Dalam kasus JICT saya tdk bisa mengakses pak iwan, karena  Pelindo terpisah 
dengan JICT, Pelindo minoritas. Namun Kejagung th 2002 sudah mencium bau 
korupsinya, namun ya, kan namanya juga Kejagung, jaksa koruptor Cirus Sinaga  
aja bisa nyabut nyawa orang (antasari cs). Dalam kasus Koja, pemilik asingnya 
sama, dimana Pelindo mayoritas, memang terdapat kejanggalan kejanggalan, 
seperti perbedaan cara menghitung depresiasi penyertaan, perpindahan hak 
kepemilikan dari Tommy Suharto ke Hutcinson tanpa persetujuan Pelindo, dll. 
Namun, Lawyer mereka canggih2 jadi kita gigit jari aja, mungkin karena 
lawyernya gak ada yang dikuncir kali ya...
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: Irwan Lubis <irwanlubi...@gmail.com>
Date: Tue, 20 Apr 2010 08:55:57 
To: <ekonomi-nasional@yahoogroups.com>
Subject: Re: [ekonomi-nasional] INVESTOR KERE -Re: Siapa Pemilik Priok ?=> 
        Bangsa Kere!, Tangkap Tanri Abeng???

Pak Nainggolan, harga jualnya dulu wajar kah?
Apa seperti harga jual Indosat ke perusahaan Singapur yg kelewat
murah? Lalu kenapa tidak ada ketentuan untuk menaikkan porsi
kepemilikan koperasi karyawan secara bertahap?
Kalau tak salah ingat, dulu ada anak menteri yg sempat disebut-
sebut dalam jual beli JICT ini.

-Irwan L-
2010/4/19 <igan...@yahoo.com>

>
>
> Hutchinson Port adalah pengelola port kelas dunia, tidak hanya mengelola
> sebagian di Priok, tapi juga Hongkong bahkan sebagian di Rotterdam Port
> (Hongkong dan Roterdam Port sering silih berganti jadi port terbesar di
> dunia). Hutchinson masuk ke indonesia di masa Tantri Abeng jadi meneg BUMN.
> Dg alasan devisa, berbagai asset strategis negara diprivatisasi dengan
> dikerjasamakan kepada asing. Unit Peti Kemas Pelindo 2 pada tahun 1999 itu
> di "jual" ke Hutchinason ratusan juta dollar, dengan komposisi saham 51%
> perusahan hongkong ini, 48,9% pelindo dan 0,01% koperasi karyawan. Dalam
> perjanjian itu akan diserahkan 1% atas persetujuan kedua pihak kepada negara
> Republik Indonesia, disebut saham dwiwarna alias saham merah putih, yang
> sakti dengan veto tertinggi. Saham Dwiwarna itu tdk pernah terjadi.
>
> Menurut pemeriksaan kejaksaan agung tahun 2002, terdapat unsur korupsi dari
> privatisasi ini. Komisaris yang diperiksa adalah Anwar Suprijadi, Laksamana
> (p) Arief K, Prof Anwar Nasution, mantan dirut Herman prayitno dll.
> Sebagaimana biasanyan mayoritas perkara sukanya ngendap di Kejagung sehingga
> kita tidak pernah tahu lagi isu seputar privatisasi tersebut.
>
> Pelindo yang merasa terpaksa memberikan usaha kesayangannya itu kepada
> hutchinson, berniat membeli kembali saham asing di JICT, sejak th 2007. Tapi
> buruh2 JICT mengatakan bahwa mereka bangga dg JICT yang sekarang. Sedangkan
> Hutchinson melobby terus Menteri Perhubungan agar mereka dapat berlanjut
> sampai habis 25 tahun pertama, dan lanjut puluhan tahun berikutnya. Bahkan
> Hatchinson sdh mengambil Koja yang tadinya dimiliki usaha anak kesayangan
> Suharto, tommy.
>
> Membongkar kebobrokan bisnis Pelabuhan dapat dimulai jika kejagung
> mengungkap kembali kasus privatisasi JICT ini. Jika SBY menutup kasus ini
> dengan meresmikan prasasti Mbah Priok, kasus selasai!! Mungkin dulu Kejagung
> takut menetapkan para tersangka yang diduga?
>
> Wass,
> Syahganda Nainggolan
> Mantan Komisaris Pelindo2
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
>
> -----Original Message-----
> From: A Nizami <nizam...@yahoo.com <nizaminz%40yahoo.com>>
> Date: Mon, 19 Apr 2010 11:19:08
> To: <ekonomi-nasional@yahoogroups.com <ekonomi-nasional%40yahoogroups.com>>;
> <eramus...@yahoogroups.com <eramuslim%40yahoogroups.com>>; <
> ppiin...@yahoogroups.com <ppiindia%40yahoogroups.com>>; <
> sab...@yahoogroups.com <sabili%40yahoogroups.com>>; <
> istiq...@yahoogroups.com <istiqlal%40yahoogroups.com>>; lisi<
> l...@yahoogroups.com <lisi%40yahoogroups.com>>; Indonesia Raya<
> indonesiar...@yahoogroups.com <indonesiaraya%40yahoogroups.com>>
> Subject: [ekonomi-nasional] INVESTOR KERE -Re: Siapa Pemilik Priok ?
>
> Dari berita di Kompas disebut bahwa PT Pelindo II, atau tepatnya anak
> perusahaannya JICT yang sebagian besar dikuasai hutchison Port Holdings
> (yang mengelola 50 pelabuhan di 25 negara) ingin menguasai 5 hektar lahan di
> komplek pemakaman dengan biaya seminim mungkin. Cuma Rp 2,5 milya atau cuma
> Rp 50 ribu/m2. Padahal tanah di sekitar situ harganya sudah Rp 2 juta lebih
> per m2 atau minimal Rp 100 milyar.
>
>
> http://lipsus.kompas.com/topikpilihan/read/2010/04/15/0802159/Kerugian.Capai.Ratusan.Miliar
>
> Namun dengan modal Hak Pengelolaan Lahan, PT Pelindo II mengklaim tanah
> komplek pemakaman tsb meski ahli waris dari Habib Hasan bin Muhammad Al
> Haddad memiliki surat Hak Eigendom yang dikeluarkan pemerintah Belanda tahun
> 1937. Jadi masalah sertifikat ganda tanah macam Sertifikat ganda BPN sudah
> hal yang biasa di negeri ini:
>
> http://news.okezone.com/index.php/read/2008/05/06/1/107009/kpk-akan-pertanyakan-soal-sertifikat-tanah-ganda-ke-bpn
>
> Di kasus sengketa tanah lain, seorang pemilik tanah yang digusur karena
> lawan memiliki surat sertifikat tanah berkata, kalau cuma surat, sini saya
> bikinin. Saya juga bisa.
>
> Jadi harusnya jika sertifikat tanah/hak kepemilikan tanah sampai ganda,
> maka harusnya yang lebih orisinil/lebih awal itu yang dimenangkan. Karena
> yang kemudian itu menyalahi surat yang pertama. Kemudian lihat juga pemilik
> de fakto dari tanah tsb. Kalau mereka punya surat dan secara de fakto
> memilikinya, jangan digusur.
>
> Kalau mau memiliki, lakukan jual beli dengan benar dengan harga pasar yang
> wajar. Jangan beli tanah orang dengan "DISKON" memaksa sebesar 90% lebih...
> Itu dosa. Pemerintah harusnya tidak mau disuruh2 oleh INVESTOR KERE yang mau
> beli tanah dengan harga nyaris gratis.
>
> “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di
> antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa
> (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian
> daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa,
> padahal kamu mengetahui. ” [Al Baqarah 188]
>
> ===
>
> Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits
>
> http://media-islam.or.id
>
> Milis Ekonomi Nasional: 
> ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com<ekonomi-nasional-subscribe%40yahoogroups.com>
>
> Belajar Islam via SMS:
>
>
> http://media-islam.or.id/2008/01/14/dakwah-syiar-islam-lewat-sms-mobile-phone
>
> --- Pada Ming, 18/4/10, rifky pradana 
> <rifkyp...@yahoo.com<rifkyprdn%40yahoo.com>>
> menulis:
>
> Dari: rifky pradana <rifkyp...@yahoo.com <rifkyprdn%40yahoo.com>>
> Judul: [ekonomi-nasional] Siapa Pemilik Priok ?
> Kepada: 
> forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com<Forum-Pembaca-Kompas%40yahoogroups.com>,
> ekonomi-nasional@yahoogroups.com <ekonomi-nasional%40yahoogroups.com>,
> eramus...@yahoogroups.com <eramuslim%40yahoogroups.com>,
> mediac...@yahoogroups.com <mediacare%40yahoogroups.com>,
> nongkrong_bare...@yahoogroups.com <Nongkrong_Bareng2%40yahoogroups.com>,
> ppiin...@yahoogroups.com <ppiindia%40yahoogroups.com>,
> sab...@yahoogroups.com <sabili%40yahoogroups.com>,
> syiar-is...@yahoogroups.com <syiar-islam%40yahoogroups.com>,
> wartawan-indone...@yahoogroups.com <wartawan-indonesia%40yahoogroups.com>,
> zama...@yahoogroups.com <zamanku%40yahoogroups.com>
> Tanggal: Minggu, 18 April, 2010, 7:28 PM
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Pasca peristiwa gagalnya penggusuran komplek Gubah Al-Haddad yang
> menimbulkan bentrokan itu telah membuat publik mengarahkan perhatiannya ke
> Terminal Peti Kemas di Priok yang dikenal dengan nama JICT (Jakarta
> International Container Terminal).
>
>
>
> Berkait dengan JICT ini ada hal yang menarik, siapa sebenarnya PT. JITC itu
> ?.
>
>
>
> Untuk itu ada baiknya jika ditelusuri dulu dari apa dan siapa PT. Pelabuhan
> Indonesia II (Persero) atau yang biasa dikenal dengan nama PT. Pelindo II
> (Persero).
>
>
>
> PT. Pelindo II ini merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
> yang mengelola jasa kepelabuhanan di Indonesia, yang didirikan pada tanggal
> 1 Desember 1992.
>
>
>
> Perusahaan ini mengelola 12 pelabuhan yang tersebar di 10 propinsi, yaitu
> pelabuhan Teluk Bayur di propinsi Sumatera Barat, pelabuhan Jambi di
> propinsi Jambi, pelabuhan Palembang di propinsi Sumatera Selatan, pelabuhan
> Bengkulu di propinsi Bengkulu, pelabuhan Panjang di propinsi Lampung,
> pelabuhan Tanjung Pandan di di propinsi Bangka Belitung, pelabuhan Pangkal
> Balam di propinsi Bangka Belitung, pelabuhan Banten di propinsi Banten,
> pelabuhan Tanjung Priok di Propinsi DKI Jakarta, pelabuhan Sunda Kelapa di
> propinsi DKI Jakarta, pelabuhan Cirebon di propinsi Jawa Barat, pelabuhan
> Pontianak di propinsi Kalimantan Barat.
>
>
>
> PT. Pelindo II ini mempunyai 3 anak perusahaan dan 2 perusahaan afiliasi.
>
>
>
> Anak perusahaan tersebut adalah PT. Rumah Sakit Pelabuhan, dan PT. MTI
> (Multi Terminal Indonesia), serta PT. EDI Indonesia (Electronic Data
> Interchange Indonesia).
>
>
>
> Perusahaan afliasi tersebut adalah PT. JICT (Jakarta International
> Container Terminal), dan kerjasama operasi TPK Koja (Terminal Petikemas
> Koja).
>
>
>
> Nah, didalam perusahaan PT. JITC ini, PT. Pelindo II (Persero) hanya
> mempunyai saham sebesar 48,9% saja.
>
>
>
> Selebihnya yang 51,1% dikuasai oleh Kopegmar (Koperasi Pegawai Maritim)
> sebesar 0,1%, dan Grosbeak Pte.Ltd sebesar 51%.
>
>
>
> Grosbeak Pte.Ltd ini merupakan anak perusahaan dari Hutchison Whampoa Ltd
> yang merupakan dari grupnya Hutchinson Port Holding.
>
>
>
> Sementara itu, di TPK Koja yang merupakan kerjasama operasi itu PT. Pelindo
> II mempuntai saham sebesar 52,12% dan PT. Ocean Terminal Petikemas sebesar
> 47,88%.
>
>
>
> TPK Koja ini sebenarnya hanyalah sister company dari PT. JITC, mengingat
> PT. Ocean Terminal Petikemas merupakan anak perusahaan dari OE&OD (Ocean
> East & Ocean Deep) yang juga masih merupakan perusahaan yang berada dibawah
> naungan grupnya Hutchinson Port Holding.
>
>
>
> Dan memang demikian halnya, PT. Ocean Terminal Petikemas pada tanggal 14
> Agustus 2007 berubah nama menjadi PT. HPI (Hutchison Port Indonesia).
>
>
>
> Berkait dengan penggusuran komplek Gubah Al-Haddad yang kemarin itu,
> pemerintah mengerahkan lebih dari 2.000 personil yang terdiri dari sekitar
> 1.750 personil Satpol PP dan 640 personil Brimob dan Samapta Polri serta
> ditambah dengan beberapa personil dari Garnizun TNI.
>
>
>
> Disamping itu dikerahkan juga kendaraan pengendali massa atau biasa disebut
> dengan nama water canon, serta peralatan berat untuk melakukan penggusuran
> berupa buldozer dan excavator.
>
>
>
> Hasilnya, total kerugian yang harus ditanggung negara ditaksir sekitar Rp.
> 23 milyar, berupa 24 unit truk pengangkut pasukan, 43 unit Isuzu Panther, 2
> unit kendaraan operasional Toyota Kijang, 14 unit pick up KIA, 2 unit
> kendaraan komando, 1 unit sepeda motor trail, 575 helm dan tameng serta
> rompi anti huruhara.
>
>
>
> Jumlah kerugian itu belum termasuk kerugian berupa kendaraan water canon
> dan buldozer serta excavator.
>
> Disamping materi, juga jatuh korban kerugian berupa raga dan nyawa manusia.
>
>
>
>
> Beberapa warga masyarakat luka berat dan beberapa anggota Satpol PP tewas
> serta ratusan lainnya luka-luka.
>
>
>
> Bahkan menurut isu kabar rumor, masih ada beberapa warga masyarakat dan
> anggota Satpol PP yang masih belum diketahui nasib dan keberadaannya.
>
>
>
> Akhirulkalam, sesungguhnya semua kerugian itu pada hakikatnya didedikasikan
> untuk siapa ?.
>
>
>
> Wallahulambishswab.
>
>
>
> *
>
> Catatan Kaki :
>
> * Artikel lainnya yang terkait permasalahan kasus Bentrokan Priok 2010
> dapat dibaca dengan mengklik di “Satpol PP Menghilang ?”, dan “Jangan
> Remehkan Priok” , serta “Kasus Priok dan Politik Wahabi” , dan “Priok 2010 :
> Israel dan US Coact Guard”.
>
> * Artikel lainnya yang terkait permasalahan politik ekonomi, diantaranya
> dapat dibaca dengan mengklik di“Neoliberalisme”, dan “Bangsa Kuli” , serta
> “Privatisasi BUMN” , dan “Candu dari Salemba”.
>
> *
>
> Siapa Pemilik Priok ?
>
> http://polhukam. kompasiana. com/2010/ 04/19/siapa- pemilik-priok/
>
> *
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com
http://capresindonesia.wordpress.com
http://infoindonesia.wordpress.comYahoo! Groups Links





------------------------------------

Ingin bergabung ke milis ekonomi-nasional?
Kirim email ke ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com
http://capresindonesia.wordpress.com
http://infoindonesia.wordpress.comYahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ekonomi-nasional/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    ekonomi-nasional-dig...@yahoogroups.com 
    ekonomi-nasional-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ekonomi-nasional-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke