maag, 
golongan PPI (Proton Pump Inhibitor).
Coba konsultasi dengan dr. Soemanto, karena beliau internist - gastro, jadi 
pasti tahu ttg hal ini. Apakah memang pasien diberikan PPI.

Untuk konsultasi keadaan pasien itu adalah hak dari pasien dan keluarga pasien. 
Saya rasa bapak bisa coba approach ke dokter dokter ybs, mungkin jika berulang 
ulang di coba, mereka baru akan aware.

Semoga membantu.

salam,

Melyanti
0818 0868 1974

--- On Mon, 4/6/09, Ariyanto 
<ariya...@djarum.com<mailto:ariyanto%40djarum.com>> wrote:

From: Ariyanto <ariya...@djarum.com<mailto:ariyanto%40djarum.com>>
Subject: RE: [Dokter Umum] kelainan darah dan infeksi
To: "dokter_umum@yahoogroups.com<mailto:dokter_umum%40yahoogroups.com>" 
<dokter_umum@yahoogroups.com<mailto:dokter_umum%40yahoogroups.com>>
Date: Monday, April 6, 2009, 2:07 PM

Salam kenal bu Mely,
tgl 13 s/d 21 maret lalu memang istri dirawat di rs mardirahayu, rujukan dari 
dr Noviandi Herlambang spS. saat di mardirahayu dilakukan pemeriksaan bersama 
antara dr noviandi dengan dr christina spPD. sekarang istri dirawat di rs 
elizabeth, ditangani oleh 2 dokter yaitu Dr. F. Soemanto PM. MSc, Sp.PD,KGEH 
(dokter rujukan dari dr christina) dan Dr C Suharti, PhD, Sp.PD,KHOM untuk 
dokter specialis darah-nya. tapi dokter c suharti sering berhalangan, jadi yang 
menangani kebanyakan wakilnya yaitu dr Eko (?) lengkapnya dr eko siapa gitu 
saya blom tahu pasti.

mungkin ibu Mely bisa membantu??,
trims atas pertanyaannya, ary

From: dokter_umum@ yahoogroups. com [mailto:dokter_umum@ yahoogroups. com] On 
Behalf Of melly liando
Sent: 03 April 2009 16:10
To: dokter_umum@ yahoogroups. com
Subject: Re: [Dokter Umum] kelainan darah dan infeksi

Dear Pak Ariyanto,

Pak, istrinya di rawat di Mardi Rahayu? Di rawat oleh dokter siapa? dr. 
Philemon, SpPD atau dr. Lukman, SpPD ?

salam,

Melyanti
0818 0868 1974

--- On Thu, 4/2/09, Ariyanto <ariya...@djarum. com<mailto:ariyanto% 40djarum. 
com>> wrote:

From: Ariyanto <ariya...@djarum. com<mailto:ariyanto% 40djarum. com>>
Subject: [Dokter Umum] kelainan darah dan infeksi
To: "dokter_umum@ yahoogroups. com<mailto:dokter_ umum%40yahoogrou ps.com>" 
<dokter_umum@ yahoogroups. com<mailto:dokter_ umum%40yahoogrou ps.com>>
Date: Thursday, April 2, 2009, 5:59 PM

dokter yang terhormat,
sebelumnya salam kenal dari saya ariyanto di kudus. saya ingin bertanya-tanya, 
agar lebih tahu tentang apa yang terjadi pada diri istri saya.
saat ini istri saya sedang sakit di rumah sakit sudah hampir sebulan dengan 
keluhan diare, panas, mual muntah dan pusing. dari test feses katanya memang 
ada kemungkinan infeksi/radang/ tumor pada ususnya. untuk lebih jelasnya dokter 
menyarankan harus di lakukan endoskopik (di teropong?!). tetapi yang menjadi 
masalah adalah kandungan HB darahnya jauh dibawah standar, terakhir hasil lab 
7,0 gr/dl. menurut dokter ahli darah, istri saya mengidap semacam autoimmune 
desease karena saat darahnya dicocokkan ke PMI untuk ditransfusi, darahnya 
tidak cocok. ini diketahui dari surat hasil test PMI pada kolom 'Anti-D' 
tertulis '3+' , sehingga yang dilakukan saat ini hanya pemberian terapi obat 
dan suntikan saja, menunggu kondisi darahnya normal (minimal 9,0 gr/dl) untuk 
diteropong nanti.
yang masih saya resahkan;
1. mengapa setelah sekitar 2 minggu menjalani terapi di RS, kondisi HB istri 
masih belum bisa normal? bahkan tren-nya turun? (dari awal 8,3 menjadi 8,1 
turun 7,6 dan terakhir 7,0).
2. apakah untuk mengetahui penyakitnya agar bisa dilakukan penanganan paling 
tepat memang hanya bisa dengan cara di teropong?
3. setelah hampir sebulan di RS, kondisi istri sudah tidak diare, suhu tubuh 
normal dan tidak muntah-muntah. tetapi masih pusing belum bisa turun dari 
ranjang, lalu makannya masih sulit karena kalo terlalu banyak makan, merasa 
mual. ini juga dikarenakan bibr dan lidahnya sekarang mulai pecah2 sariawan dan 
perih. apakah jika nanti obatnya dihentikan ada kemungkinan diare dan 
muntah2nya kambuh lagi?
4. menurut dokter ahli darah, pemicu dari autoimmune bisa karena makanan 
tertentu, fikiran, system kekebalan tubuh berubah sendiri, atau karena penyakit 
lain. apakah mungkin penyebab kelainan darah istri saya adalah penyakit infeksi 
ususnya?
5. dari dokter darah sudah memberikan terapi obat, injeksi lewat infus, 
pemberian venover, aminofluid ber-kali2, dll yang saya kurang paham. dari 
keterangannya, sudah segala upaya diusahakan, kini hanya menunggu respon 
tubuhnya saja, agar hb nya naik. masih menunggu lagi 2-3 hari lagi, untuk di 
cek darahnya lagi. apakah memang begitu? tidak ada terapi yang lebih cepat lagi?
6. dari saya, aadakah yang bisa saya lakukan untuk membantu agar hb cepat 
kembali normal? memberinya makanan tertentu atau apa? saya kuwatir diare dan 
sakit perutnya muncul lagi, karena kondisi sekarang dari perutnyya kadang 
keluar suara2 aneh, 'gemrujug'. apakah berbahaya ya jika saya kasih selingan 
makanan buah, apel, pisang, wortel, buah bit, kacang2an, kurma, dsb? karena 
dari RS saat ini hanya memberi diit bubur sumsum saja, karena istri mengeluh 
bibirnya masih sakit.
maaf jika postingan perdana saya terlalu panjang untuk dibaca. karena kondisi 
sekarang saya merasa relatif sulit untuk berkonsultasi dengan dokter yang 
merawat (sekarang sudah ada 3 dokter, dokter spesialis pencernaan, ahli darah, 
dan ahli infeksi).
trims, ary.

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke