*This message was transferred with a trial version of CommuniGate(tm) Pro*
dh,
memeang para pengusaha sering berlindung dibalik AMDAL yang mereka pegang,
tetapi dalam kenyataannya operasionalnya mereka menyimpang jaur dari AMDAL
itu sendiri, oleh sebab itu pengawasan dan SDM pejabat BAPEDAL & BAPEDALDA
harus yang memenuhi syarat, Juga dibentuk mental- mental anti KKN.
Kenyataanya pemerintah sendiri tidak konsen dengan masalah ini, dapat
dilihat dari sedikitnya (malah ada yang tidak sama sekali ) pejabat dan
pegawai BAPEDAL, BAPEDALDA, BAPEDA yang mengerti tentang Lingkungan. Mereka
hanya berbekal sertifikat kursus AMDAL A atau B atau C, tetapi tidak
mempunyai latar belakng pendidikan lingkungan yang kuat, sehingga terjadilah
hal- hal yang terkadang sangat bodoh yang mereka lakukan, karena pada
prinsipnya pengusa akan mencari peluang bisnis yang bisa menghasilkan uang
sebanyak banyaknya.
mungkin hal ini juga terjadi di Riau tersebut.
salam
andri
>*This message was transferred with a trial version of CommuniGate(tm) Pro*
>Maaf jika email saya memenuhi mail box anda. Saya cuma
>membagi kegelisahan saya thd ekploitasi disini. Saya
>bukan orang Riau, Saya orang jogya yang kebetulan
>tinggal untuk sementara waktu di Riau. Kekuatiran saya
>tidak sekedar ekploitasi terhadap sumber daya alam
>(hutan, Tambang dll) tetapi lebih karena tuntutan
>merdeka yang sering didengar disini, karena hal-hal
>seperti ini.
>salam untuk semua
>bambang
>
>
>Karimun dan Kepulauan riau Tolak Penambangan Pasir
>Dibuka Lagi
>Perintah pembukaan kembali penambangan pasir laut di
>Kepulauan Riau (Kepri) oleh pemerintah pusat beberapa
>waktu lalu ditolak keras Pemkab setempat, terutama
>Pemkab Karimun. Sebab operasi penambangan pasir
>terdahulu saja sudah meluluhlantakan lingkungan dan
>berkurangya hasil tangkapan nelayan setempat.
>Plt Bupati Karimun, Sutarman Bakri, dengan tegas
>menolak pembukaan penambangan pasir laut tersebut.
>Menurutnya dalam otomoni daerah ini, 0,4 mil wiyah
>pasir laut menjadi wewenang Pemkab. “ Kami akan
>menutup penambangan pasir di wilayah kami, dan diluar
>0,4 mil itu terserah pada kebijaksanaan pemprop,”
>ujarnya disela-sela acara rakorbang penambangan pasir
>laut di Kantor Gubernur. Hal senada juga dikatakan
>Ketua DPRD Karimun, H Bakir, BA. Menurutnya, dewan
>mendukung sepenuhnya pernyataan Bupati. Jika otonomi
>daerah sudah berjalan semestinya, mereka akan membuat
>Perda khusus yang mengatur masalah penambangan pasir
>itu. “Penambangan pasir tersebut sudah jelas-jelas
>merusak lingkungan. Perusahan penambang tidak ada yang
>memikirkan masalah lingkungan,” katanya.
>Sementara itu, Kepala Dinas Pertambangan Kepri, Ir
>Karya Harmawan mengatakan, pihaknya bisa menolak dan
>bisa menerima pembukaan kembali penambangan pasir
>laut. Tetapi dilihat dulu batas wilayahnya. Kalau
>pembukaan di batas wilayah kurang dari 4 mil jelas
>ditolak. “Kami jelas akan menolak kalau kurang dari 4
>mil. Untuk apa memikirkan uang, kalau toh, masyarakat
>nelayan kehilangan mata pencaharian,” kata Karya.
>
>Sementara itu Ketua Bapedalda, Said Abdurrahman
>mengatakan penambangan pasir laut ini boleh dibuka
>kembali. Tapi perhatikan dampak lingkungan yang
>disebabkan dari oprasinya penambangan tersebut. Kalau
>hanya merusak sebaiknya jangan dibuka kembali.
>Menurut Said, selama ini penambangan pasir itu asal
>operasi saja tidak memperhatikan letaknya diperairan
>yang dangkal. Akibatnya kawasan sekitar operasi itu
>rusak, sedangkan wilayah itu sangat potensial bagi
>nelayan menangkap ikan.
>Syaid juga menegaskan, dari 26 perusahaan yang
>diberikan izin operasi telah memiliki Amdal. Akan
>tetapi Bapedalda masih akan melakukan seleksi lagi
>tentang kelayakannya. Hal ini dilakukan untuk
>memastikan perusahaan yang beroperasi itu benar-benar
>memperhatikan aspek lingkungan.
>
>
>__________________________________________________
>Do You Yahoo!?
>Yahoo! Auctions - Buy the things you want at great prices.
>http://auctions.yahoo.com/
>
>---------------------------------------------------------------------
>Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
>Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
>Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id
>
---------------------------------------------------------------------
Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id