Thanks banyak pak Kiek Kwin Gie.
Semoga semua orang menyadari hal ini.
y

                                                                                
                                                           
                      "rifky pradana"                                           
                                                           
                      <[EMAIL PROTECTED]        To:       [EMAIL PROTECTED]     
                                     
                      m>                           cc:       [EMAIL PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED],                            
                      Sent by:                      
ekonomi-nasional@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED]                             
 
                      [EMAIL PROTECTED]        Subject:  [ekonomi-nasional] 
Re:KKG ttg merosotnya Rupiah.                              
                      ogroups.com                                               
                                                           
                                                                                
                                                           
                                                                                
                                                           
                      31/08/2005 14:30                                          
                                                           
                      Please respond to                                         
                                                           
                      ekonomi-nasional                                          
                                                           
                       :10 Kb                                                   
                                                           
                                                                                
                                                           
                                                                                
                                                           




Ada penerbit yang berminat (plus berani) menterjemahkan The confessions
of an economic hit man nya John Perkins.
Ternyata 'teori konspirasi' itu bukan isapan jempol saja, tapi fakta.
Pertanyaan buat KKG adalah : Masih adakah ekonom kita yang masih
independen dan tak menggadaikan ilmu dan dalih argumennya bagi
kepentingan cukong-cukongnya ?.
Tabik.
---
On Wed, 31 Aug 2005 13:47:08 +0700
Akibat Mental yang Terjajah
Oleh Kwik Kian Gie*

> Buat orang yang dapat membaca statistik dan dapat
> menafsirkannya, akan melemahnya rupiah sudah cukup
> lama di depan mata. Buat orang yang selalu gemar
> mengingat sesuatu yang pernah terjadi, merosotnya
> nilai rupiah juga bisa diprediksi. Bahwa rupiah bisa
> merosot sangat tajam dalam waktu sangat singkat juga
> pernah kita alami, yaitu ketika rupiah merosot dari
> sekitar Rp 2.300 menjadi Rp 16.000 per dolar AS (USD).
>
> Maka, kalau sekarang nilai rupiah dalam waktu singkat
> merosot dari Rp 9.000 menjadi 11.500 ketika artikel
> ini ditulis, dan karena itu pemerintah cemas dan
> bingung, saya menjadi heran.
>
> Mari kita bahas satu per satu. Pertama tentang apa
> yang dinamakan fundamental ekonomi, tetapi saya batasi
> pada yang relevan saja untuk nilai tukar rupiah.
> Kekuatan bangsa Indonesia sendiri dalam hal
> mempertahankan stabilitas nilai rupiahnya dilandasi
> oleh apakah mempunyai cadangan devisa yang cukup dan
> berkesinambungan. Devisa dibentuk oleh ekspor yang
> lebih besar daripada impor, baik barang maupun jasa.
> Ekspor selalu lebih kecil daripada impor kecuali tiga
> kali saja, yaitu di tahun-tahun 1973, 1979, dan 1980
> yang disebabkan oleh oil shock pertama dan kedua.
>
> Jadi, kalau atas dasar kekuatan sendiri, cadangan
> devisa selalu menyusut. Tetapi ditolong oleh masuknya
> modal dalam bentuk utang, dalam bentuk masuknya modal
> asing partikelir yang ditanamkan di Indonesia dalam
> berbagai bentuk. Ini untuk periode tahun 1969 sampai
> tahun 1999 (dua tahun terakhir prediksi Bank Dunia).
> Kita tahu bahwa sebelum tahun 1999, moneter sudah
> jebol sama sekali, sampai rentang kendali dinaikkan
> delapan kali, lantas dilepas secara tidak bertanggung
> jawab dan rupiah melejit sampai Rp 16.000 per dolar
> AS.
>
> Bagaimana yang sekarang? Bukankah stabil cukup lama?
> Ya, lebih dari itu, setelah krisis, ekspor lebih besar
> daripada impor. Yang namanya transaksi berjalan
> surplus. Hanya surplusnya tidak disebabkan oleh
> kuatnya ekonomi kita, tetapi oleh anjloknya impor
> karena tidak ada kegiatan ekonomi yang berarti.
>
> Ketika ekonomi mulai menggeliat, karena memang
> dasarnya keropos, ya langsung saja transaksi berjalan
> yang positif menjadi menciut. Kecuali itu, kalau
> dahulu ada modal masuk yang mengimbangi minusnya impor
> yang lebih besar daripada ekspor, sekarang terjadi
> pelarian modal. Bahasa birokrasinya error and
> omission. Kecuali di tahun 2001 yang hanya USD 714
> juta, angkanya selalu minus yang berarti ada capital
> flight. Ketika transaksi berjalannya sudah menciut dan
> kecenderungannya minus lagi, modal yang ada justru
> dilarikan ke luar negeri oleh pemiliknya.
>
> Jadi, kita tidak perlu heran tentang apa yang sekarang
> terjadi. Yang harus diherankan ialah mengapa kebijakan
> ekonomi yang begitu lama dalam alam kemerdekaan
> menghasilkan malapetaka (disaster) yang begitu hebat?
> Untuk itu, ada ceriteranya tersendiri. Apa itu?
>
> Kecuali selama Gus Dur menjabat presiden RI, tim
> ekonomi dalam kabinet selalu dikuasai oleh para ekonom
> yang mutlak menghamba kepada kartel IMF dengan
> resep-resep dan instruksi-instruksi kepada para kroni
> ini yang merusak. Mereka itu terkenal dengan nama
> Berkeley Mafia yang dibanggakan oleh diri sendiri.
>
> Kebijakan yang sangat merusak itu adalah
> menggerojokkan utang luar negeri terus-menerus sampai
> tidak kuat bayar tepat waktu supaya selalu menjadi
> pengemis buat penundaan pembayaran. Ketika itu,
> pemerintah Indonesia harus dicekik lehernya untuk
> didikte. Yang mengatakan ini bukan saya, tetapi
> orang-orang asing, kebanyakan orang-orang Amerika,
> yaitu John Pilger, Brad Sampson, Jeffrey Winters, dan
> John Perkins yang mengaku disuruh merusak ekonomi
> Indonesia. Caranya digambarkan dengan sangat jelas di
> dalam bukunya yang berjudul The confessions of an
> economic hit man.
>
> Setelah menjelaskan ini, pertanyaannya adalah terus
> apa yang harus dilakukan? Buat saya, Presiden SBY
> harus mengambil alih kepemimpinan sepenuhnya dalam
> bidang ekonomi. Kedua, mengganti menteri-menteri
> ekonomi dengan orang-orang yang mentalnya pemimpin
> untuk bangsanya, bukan hamba untuk kepentingan asing.
> Ketiga, mengatakan kepada semua negara pemberi utang
> bahwa pemerintah Indonesia akan membayar dengan jadwal
> dan jumlah yang ditentukan sendiri atas dasar kekuatan
> yang memungkinkannya membela kepentingan rakyat
> sendiri.
>
> Apa pun reaksi negara-negara dan lembaga-lembaga
> internasional itu kita hadapi, titik. Hanya itu yang
> bisa menolong. Bukan mengimbau, bukan mengemis-ngemis
> kepada investor asing supaya berinvestasi di
> Indonesia. Kewajiban investor asing membuat laba buat
> para pemegang sahamnya, bukan membela bangsa
> Indonesia. Yang mempunyai kewajiban membela bangsa
> Indonesia adalah semua pejabat eksekutif dan
> legislatif yang dipercaya oleh rakyat melalui
> pemilihan umum.
>
> Mereka itu harus berani menjadi pemimpin yang tangguh,
> bukan menjadi pejabat yang menjilat negara-negara
> asing dan lembaga-lembaga internasional, tetapi mau
> menangnya sendiri dan gagah-gagahan terhadap rakyatnya
> sendiri! Itu saja resepnya, lain tidak ada. Coba kita
> buktikan, kalau apa yang saya tulis ini tidak
> dilakukan, dikotak-katik seperti apa pun juga, tidak
> akan terjadi perbaikan, kecuali atas "belas kasihan"
> yang tentunya tidak gratis. Biayanya sangat mahal.
> Baca buku John Perkins kalau mau memperoleh gambaran
> yang mendetail.
>
> Akhirnya, semua elemen Berkeley Mafia harus dilibas
> atau dikucilkan sama sekali dari perumusan dan
> pelaksanaan kebijakan publik. Sudah terlalu lama
> mereka berkuasa. Akibatnya, utang meggunung, hutan
> gundul, rakyat menganggur, busung lapar, dan mati
> karena kelaparan. Apa kurang cukup? Apa harus ada
> revolusi sosial dulu supaya sadar?
>
>
>

--
http://www.fastmail.fm - A no graphics, no pop-ups email service




Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
Yahoo! Groups Links













Oxfam works with others to find lasting solutions to poverty and suffering.

Oxfam GB is a member of Oxfam International, a company limited by guarantee and 
registered in England No. 612172.  
Registered office: Oxfam House, John Smith Drive, Cowley, Oxford, OX4 2JY
Registered charity No. 202918. 

http://www.oxfam.org.uk -- breaking news, emergency information, and enhanced 
content is only a click away.



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Put more honey in your pocket. (money matters made easy).
http://us.click.yahoo.com/r7D80C/dlQLAA/cosFAA/GEEolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke