Pada saat AS menutup 84 Bank bermasalah hingga Agustus 2009, pemerintah 
Indonesia justru mengucurkan Rp 6,7 juta untuk Bank Century meski Bank ini 
merugi. Para pengamat meragukan bahwa uang sebesar rp 6,7 trilyun tsb bisa 
kembali utuh.

Saat pemerintah mensubsidi Bank Century senilai rp 6,7 trilyun, pemerintah 
mencabut "subsidi" untuk rakyat sehingga gas LPG kembali dinaikkan.

Harusnya dana untuk Bank Century tsb dialihkan untuk mensubsidi rakyat.

Berikut daftar Bank2 bermasalah yang ditutup di Indonesia:
http://infoindonesia.wordpress.com/2009/08/26/siapa-bilang-swasta-tidak-bisa-rugi-atau-bangkrut/


DPR Tanyakan Kucuran Dana untuk Century
lokasi: Home / Berita / Legislatif / [sumber: Jakartapress.com]
Selasa, 28/07/2009 | 20:58 WIB
DPR Tanyakan Kucuran Dana untuk Century

Jakarta – Komisi XI DPR RI yang membidangi keuangan dan perbankan, segera 
memanggil Menteri Keuangan, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan Direksi PT 
Bank Century Tbk terkait pengucuran dana untuk Bank Century yang mencapai Rp 
6,76 triliun. "Sehubungan dengan kucuran dana oleh LPS sebesar Rp 6,7 triliun 
itu  kinerjanya kita akan lihat, termasuk proses di awalnya. Walaupun saya 
lihat Century sudah untung," kata Ketua Komisi XI DPR Ahmad Hafiz Zawawi, 
Selasa (28/7).

Menurutnya, DPR akan memanggil Menteri Keuangan (Menkeu) adalah untuk melihat 
seberapa besar dampak sistemik yang ditimbulkan dari kasus Bank Century. 
Pasalnya, suntikan dana untuk LPS diputuskan karena Bank milik Robert Tantular 
itu ditengarai memiliki dampak sistemik. "Kucuran dana melalui KSSK (Komite 
Stabilitas Sistem Keuangan-red) atas dasar Perpu Jaring Pengaman Sistem 
Keuangan (JPSK). Padahal Perpu itu kita tolak," jelasnya.

Hafiz menegaskan, DPR berharap Bank Century dapat diselamatkan dan uang nasabah 
serta pemerintah bisa kembali. Pihaknya juga akan melakukan tes dampak sistemik 
menggunakan RUU JPSK yang kini masih dibahas antara pemerintah dan DPR. 
Termasuk, adanya dugaan penggelapan dana Bank Century oleh pemilik, Robert 
Tantular. "Kalau itu terbukti, tentu itu moral hazzard. Kita akan tanya ke LPS 
dan BI," tandas Ketua Komisi XI DPR.

Apalagi, lanjut dia, penanganan Century menggunakan uang negara. Ia meminta 
penanganan bank bermasalah harus hati-hati dan melindungi nasabah. "Kita tidak 
ingin resikonya menjalar. Uang nasabah juga harus kita amankan karena terkait 
kepercayaan nasabah terhadap perbankan kita," tegasnya.

Sebagaimana diketahui, LPS menilai pemberian suntikan modal Rp 6,7 triliun 
telah cukup bagi Century menjadi bank sehat. Sejak diambil-alih hingga 31 
Desember 2008, LPS menyetorkan modal Rp 4,977 triliun. Pada 2009, LPS kembali 
menyetorkan Rp 1,785 triliun sehingga total suntikan sebesar Rp 6,762 triliun. 
Sementara berkat suntikan LPS, dan perbaikan manajemen, Bank Century telah 
keluar dari status pengawasan khusus.

PT Bank Century Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 139,999 miliar pada Juni 
2009. Laba itu naik 204 persen dibanding Juni 2008. Total aset per 30 Juni 2009 
tercatat Rp 6,629 triliun atau naik dari Rp 5,585 triliun pada awal tahun. Dana 
rupiah naik sebesar Rp 5,191 triliun dari sebelumnya Rp 5,116 triliun.

Sementara itu, Menkeu Sri Mulyani menyatakan, BI mengajukan Century sebagai 
Bank Gagal yang kemudian diambil alih LPS. "Konsekuensinya memang dari LPS 
berdasarkan dari seluruh data yang dimiiki BI dan kemudian di audit. Ini 
membawa konsekuensi terhadap pemenuhan CAR (Capital Adequacy Ratio-red), itu 
konsekuensi dari keputusan yang sudah diambil," katanya.

Menurut Menkeu, pemerintah akan menunggu panggilan DPR untuk membahas kasus 
Bank Century tersebut. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Darmin 
Nasution menambahkan jumlah kucuran dana Rp 6,7 triliun didapatkan berdasarkan 
audit terakhir oleh Kantor Akuntan Publik. "Ini jangan sampai kekurangan 
CAR-nya," jelas Plt Menko Perekonomian ini.

Mengenai lonjakan suntikan dana untuk Bank Century, Sri Mulyani menyatakan 
bahwa penyelamatan Bank Century disampaikan BI kepada pemerintah melalui forum 
koordinasi bahwa ada persoalan dan dinyatakan Bank Century dinilai gagal yang 
kemudian diambilalih oleh LPS. "Itu berdasarkan dari seluruh data yang dimiliki 
BI dan kemudian diaudit. itu konsekuensi terhadap pemenuhan CAR sesuai dengan 
keputusan yang sudah diambil," kilah Menkeu.

Ditanya apakah jumlah suntikan dana terlalu besar? Menkeu menjawab: 
"Pertanyaannya jangan terlalu besar atau tidak. Akan tetapi hal itu adalah satu 
hal yang harus dilakukan oleh LPS. Bisa saja dilihat dari proses pengambilan 
keputusan dan berapa jumlahnya. Kita mendapatkan rekomendasi dan informasi dari 
BI sebagai pengawas bank."

Sementara itu, Darmin Nasution mengungkapkan, BI akan memperkuat pengawasan 
perbankan sehingga kasus Bank Century tidak terjadi lagi oleh bank lain. "Ada 
bank yang sebenarnya kurang sehat tapi terlalu moderat dalam menilainya," tutur 
Deputi Gubernur Senior BI ini.

Darmin menyatakan, suntikan modal untuk Century itu berdasarkan audit yang 
dilakukan kantor akuntan publik yang independen. "Kalau pengawasan kita memang 
memperkuatnya sehingga tidak terjadi lagi ada bank yang sebenarnya kurang sehat 
tapi terlalu moderat dalam menilainya," paparnya.

Menurut Darmin, sebenarnya organisasi di BI sudah lengkap sehingga yang penting 
aparatnya memang dipersilahkan bekerja obyektif. "Kemudian mereka laporkan dan 
laporannya diproses jadi kalau saya melihat itu hanya bagaimana
caranya membuat supaya SOP nya berjalan dengan konsisten," tukasnya.

Seperti diketahui, sejak diambil alih hingga 31 Desember 2008, LPS menyetorkan 
modal Rp4,977 triliun. Pada 2009, LPS kembali menyetorkan Rp1,785 triliun 
sehingga total suntikan sebesar Rp6,762 triliun.

Sementara itu berkat suntikan LPS, dan perbaikan manajemen, Bank Century telah 
keluar dari status pengawasan khusus. Pada Juni 2009 PT Bank Century Tbk 
membukukan laba bersih sebesar Rp139,999 miliar. Laba itu naik 204 persen 
dibanding Juni 2008. Total aset per 30 Juni 2009 tercatat Rp6,629 triliun atau 
naik dari Rp5,585 triliun pada awal tahun. (SM/KSN)
http://www.republika.co.id/berita/72848/Enggan_Ditanya_Bank_Century_Menkeu_Hindari_Wartawan


Hingga Agustus, 84 Bank di AS Tutup
Minggu, 30 Agustus 2009 - 12:34 wib
text TEXT SIZE :  
Ilustrasi. Foto: Koran SI

WASHINGTON - Hingga pekan ketiga Agustus 2009, Otoritas perbankan Amerika 
Serikat (AS) telah menutup 84 bank bermasalah akibat krisis keuangan.

Affinity Bank of Ventura di California Jumat 28 Agustus lalu menjadi bank ke-84 
yang ditutup oleh otoritas perbankan AS akibat kegagalan menjalankan fungsi 
perbankan.

Menurut Lembaga Penjaminan Simpanan Federal (FDIC), Affinity yang hanya membuka 
10 cabang ini memiliki aset sebesar USD1 miliar dan USD922 juta lainnya dalam 
bentuk deposito.

Simpanan berjangka tersebut nantinya akan diambil alih oleh Pacific Western 
Bank dari San Diego. "Bekas kantor cabang Affinity di San Francisco dan San 
Mateo serta beberapa cabang lainnya akan dibuka kembali pada Senin pekan depan 
dengan dioperasikan Pacific Western Bank," ujar FDIC.

FDIC memperkirakan, anggaran yang bisa dikeluarkan akibat bangkrutnya Affinity 
Bank bisa mencapai USD254 juta. Selain Affinity Bank, bank lain di AS yang 
ditutup pada saat yang bersamaan adalah Bradford Bank di Maryland dan 
Mainstreet Bank di Minnesota.

Kepala FDIC Sheila Bair menyarankan agar perbankan melakukan perubahan, di 
antaranya perbaikan kredit terkait real estat dan menurunkan jumlah pinjaman 
dengan jatuh tempo 30 hari. Bulan depan, FDIC berencana mendesak bank melakukan 
penilaian khusus untuk meningkatkan setoran dana (biaya) penjaminan.

Langkah ini bisa mencegah FDIC meminta bantuan dana USD500 miliar dari 
Departemen Keuangan AS. Direktur Mendon Capital Advisors Frank Barkocy melihat 
usulan FDIC akan meningkatkan beban bank yang saat ini berusaha bertahan hidup 
dari terpaan krisis. (yanto kusdiantono/ahmad senoadi) (Koran SI/Koran SI/ade)
http://economy.okezone.com/read/2009/08/30/213/252640/hingga-agustus-84-bank-di-as-tutup
===
Ayo Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits
http://media-islam.or.id
Info untuk Indonesia lebih baik: www.infoindonesia.wordpress.com
Belajar Islam via SMS: REG SI ke 3252 Berhenti ketik:UNREG SI Hanya dari 
Telkomsel

Milis Syiar Islam: syiar-islam-subscr...@yahoogroups.com


      Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke 
Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer

Reply via email to