berita yg saya dengar dari radio pagi ini dari hasil wawancara 72 saksi yg
mereka tanya, hasilnya polri tak bisa mengidentifikasi pelaku, menurut saya
polri dan BIN memang harus kerja keras memerangi dirinya sendiri, kalau
rekening pribadi bisa sampai milyaran secara tak wajar..nurani dan hati akan
mati, akibatnya hasil olah pikir ngawurlah

On 07/10/05, ContraDictionary AntiThesis <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>  Isu yang menarik. Saya ga bermaksud membenarkan Mr. Sang, alias Al
> Pacitan,
> tapi ada beberapa fakta yang "aneh" terhadap gerakan teroris seperti yang
> diberitakan "ada" di Indonesia.
>
> 1. Sebuah gerakan perlawanan memilih melakukan teror, ketika ia menyadari
> bahwa kekuatan formalnya sangat tidak memadai utk melakukan perlawanan
> frontal. Dengan menyebarkan ketakutan dan kegelisahan secara bergerilya,
> motif mereka adalah ingin lawan politiknya sadar akan eksistensi mereka,
> sehingga meningkatkan "bargaining power" nya. Makanya seluruh organisasi
> perlawanan teroris di dunia, mulai dari IRA (Sinn Feinn) di Irlandia,
> Brigade Hamas, dllsb nya itu, akan dengan "bangganya" memproklamirkan
> serangan teror sebagai pelaku. Kenapa? Karena dengan mengklaim begitu,
> lawan
> politiknya akan "aware" terhadap eksistensi mereka, dan dengan demikian
> akan
> meningkatkan "bargaining power" yang mereka miliki. Sehingga diharapkan
> pada
> suatu saat, lawan politik mereka akan menyerah, dalam istilah mau diajak
> bernegosiasi. Perlu contoh? Lihat GAM sekarang, betapa suksesnya mereka
> memupuk bargaining power mereka selama ini, sampai pemerintah sekarang
> akhirnya mau bernegosiasi dengan mereka.
>
> Tidak demikian dengan segala bentuk "teror" bom yang terjadi di Indonesia,
> sejak Bom Bali I, bom malam natal, bom atrium, bom BEJ, bom marriott, bom
> kedubes filipina, bom kuningan, bom2 lainnya, sampai bom Bali II. Tidak
> ada
> satupun, pihak yang "berkepentingan" mau mengaku dan mengklaim bahwa teror
> tersebut adalah ulahnya.
>
> Dengan demikian, motif dan tujuan jadi kabur, kalau mau dibilang tidak
> ada.
> Apa iya ada orang yang karena saking terganggu jiwa dan emosinya, "iseng"
> ngebomin orang?
>
> 2. Semua tuduhan terhadap organisasi "JI" yang dianggap sebagai pelaku
> teror, baik dari pemerintah, maupun dari opini di luar negeri selalu
> terjadi
> dalam waktu yang singkat, sebelum ada bukti2 yang memadai. Kali ini utk
> Bom
> Bali II memang tidak begitu, sebuah kemajuan kah? Walau opini luar,
> seperti
> John Howard dengan santainya telah "keceplosan" menuduh lagi "JI" sebagai
> pelakunya.
>
> 3. Imam Samudra dan Amrozi cs memang bisa saja pengebom, dan bisa saja
> sudah
> mengaku. Tapi adakah di antara kita yang berakal sehat, akan mampu
> membayangkan orang seidiot dan seterganggu jiwanya seperti Amrozi, yang
> dengan santainya terus tersenyum sambil menyilangkan jarinya membentuk
> huruf
> "V" walau baru saja divonis mati, dapat membuat bom yang demikian besar
> ledakannya hingga mampu meluluhlantakkan dua buah bangunan beserta isinya
> di
> Bali sampai membuat kawah di jalanan? Bom pipa? Campuran pupuk KCL, dengan
> kotoran binatang, ditambah mercon, dibumbui lelucon?
>
> Nasehat kuno memang mengatakan bahwa kita tidak boleh menilai sebuah buku
> dari sampulnya, tapi saya berani bertaruh, bahwa seorang Amrozi tak akan
> mampu mengiris bawang tanpa melukai dirinya sendiri...
>
> Regards,
>
> -=ContraDictionary=-
>
> > -----Original Message-----
> > From: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
> > [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ahmadi Agung
> > Sent: Thursday, October 06, 2005 Berly Keren 4:14 PM
> > To: ekonomi-nasional@yahoogroups.com
> > Subject: RE: [ekonomi-nasional] Selamat Datang Di Neraka
> > Jahannam Wahai Teroris!
> >
> > Mbok yha Fihak aparat itu kalo memang belum menemukan TITIK
> > TERANG jangan
> > buru-buru menuduh & ngomong sembarangan kayak gitu..
> >
> > Omongan-nya Yg di plomatis & Bijak gitu Lho maksud saya...
> >
> > Jangan ikut-ikutan sama John Howard yg Koplo itu, yg dng secepat kilat
> > menuduh JI sebagai pelaku Bom bali II....
> >
> > Salam
> > AL-Pacitan
> >
> >
> >
> >
> > -----Original Message-----
> > From: OK Taufik [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> >
> >
> > Musti di tamabah lagi:
> >
> > Kebodohan kedelapan:
> >
> > Terlampau cepat menuduh sembarangan dan berkesimpulan.
> >
> >
> >
> >
> >
> > Negarawan sendiri sudah tak berani komentar siapa sebenarnya mereka,
> >
> > ada yg beranggapan ini adalah persaingan turisme. mau nuduh
> > JI..orang JI-nya
> > sendiri tak berani menolak, belon lagi tokoh2 yg dituduh JI ada di
> > bui..semua.
> >
> > Jadiiiiii...kita tunggu saja demi waktu.
>
>
>
>  Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
> Kirim email ke [EMAIL PROTECTED]
>
>
>  ------------------------------
> YAHOO! GROUPS LINKS
>
>
>    - Visit your group 
> "ekonomi-nasional<http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional>"
>    on the web.
>     - To unsubscribe from this group, send an email to:
>    [EMAIL PROTECTED]<[EMAIL PROTECTED]>
>     - Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of
>    Service <http://docs.yahoo.com/info/terms/>.
>
>
>  ------------------------------
>



--
OK TAUFIK


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/GEEolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Kirim email ke