Ada juga sich kader PKS yang korup, Wakil Walikota Bogor yang baru ditangkap
karena terlibat KKN

-----Original Message-----
From: A Nizami [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, September 28, 2004 12:53 PM
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [ekonomi-nasional] Berantas Korupsi - Pengurus PKS jadi Kapolri,
Jaksa Agung, Ketua MA?


Assalamu'alaikum wr wb,

Berita di Kompas dan media massa lain menyebutkan
Ternyata selama periode 1999-2004, praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme atau KKN mencapai Rp 167
triliun. Angka tersebut hampir sama dengan setengah
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2003 yang
nilainya sekitar Rp 350 triliun.

Anehnya, hampir tak ada pelaku yang ditangkap, serta
uang negara yang dikembalikan.

Untuk itu, saya mengusulkan agar Korupsi bisa
diberantas dan ratusan trilyun uang negara bisa
kembali, pucuk pimpinan Kapolri, Jaksa Agung, dan
Ketua MA harus orang yang bersih, cerdas, berani,
sederhana dan mengerti hukum.

Sesungguhnya, orang seperti Almarhum Munir SH yang
bukan saja menolak suap, tapi juga hadiah penghargaan
atas prestasinya serta giat membantu orang yang
tertindas dan berani menuntut orang yang bersalah
meski berkuasa, pantas memegang jabatan tsb. 

Tanpa bermaksud partisan, saya melihat para pengurus
PKS yang banyak mengembalikan uang suap di lembaga
legislatif dan mengeksposnye ke media (hingga
menyelamatkan uang negara lebih dari 1 trilyun rupiah)
serta menolak fasilitas hotel pantas menduduki jabatan
Kapolri, Jaksa Agung, dan Ketua MA selama latar
belakang pendidikannya memang dari Fakultas Hukum.

Jika orang-orang jujur, cerdas, dan berani, serta
mengerti hukum memegang pucuk pimpinan lembaga
tersebut, saya yakin korupsi bisa diberantas dan
ratusan trilyun uang negara bisa dikembalikan.
Bukankah dulu ketika Soeripto dari PK jadi Menteri
Kehutanan, Bob Hasan, bisa di-Nusa Kambangan-kan
karena kasus korupsi?

Dengan pimpinan dari pengurus Partai Keadilan
Sejahtera, semoga Keadilan bisa ditegakkan di
Indonesia, sehinggar rakyat bisa sejahtera.

Wassalamu'alaikum wr wb


Kabinet Orde Perubahan 


Amboi! Ternyata selama periode 1999-2004, praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme atau KKN mencapai Rp 167
triliun. Angka tersebut hampir sama dengan setengah
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2003 yang
nilainya sekitar Rp 350 triliun. 

Laporan tersebut disampaikan Ketua Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) Satrio Budiharjo Joedono dalam Sidang
Umum MPR, Kamis (23/9). Ironisnya, salah satu sumber
penyimpangan terjadi di Kejaksaan Agung yang
kewajibannya justru harus memberantas korupsi.

Itulah sebabnya, tantangan utama bagi pemerintahan
baru pimpinan duet Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf
Kalla adalah memberantas korupsi. Itulah juga tuntutan
bagi para menteri baru: bisa enggak kalian berhenti
korupsi?

Di negara ini tidak ada masa transisi penyerahan
kekuasaan dari pemerintahan lama kepada yang baru.
Berhubung dalam kondisi khusus, persiapan pembentukan
kabinet baru mungkin memang perlu dikebut.

Kondisi khusus itu terjadi sekitar tiga minggu lagi,
saat dimulainya bulan Ramadhan. Setelah itu akan
terjadi komplikasi-komplikasi dalam bidang ekonomi dan
sosial karena mayoritas rakyat menyongsong datangnya
Idul Fitri.

Seperti diberitakan secara meluas oleh media massa
lokal dan luar negeri, proses pembentukan kabinet
lengkap dengan nama-nama menteri sudah dimulai
beberapa hari terakhir ini. Terdapat kesan, terlalu
banyak jumlah calon yang berminat dibandingkan dengan
tempat yang tersedia.

Siapa saja yang terpilih tentu sulit mengira-ngira.
Bagaimana memulai proses seleksi, itulah yang tak
pernah berhenti dispekulasikan oleh media massa dan
digosipkan dengan gencar melalui kabar-kabar burung.

Politik di Indonesia masih urusan personalitas. Karena
itu, siapa yang menduduki menteri apa jauh lebih
menarik dari taruhan judi togel. Siapa saja yang
menjadi menteri sangatlah penting karena lebih dari 65
juta rakyat memilih Yudhoyono-Jusuf dengan serta-merta
ingin menyaksikan perubahan demi perubahan.

Terlebih lagi, satu hari setelah pelantikan Yudhoyono
20 Oktober nanti, setiap warga berurusan dengan
kebutuhan bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.
Demokrasi tiba-tiba berhenti dan setiap rakyat
terbentur tembok bernama kehidupan sehari-hari.

Saat bertemu guru-guru di rumahnya, Yudhoyono
menanyakan siapa orang yang cocok untuk menjadi
menteri pendidikan nasional? Pada saat kampanye, ia
memang pernah menawarkan cara khas tersebut.

Ia meminta empat sampai lima calon menteri untuk
mempresentasikan konsep dan program di hadapan rakyat.
Siapa yang terpilih barangkali merupakan kombinasi
dari kehendak rakyat secara langsung dengan hak
prerogatif presiden.

Era baru sekarang ini lebih menempatkan rakyat sebagai
subyek, bukan lagi obyek. Organisasi-organisasi
pendukung Yudhoyono seperti fan club, Koalisi
Kerakyatan, Gerakan Relawan Aliansi Properubahan,
sesungguhnya harus didengar aspirasinya masing-masing.

Penting bagi Yudhoyono meminta calon-calon menteri,
dengan alasan apa pun, untuk tidak mengundurkan diri
ketika kabinet sedang bekerja. Tatkala Yudhoyono dan
Jusuf Kalla mengundurkan diri dari kabinet Megawati,
lalu disusul Agum Gumelar, pekerjaan kabinet otomatis
pasti terganggu.

Jusuf Kalla mengatakan, ia lebih memilih kesinambungan
dengan tetap mempertahankan struktur dan segelintir
menteri warisan pemerintahan sebelumnya.

Demokrasi sangat mendorong terjadinya perbedaan,
termasuk mau berbeda dengan mencoba membentuk kabinet
yang baru 100 persen, dibandingkan dengan yang
sebelumnya. Pemerintah baru justru mutlak menampilkan
wajah-wajah menteri yang segar bugar untuk
mengakomodasikan tuntutan rakyat yang telah lama
menghendaki perubahan.

Lebih baik porsi terbesar kabinet diberikan kepada
Partai Demokrat yang mencalonkan Yudhoyono sebagai
presiden dalam dua kali pemilihan. "Saya yakin SBY
(Susilo Bambang Yudhoyono) menentukan kabinet tanpa
terkontaminasi pihak lain. Saya yakin SBY bijaksana
dalam memilih dan memilah. Yang penting adalah
profesionalitas, pekerja keras, dan loyalitas," kata
pendiri dan Ketua Partai Demokrat, Sys NS.

Partai politik lainnya yang mendukung Yudhoyono sejak
awal adalah Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai
Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Cukup banyak
kader yang andal di kedua partai politik ini.

Wajah-wajah lama di kabinet terdahulu telah terbukti
gagal. Secara otomatis kabinet Megawati, yang sudah
meminta maaf, gagal memberantas KKN yang nilainya
mencapai Rp 167 triliun itu.

Juga tidak banyak manfaatnya menggunakan menteri-
menteri "daur ulang" yang orang-orangnya itu-itu juga.

Apalagi para "penumpang gelap" yang diragukan
loyalitasnya dan lebih suka membangkang dari partainya
masing-masing.

Sesuai dengan tuntutan zaman, jabatan menteri
sebaiknya tidak lagi diduduki oleh mereka yang pernah
dipecat karena korupsi atau yang terbukti melanggar
hak asasi manusia.

Yudhoyono mempunyai kesempatan sejarah untuk membentuk
kabinet yang, ibaratnya, semuanya berwajah serta
berhati bersih.

Kabinet yang 100 persen berwajah baru tidak layak
menyertakan para politikus Koalisi Kebangsaan yang
menjadi mayoritas di DPR.

Akan terjadi checks and balances yang sehat dan kritis
dengan menempatkan kepentingan rakyat yang menghendaki
perubahan.

"Kabinet Orde Perubahan" tidak bisa main-main.

(e-mail: [EMAIL PROTECTED])

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0409/25/utama/1288248.htm
<http://www.kompas.com/kompas-cetak/0409/25/utama/1288248.htm> 


=====
Bacalah artikel tentang Islam di:
http://www.geocities.com/nizaminz <http://www.geocities.com/nizaminz> 


            
_______________________________
Do you Yahoo!?
Declare Yourself - Register online to vote today!
http://vote.yahoo.com <http://vote.yahoo.com> 


Kampanye open-source Indonesia - http://www.DariWindowsKeLinux.com
<http://www.DariWindowsKeLinux.com> 
Solusi canggih, bebas ikatan, dan bebas biaya




Yahoo! Groups Sponsor   

ADVERTISEMENT
 
<http://us.ard.yahoo.com/SIG=129vtlmnt/M=295196.4901138.6071305.3001176/D=gr
oups/S=1705001222:HM/EXP=1096437173/A=2128215/R=0/SIG=10se96mf6/*http://comp
anion.yahoo.com> click here     
 
<http://us.adserver.yahoo.com/l?M=295196.4901138.6071305.3001176/D=groups/S=
:HM/A=2128215/rand=263593184>   


  _____  

Yahoo! Groups Links


*       To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/
<http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/> 
  

*       To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]
<mailto:[EMAIL PROTECTED]> 
  

*       Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service
<http://docs.yahoo.com/info/terms/> . 




[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Make a clean sweep of pop-up ads. Yahoo! Companion Toolbar.
Now with Pop-Up Blocker. Get it for free!
http://us.click.yahoo.com/L5YrjA/eSIIAA/yQLSAA/GEEolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Kampanye open-source Indonesia - http://www.DariWindowsKeLinux.com
Solusi canggih, bebas ikatan, dan bebas biaya
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke