Pada tanggal 1 April setiap tahunnya yang disebut sebagai hari April Mop atau 
April Fools Day, orang diperbolehkan berbohong atau menipu untuk memberikan 
lelucon kepada orang lain tanpa dianggap bersalah.

Tak hanya sekedar diperbolehkan saja, bahkan pada hari itu ada beberapa 
kalangan yang menganggapnya sebagai hari wajib untuk berbohong.

Sejarah tentang asal usul April Mop ini simpang siur, ada beberapa versi yang 
mencoba menjelaskannya.


Versi pertama, ada yang mengatakan bahwa asal usul April Mop ini terjadinya 
pada masa Kerajaan Romawi diperintah oleh Raja Constantin I.

Pada waktu itu, para pelawak kerajaan mengajukan petisi kepada Raja agar 
diizinkan salah satu dari mereka menjadi raja hanya untuk sehari saja. Raja 
kemudian menyetujui petisi ini, lalu mengangkat salah satu pelawak yang bernama 
Jeter untuk menjadi Raja Sehari. Setelah naik tahta, Raja Jeter ini kemudian 
menetapkan tanggal 1 April sebagai hari kemustahilan.


Versi kedua lain lagi ceritanya. Menurut versi ini, tradisi April Mop ini 
awalnya adalah perayaan festival Ceres pada saat jaman Romawi kuno, yang selalu 
dilaksanakan setiap awal April.

Ceres ini adalah dewi panen yang putrinya diculik Pluto, dewa dunia gaib. Lalu 
Ceres diceritakan mencari anaknya itu dengan mengikuti gema suara teriakan 
anaknya. Apa yang dilakukan Ceres itu dianggap sebagai sesuatu yang mustahil 
sebab gema sangat sulit dicari sumber asalnya. Sehingga Ceres dikatakan 
melaksanakan ‘a fools errand’ atau tugas orang bodoh.


Versi ketiga juga berlainan pula ceritanya. Pada versi ini dikatakan bahwa 
April Mop ini mulai dikenal sejak tahun 1582 Masehi di Perancis pada masa 
pemerintahan Raja Charles IX.

Pada masa itu, Paus Gregory XIII merubah penanggalan kalender yang semula 1 
tahun hanya terdiri dari 10 bulan menjadi 12 bulan seperti penanggalan kalender 
Masehi sekarang.

Dan, merubah perayaan Tahun Baru yang semula dirayakan selama seminggu dari 
tanggal 25 Maret sampai tanggal 1 April, menjadi ke tanggal 1 Januari.

Namun sejumlah masyarakat ada tidak menyetujui perubahan ini dan mereka terus 
melanjutkan perayaan Tahun Baru pada setiap tanggal 1 April.

Perilaku mereka ini ditentang oleh sejumlah masyarakat lainnya yang menyetujui 
perubahan ini. Sehingga pada hari itu mereka memberikan lelucon dengan undangan 
tahun baru yang palsu dengan alamat yang palsu pula.


Selanjutnya, ada pula versi yang lain lagi. Pada versi keempat ini, April Mop 
dikatakan merupakan hari peringatan dimana umat Islam Spanyol ditipu dan 
dibohongi serta dibantai.

Peristiwanya itu terjadi di tanggal 1 April tahun 1487 Masehi atau 892 Hijriyah.

Saat itu, satu demi satu wilayah Muslim Spanyol jatuh ke tangan pasukan Salib. 
Sampai akhirnya daerah terakhir yang masih bisa dipertahankan hanya tinggal 
Granada saja.

Namun, keadaan umat Islam di Granada pun sudah sedemikian payah dan terdesak. 
Sehingga untuk menghindari jatuhnya korban lebih banyak lagi di kalangan 
penduduk sipil, diadakanlah perundingan dengan pasukan Salib.

Hasil perundingannya, pasukan Muslim menyerahkan Granada kepada pasukan Salib, 
dan umat Muslim baik yang menjadi tentara maupun penduduk sipilnya 
diperkenankan meninggalkan Spanyol melalui pelabuhan Granada dengan aman dan 
damai, asalkan pada saat berkumpul di pelabuhan itu tidak seorang pun dari umat 
Islam yang boleh membawa senjata.

Akan tetapi, setelah umat Islam berkumpul di pelabuhan untuk naik menuju kapal 
pengangkutnya, mereka telah dibohongi dan ditipu.

Kapal-kapal pengangkut dibakar, dan mereka tentara yang tak bersenjata termasuk 
juga penduduk sipilnya dibantai secara keji tanpa dapat membela diri.

Jadilah hari itu diperingati sebagai hari April Mop dengan cara hari dimana 
diperbolehkannya untuk menipu dan berbohong kepada orang lain.


Entahlah dari beberapa versi itu mana yang benar, masing-masing versi mempunyai 
dasar argumentasinya.


Namun yang jelas, di hari April Mop ini seakan sudah menjadi hari dimana setiap 
orang diwajibkan untuk berbohong dan menipu, sedangkan mereka yang berhasil 
dibohongi atau ditipu tidak diperbolehkan marah.

Sesuatu yang tampaknya menyenangkan dan menghibur serta menggembirakan. Namun 
celakanya, karena sudah menjadi tradisi itu maka sebuah berita yang tak bohong 
pun menjadi dicurigai sebagai berita bohong.


Salah satunya pernah terjadi pada tanggal 1 April tahun 1946. Saat itu terjadi 
gempa di Hawaii dan Aleutian serta Alaska. Karena peristiwanya terjadi 
bertepatan dengan April Mop, maka peringatan adanya tsunami dianggap sebagai 
berita bohong saja.

Lantaran tidak dipercaya, maka banyak jatuh korban. Dan, peristiwa tsunami pada 
tanggal 1 April 1946 itu dikenal sebagai ‘tsunami April Mop’.


Akhirulkalam, selayaknyakah jika berbohong dan menipu ditradisikan bahkan 
diberikan hari yang khusus ?.


Wallahualambishshawab.

*
Catatan Kaki :
Artikel yang berjudul ‘Trio Srikandi Indonesia’ dapat dibaca dengan mengklik di 
sini , dan artikel yang berjudul ‘Andi Mallarangeng vs Anas Urbaningrum’ dapat 
dibaca dengan mengklik di sini , serta artikel yang berjudul ‘Nikmatnya jadi 
Pegawai Pajak’ dapat dibaca dengan mengklik di sini .
*
April Mop
http://sosbud.kompasiana.com/2010/03/30/april-mop/
*


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke