Pengetahuan orang Barat tentang Indonesia memang
kurang. Ada anak di Swedia yang bertanya, apakah di
Indonesia masih ada Dinosaurus?

Saya juga sempat melihat film tentang Krakatau yang
dibuat oleh orang Barat. Di situ diceritakan Krakatau
ada di timur Jawa. Padahal di barat Jawa (selat
Sunda). Padahal ketika bikin film, paling tidak
ratusan orang terlibat!

Jadi sebaiknya dilihat apa yang ditulis Perkins
kemudian kita evaluasi kebenarannya.

Misalnya strategi penjerumusan negara2 berkembang ke
dalam hutang oleh IMF dan World Bank. Privatisasi yang
mengakibatkan kekayaan alam kita dikuras oleh asing.
Penghancuran mata uang negara2 asia oleh spekulan
valas yang dibantu IMF dgn cara memaksakan "floating
rate" ke negara2 berkembang seperti Cina, Indonesia,
dsb.

--- asuntana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Menurut saya ulasan bung Poltak atas buku EHM itu
> sangat bias.
> Malah terkesan - lepas dari buku Perkins - membela
> apa yang telah terjadi di
> Indon sebagai sebuah  keniscayaan.
> 
> Namun agar tidak menjadi perdebatan yang tidak ada
> ujung pangkalnya, lebih
> baik memang baca bukunya dan menilai sendiri. Setiap
> buku toh punya rujukan
> (dalam bibliography), ulasan, fakta dan analisa
> masing-masing.
> 
> BTW, tentang amburadulnya pemahaman orang amerika
> atas geografi dunia
> (bahkan geografi negaranya sendiri) sudah menjadi
> pengetahuan umum. Tidak
> hanya Perkins -  yang hanya lulusan S1 dari Boston
> University/BS - tapi juga
> banyak orang dengan strata jenjang akademik lebih
> tinggi sering 'bingung'
> dalam soal tersebut. 
> Dalam soal ini, saya melihat Perkins - dalam
> bukunya-  menekankan bahwa pada
> saat dia lulus dari BS, dia orang yang masih lugu
> dalam bersentuhan dengan
> isu-isu internasional....
> Setelah 'digarap' oleh Claudine - sang mentor -
> Perkins melihat dirinya
> sebagai seseorang yang 'lebih paham' dibanding orang
> lain (di halaman 55 dia
> tulis begini: It seemed that a glorified title or a
> PhD did little to help a
> person understand the plight of a leper living
> beside .....)
> 
> Dalam buku itu, Perkins sedang menceritakan bahwa
> selepas lulus dari BS dia
> diterima menjadi relawan di Peace Corps. Lembaga itu
> minta dia pergi ke
> Equador yang dia kira (sebagai orang yang baru lulus
> S1) berada di Afrika.
> Nothing wrong with this fact, I guess.
> Lagian konteks cerita ini berada dalam ranah 'latar
> belakang' sejarah
> perjalanan hidupnya, sebelum dia 'digarap' atau
> menceburkan diri (?).
> 
> Perkins juga orang yang menyadari 'kebenaran'
> analisis Howard - teman satu
> timnya - tentang pertumbuhan listrik di Jawa (saat
> itu) yang tidak akan
> lebih progresif dibanding di Boston sekitar 7-9%
> pertahun atau bahkan 6% per
> tahun. Perkins menulisnya seperti ini:"Part of me
> suspected he (Howard) was
> right, but I felt defensive (hal 31)" 
> 
> Dalam buku itu diceritakan sebagai EHM dia harus
> menyebut perkiraan
> pertumbuhan kelistrikan berada di dua digit! Jadi,
> walaupuan dia 'memahami'
> analisis Howard, dia toh harus menulis laporan yang
> ABS. Maka dalam
> laporannya dia tulis begini (halaman 54):
> "....a growth in electric demand averaging 19
> percent per annum for twelve
> years after the new system was completed, tapering
> down to 17 percent for
> eight more years, and then holding at 15 percent for
> the remainder of the
> twenty-five-year projection".
> Dia merasa nyaman dengan angka-angka itu, Karena dia
> ingat pesan Claudine
> (hal 54): "Who can see twenty-five years into the
> future? Your guess is as
> good as theirs. Confidence is everything" 
> 
> Jadi, teman-teman harus membaca buku itu. Menarik!
> Sila simpulkan sendiri.
> Saya tidak membela Perkins, saya hanya kurang setuju
> jika orang terlalu bias
> dalam menilai sesuatu.
> 
> Apakah bukunya berisi kebenaran?
> Setiap buku yang menguak sejarah punya fakta dan
> klaim sendiri. Kita perlu
> melakukan cross posting yang bijak sana dan juga
> bijak sini.
> 
> Mangga,
> Asuntana
> ===========
> 
> -----Original Message-----
> From: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
> Of A Nizami
> Sent: Tuesday, June 21, 2005 7:08 PM
> To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
> Subject: Re: [ekonomi-nasional] Siapa John Perkins -
> Confession of an
> Economic Hit Man ?
> 
> Saya pernah berdebat beberapa kali dengan Poltak
> Hotradero. Menurut pendapat saya, dia itu sangat
> neoliberalis. Dalam pandangannya (ketika diskusi),
> Indonesia tidak mampu mengelola kekayaan alam
> sendiri.
> Oleh karena itu biar asing yang mengelola.
> Privatisasi
> semua BUMN agar manajemennya bagus. Begitu katanya.
> 
> 
> 
> --- Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Ingat nggak beberapa waktu ini kita rame diskusi
> > ttg John Perkins ini, di banyak milis Indonesia,
> > summarynya juga disebarluaskan.  Kwik bahkan
> > menulis khusus ttg buku ini.
> > 
> > Namun demikian banyak pertanyaan ttg sosok ini,
> > dan kebenaran fakta yang ada dalam bukunya.
> > Silakan dibaca berikut ini.  Bagi yang bisa
> > memberikan
> > informasi lebih jelas dan akurat silakan di
> sharing.
> > 
> > salam,
> > Ari Condro
> > 
> > 
> > ----- Original Message -----
> > From: "Nugroho Dewanto"
> <[EMAIL PROTECTED]>
> > 
> > kawan saya poltak hotradero di milis ahli keuangan
> > menanggapi buku
> > economic hitman-nya john perkins itu.... saya jadi
> > tertarik pengen baca
> > sendiri... sayang belum dapat bukunya....
> > 
> > salam,
> > 
> > 
> > 
> > At 04:25 AM 6/15/2005, you wrote:
> > 
> > Hmmmm... Buku Confessions of an Economic Hitman.
> > 
> > Buku ini mungkin patut dibaca sehingga kita bisa
> > tahu karakter John Perkins
> > sebenarnya. Dan kebetulan saya sudah baca (sampai
> > Bab 14). Buat kita orang
> > Indonesia, buku ini menjadi sangat menarik -
> karena
> > membahas tentang
> > Indonesia di tahun 1970-an awal (mulai dari
> chapter
> > 3)
> > 
> > Ada beberapa hal yang aneh dari buku ini:
> > 
> > - John Perkins mengatakan ia berangkat ke Jakarta
> > musim panas 1971, dan
> > menginap di Hotel Intercontinental. Menjadi aneh -
> > karena tidak ada hotel
> > yang bernama Hotel Intercontinental di Jakarta
> > sebelum Hotel Borobudur
> > Intercontinental berdiri. Yang jadi masalah -
> Hotel
> > Borobudur
> > Intercontinental baru beroperasi penuh dan
> menerima
> > tamu tahun 1974. Jadi
> > John Perkins ini sebenarnya tinggal di mana
> sih...?
> > 
> > - Apa iya Sukarno menyerang Malaysia untuk
> > menyebarkan komunisme? Setahu
> > saya tidak begitu - tapi John Perkins mengatakan
> > demikian.
> > 
> > - Apa iya Bahasa Indonesia adalah ciptaan Sukarno
> > untuk menyatukan
> > Indonesia? Kita tahu tidak demikian - tapi John
> > Perkins mengatakan
> > demikian di awal chapter 6.
> > 
> > - John Perkins bicara soal proyek perlistrikan di
> > Indonesia - tapi di
> > seluruh bukunya ia mengatakan cuma pergi ke 2 kota
> > saja - yaitu Jakarta dan
> > Bandung. Apa iya konsultan yang berurusan
> > se-Indonesia cuma mengunjungi dua
> > kota saja? Padahal John Perkins sendiri (di
> Chapter
> > 6) mengatakan bahwa ia
> > harus mengunjungi semua "population centers" di
> > Indonesia. Masak iya kota
> 
=== message truncated ===


Bacalah artikel tentang Islam di:
http://www.nizami.org

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


Bantu Aceh! Klik:
http://www.pusatkrisisaceh.or.id 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Reply via email to