Pernyataan IMF ini memberikan sinyalemen yang mengindikasikan 
keterlibatannya dalam keterpurukan nilai tukar rupiah thd USD. 

Dugaan ini tidak berlebihan, karena IMF dan Bank Dunia termasuk ADB, adalah 
juga pemain di pasar uang maupun pasar modal. Lembaga keuangan multilateral 
ini mengandalkan untuk mendapatkan keuntungan dari transaksi di pasar 
derivatif ini. 

Tetapi menurut dugaan saya, keterlibatan mereka di pasar derivatif ini lebih 
sebagai taktik untuk meluaskan tekanan ekonomi politik pada pemerintah. 
Tekanan itu bertujuan meliberalisasi perekonomian Indonesia, termasuk 
mendesak agar subsidi BBM dihapus, seperti yang disampaikan oleh IMF dalam 
berita dibawah ini.

Desakan ini bisa juga diartikan sebagai sinyal ketidaksukaan IMF dan 
konco-konconya terhadap pemerintahan SBY yang dianggap lamban dalam 
mengeksekusi kebijakan pasar bebas yang dikehendaki AS sebagai pemegang 
saham terbesar di lembaga keuangan multilateral ini. Bisa jadi memburuknya 
nilai tukar rupiah thd USD akan dengan sengaja diarahkan oleh IMF untuk 
melengserkan kepemimpinan SBY. Atau minimal mendesak agar SBY melakukan 
reshufle.

Apapun yang nantinya akan terjadi, yang jelas IMF sudah senyatanya terlibat 
dalam melakukan intervensi politik dalam negeri Indonesia.

Kondisi ini akan terus berkepanjanga jika kita tidak mewaspadainya. Artinya 
proses reshufle sekalipun hanya akan digunakan untuk konsolidasi kepentingan 
asing (AS) melalui tangan IMF, WB dan ADB. Gampangnya, reshufle hanya akan 
menggantikan agen neolib yang sekarang ada dengan agen neolib yang lebih 
handal. 



On 8/27/05, A_Dharmawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> Jumat, 26 Agt 2005,
> IMF: Hapus Subsidi BBM
> 
> 
> Rupiah Melemah, Usul Naikkan Suku Bunga
> 
> SINGAPURA - Meroketnya harga minyak di pasar internasional dan 
> kecenderungan
> melemahnya kurs rupiah terhadap dolar AS ditanggapi Dana Moneter 
> Internasional
> (IMF). Lembaga keuangan internasional tersebut menilai, pemerintah 
> Indonesia
> harus segera menghapus subsidi BBM dan menaikkan tingkat suku bunga.
> 
> Hal itu diungkapkan Managing Director IMF Rodrigo Rato dalam video news
> conference dari Washington dengan para wartawan Asia di Singapura kemarin.
> "Saya ingin mengatakan, ekonomi Indonesia cukup kuat. Pertumbuhan juga 
> cukup
> bagus. Tetapi, kami rasa negara itu harus segera mengatasi masalahnya yang
> sangat spesifik," tegasnya.
> 
> Dia lantas menyoroti masalah inflasi akibat melemahnya nilai tukar rupiah.
> "Jika ada kebijakan moneter dan bujeter yang jelas untuk mengatasi 
> inflasi,
> saya yakin hal itu bakal mengangkat kredibilitas (Indonesia)," jelasnya.
> 
> Kurs rupiah cenderung terus melemah dalam sepekan ini. Kemarin, rupiah
> kembali melemah. Bahkan, kurs rupiah sempat di level Rp 10.420 per dolar 
> AS
> dalam perdagangan sesi pagi. Nilai tukar rupiah akhirnya ditutup Rp
> 10.320-Rp 10.325 per dolar AS. Sehari sebelumnya, rupiah ditutup di level 
> Rp
> 10.300 per dolar AS.
> 
> Dalam perkembangan lain, harga minyak mentah dunia terus melambung. Harga
> minyak di pasar New York telah menembus USD 68 per barel pada Rabu malam.
> Itu rekor harga tertinggi sejak 1983 atau lebih dari 20 tahun. Lonjakan
> tersebut terjadi akibat serangan badai tropis Katrina terhadap kilang 
> minyak
> di Teluk Meksiko dan sepanjang pantai AS. Para analis meramalkan, harga
> minyak bisa melampaui USD 70.
> 
> Harga minyak di New York akhirnya ditutup pada level USD 66,97 per barel 
> dan
> harga minyak mentah di London (North Sea Brent) ditutup USD 66,56.
> 
> Rato mengaku, bukan hanya Indonesia yang terkena dampak lonjakan harga
> minyak. Menurut dia, hal itu akan berpengaruh pada pertumbuhan 
> negara-negara
> Asia lainnya secara umum. Dia memperingatkan dampaknya terhadap risiko
> ekspansi ekonomi global. "Harga minyak dunia, tampaknya, belum akan turun
> dalam waktu dekat," ungkapnya.
> 
> Terkait situasi itu, dia menyebutkan pemerintah Indonesia harus menerima
> bahwa "menyamarkan realitas harga minyak bukanlah kebijakan
> berkesinambungan". Dia sangat tidak mendukung upaya mempertahankan subsidi
> BBM. "Tidak hanya di Indonesia, tetapi semua negara. Subsidi itu bukan
> kebijakan sosial yang efisien," tegasnya.
> 
> "Saya paham, subsidi secara politis sangat populer, tapi tidak efisien,"
> lanjut mantan menteri keuangan Spanyol tersebut. Apalagi, saat ini status
> Indonesia telah berubah dari eksporter menjadi importer minyak.
> 
> Soal kebijakan suku bunga yang disarankannya, Rato memberikan penjelasan.
> "Pertanyaannya bukan bagaimana menaikkan suku bunga untuk menahan (terus
> melemahnya) rupiah. Tapi, menaikkan suku bunga untuk mengurangi likuiditas
> dan mengurangi kemungkinan inflasi. Itu akan berkonsekuensi positif 
> terhadap
> rupiah dan lebih baik terhadap perekonomian negara," katanya.
> (afp/ap/rtr/nie)
> 
> http://www.jawapos.com/index.php?act=detail&id=5485
> 
> 
> ---
> Outgoing mail is certified Virus Free.
> Checked by AVG anti-virus system (http://www.grisoft.com).
> Version: 6.0.859 / Virus Database: 585 - Release Date: 2/14/2005
> 
> 
> 
> 
> 
> Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
> Kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 


-- 
Kusfiardi
Coordinator 
Koalisi Anti Utang (KAU)
Anti Debt Coalition Indonesia

Jl. Tegal Parang Utara No. 14
Mampang Prapatan 
Jakarta Selatan 12790
Indonesia

Phone: +62 21 7919 3363
Fax: +62 21 794 1673


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Put more honey in your pocket. (money matters made easy).
http://us.click.yahoo.com/r7D80C/dlQLAA/cosFAA/GEEolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke