http://www.suarapembaruan.com/News/2005/08/31/index.html
SUARA PEMBARUAN DAILY Indonesia Masih Berpeluang Tarik Investasi Migas AP/Achmad Ibrahim PAMERAN PERMINYAKAN - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro memperhatikan maket kilang minyak seusai pembukaan Pertemuan dan Pameran ke-30 Asosiasi Perminyakan Indonesia di Jakarta, Selasa (30/8). JAKARTA - Para investor menilai Indonesia masih memiliki peluang untuk menarik investasi besar di sektor minyak dan gas bumi (migas) asal pemerintah membenahi kebijakan terkait. Dengan begitu investor mendapat jaminan tidak akan ada lagi peraturan yang tumpang tindih antara pusat dan pemerintah daerah yang sering menyulitkan. Demikian dikatakan Chairman Chevron Corporation, David J O'Reilly pada acara Konvensi ke-30 Indonesian Petroleum Association (IPA) di Jakarta, Selasa (30/8). Pemerintah, tambahnya, sebaiknya memperhatikan masukan yang disampaikan investor, agar membuat keputusan yang mengarah pada reformasi kebijakan sektor migas dan mengimplementasikannya. Tanpa implementasi, kalangan investor akan berpikir panjang untuk menanamkan investasi di Indonesia karena merasa tidak yakin dengan konsep kebijakan pemerintah. Seperti halnya O'Reilly, Technical Advisor PricewaterhouseCoopers (PwC) Larry Luckey mengatakan, berdasarkan survei lembaga ini, agar iklim investasi migas kembali bergairah pemerintah perlu segera membenahi peraturan, terutama menyangkut perpajakan, kepastian hukum, tumpang tindih kebijakan antara pusat dan daerah paska otonomi daerah, jaminan keamanan atas aset perusahaan, serta penghormatan atas kontrak yang telah disepakati. Sementara itu, mengutip survei Asia Pacific Energy Research Center, yang disampaikan President IPA, Christopher Newton, saat ini Indonesia membutuhkan investasi baru bidang migas setidaknya sebesar US$ 60 miliar. Namun investasi sebesar itu akan sulit diperoleh selama kalangan investor belum melihat upaya nyata pemerintah dalam membenahi peraturan-peraturan yang selama ini dinilai menyulitkan. Bila demikian, dia mengingatkan, Indonesia tidak akan mampu melewati tahun 2005 dengan prestasi yang lebih baik di bidang migas. Padahal, tahun 2005 merupakan penentuan bagi masa depan sektor migas Indonesia. Tanpa adanya perbaikan secara nyata yang harus dimulai sekarang, IPA memperkirakan produksi minyak Indonesia akan terus menurun. Diperkirakan pada 2025, produksi minyak nasional akan sulit mencapai 500.000 barel per hari, katanya. Kekhawatiran kalangan pengusaha ini, memunculkan pertanyaan besar mengenai upaya yang kini dilakukan pemerintah untuk mendorong peningkatan produksi minyak nasional. Kalangan investor meragukan, target pemerintah mencapai produksi minyak 1,3 juta barel per hari pada 2009. Bila tidak ada pembenahan nyata dalam peraturan terkait, target tersebut akan sangat sulit tercapai. Investor Cina Deputi Operasi Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Trijana Kartoatmodjo mengatakan, BP Migas terus berupaya meningkatkan kegiatan investasi di sektor usaha hulu migas. Salah satu upaya nyata yang dilakukan, adalah menjalin komunikasi dengan investor Cina, seperti yang kini dilakukan BP Migas yang mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla berkunjung ke Cina. "Upaya-upaya pengenalan kepada investor perlu dilakukan, agar masyarakat internasional menangkap peluang bisnis migas yang ditawarkan Indonesia," demikian Trijana, dalam surat elektronik yang diterima Pembaruan di Jakarta, Senin malam. Saat ini, tambahnya, terdapat tiga investor Cina yang menanamkan investasi di sektor migas Indonesia, yakni PertoChina, China National Offshore Oil Corporation (CNOOC), dan Sinopec. Perusahaan-perusahaan itu menggarap tujuh daerah operasi migas yang tersebar mulai dari Sumatera hingga Papua. (H-13) -------------------------------------------------------------------------------- Last modified: 31/8/05 [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Put more honey in your pocket. (money matters made easy). http://us.click.yahoo.com/r7D80C/dlQLAA/cosFAA/GEEolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional? Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/