Saya yakin member milist Ekonomi Nasinal kita adalah pribadi-pribadi pilihan, warga negara yang sangat beruntung mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan yang sangat baik. Bayangkan berapa banyak saudara-saudara kita belum sempat mengenyam bangku kuliah.
Keberuntungan tersebut seyogjanya diwujudkan dalam suatu sikap yang arif dan bijaksana. Salahsatu caranya adalah dengan memilih kata dan kalimat yang elegan tanpa meninggalkan sikap tegas. Bukankah lebih baik memilih kata dan kalimat yang teduh dan mampu merubah pikiran dan tindakan ke arah yang lebih baik. Untuk apa menggunakan kata dan kalimat yang kasar, memunculkan citra pribadi yang kurang menyenangkan, memunculkan rasa sakit hati dan yang lebih parah, tidak mampu merubah apapun. Untuk Pak Ahmadi - saya yakin masih banyak kata dan kalimat yang lebih baik. Saya yakin memimpin institusi kayak Pertamina bukan suatu hal yang mudah belum tentu kita mampu memimpin Pertamina dengan lebih baik. Silahkan mengkritik demi perbaikan perusahaan negara tersebut. Regards Arsono -----Original Message----- From: ekonomi-nasional@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ahmadi Agung Sent: Saturday, September 17, 2005 4:20 PM To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com Subject: [ekonomi-nasional] Direksi Pertamina Kelihatan GOBLOK-nya Pantas saja BUMN selama ini selalu morat-marit.. Lha wong para direksinya ternyata otaknya GOBLOK.... Udah para direksinya GOBLOK, mentalnya BANDIT , Para pejabat tingginya juga banyak yg bermental RAMPOK... Pantes saja negara kita hancur lebur kayak gini... Maka TIDAK ADA SOLUSI lagi selain TEMBAK MATI para KORUPTOR.... Salam AL-Pacitan -----Original Message----- From: Panji C. Poluan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Tampaknya manajemen Pertamina semakin panik dan mencoba menutup-nutupi carut-marutnya BUMN ini dengan mengkambinghitamkan penjual minyak keliling. Jelas-jelas yang diributkan adalah kelangkaan minyak tanah di tingkat agen karena pasokan yang terbatas, bagaimana bisa pedagang keliling -yang mengambil minyak tanah di agen/penyalur- disinyalir bertanggung jawab soal penimbunan? Sangat tidak masuk akal mengingat setiap kali ada antrian masyarakat di agen yang sudah menunggu datangnya truk tangki. Tidak mungkin masyarakat yang sudah antri berjam-jam -bahkan berhari-hari- rela jatahnya dialihkan ke pedagang eceran. Selain itu, pedagang keliling juga sudah punya pelanggan sendiri -baik rumah tangga maupun warung-warung makanan/rumah makan- yang juga akan protes kalau tidak disuplai. Di bawah ini berita dari Harian Rakyat Merdeka terbitan Jumat, 16 September 2005. Kalau saya tidak salah baca, salah satu berita di Harian Kompas terbitan pagi ini (Sabtu, 17 September 2005) selain menyebut-nyebut pedagang minyak tanah keliling juga menyebut ibu-ibu rumah tangga. Sungguh menggelikan! Salam, Panji http://www.rakyatmerdeka.co.id/?pilih=lihat_edisi_website <http://www.rakyatmerdeka.co.id/?pilih=lihat_edisi_website&id=526> &id=526 Bos Pertamina Takut Sama Tukang Grobak Jumat, 16-September-2005, 04:03:41 WIB Kewalahan Atasi Kelangkaan Minyak Jakarta, Rakyat Merdeka. Pan-tas kelangkaan mi-nyak di berbagai dae-rah makin me-rajalela. Ke-marin, bos Per-tamina Wi-dya Pur-na-ma ngaku kewalahan untuk meng-atasi kelangkaan minyak tanah yang di-akibatkan oleh ulah para penimbun mi-nyak. Diakui, kelangkaan minyak me-mang terjadi di mana-mana. Me-nurut laporan bawahnya, ada fe-no-me-na -baru tentang cara-cara penimbunan mi-nyak tanah yang menyebabkan antrian panjang itu. ''Terus terang saya tidak mampu me-ng-awasi si tukang gerobak itu. Se-luruh karyawan Pertamina tidak cukup un-tuk mengawasi penjual minyak yang pakai gerobak itu. Ini fenomena baru,'' ka--tanya di Gedung MPR/DPR, ke-ma-rin. Dalam rapat dengan Komisi VII DPR, Dirut Pertamina Widya Purnama sem-pat''dibantai', karena hampir se-mua penanya menyerang soal pen-cu-rian BBM dan kelangkaan minyak ta-nah yang terjadi di beberapa daerah. Widya sendiri sebenarnya tahu ada pi-hak-pihak yang bertindak sebagai pe-na-dah minyak tanah jatah rakyat, te-tapi tak berani menyebutkan nama pe-la-kunya, sehingga dia menjadi bulan-bulanan. Anggota Komisi VII DPR Dede Yu-suf misalnya, berani memastikan ada organize crime di Pertamina, karena prak-tik 'permalingan' BBM di BUMN ter-sebut sebenarnya telah terjadi sejak la-ma. Ia meyakini, penyelundupan BBM di Lawe-Lawe, Kalimantan Ti-mur yang merugikan negara Rp 8,8 tri-l-iun hanya ujungnya saja. Untuk itu ia minta kasus itu diusut tuntas. ''Saya dulu kagum sama Anda, tapi se-karang saya 'kuciwa'. Apa progress re-port Anda membasmi organize crime di Pertamina. Anda berkali-kali bilang tak ada kelangkaan minyak, tapi di Se-layar, Cilacap dan Semarang nggak ada minyak. Saya nggak tahu, apa An-da masih lama di sini. Saya minta Anda dan pejabat Pertamina hati-hati kalo bi-kin statemen,'' kata Dede Yusuf. Tjatur Saptoedi dari Fraksi PAN me-ngatakan, kasus Lawe-lawe terjadi ka-rena kebijakan yang dibuat Pertamina sen-diri, yakni adanya tolerable loss se-besar 0,5 persen. Jadi, Pertamina sen-diri yang merestui terjadinya loss (ke-bocoran ) BBM. ''Tolerable loss itu loss yang direstui Per-ta-mina. Saya yakin pelakunya bu-kan orang kecil. Anda sebagai orang yang kuasai IT mestinya nangis lihat tek-nologi pengukuran minyak Per-tamina yang mengakibatkan ke-bo-co-ran BBM besar ini,'' kata Tjatur lagi. Menanggapi hal ini, Widya men-je-laskan, kebijakan tolerable loss itu bu-kan pemberian peluang untuk me-nyo-long BBM. ''Itu best practice yang ber--laku internasional. Jadi bukan un-tuk nyo-long. Kita setuju prosentase to-leransi itu dikurangi besarannya,'' kata Widya Purnama.[R] recommended website : www.sby-oke.com; www.prosby.com _____ YAHOO! GROUPS LINKS * Visit your group " sby_milis <http://groups.yahoo.com/group/sby_milis> " on the web. * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <mailto:[EMAIL PROTECTED]> * Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service <http://docs.yahoo.com/info/terms/> . _____ [Non-text portions of this message have been removed] Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional? Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/GEEolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional? Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/