http://www.suarapembaruan.com/News/2001/04/06/index.html Indonesia Hadapi Dilema Soal Rokok Setiap Tahun Empat Juta Orang Meninggal Akibat Rokok Jakarta, 6 April Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Dr Achmad Sujudi mengatakan, Indonesia menghadapi dilema dalam mengatasi kebiasaan merokok yang meningkat drastis pada dekade terakhir. Di satu sisi industri rokok merupakan kegiatan ekonomi yang signifikan bagi pendapatan negara dan tenaga kerja, di sisi lain berdampak buruk pada kesehatan. Sujudi mengatakan hal itu ketika membuka pertemuan anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) wilayah Asia Tenggara tentang Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau (Framework Convention on Tobacco Control/FCTC), Kamis (5/4), di Jakarta. Pertemuan ini dihadiri delapan dari sembilan anggota, yaitu Indonesia, India, Myanmar, Bhutan, Maldives, Thailand, Malaysia, dan Sri Lanka. http://kompas.com/kompas-cetak/0104/06/IPTEK/ment10.htm >Jumat, 6 April 2001 Menteri Dukung Ornop Somasi Iklan Rokok Jakarta, Kompas Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial (Menkes & Kesos) Achmad Sujudi mendukung upaya kalangan organisasi nonpemerintah (ornop) untuk mensomasi para pihak yang melanggar Peraturan Pemerintah (PP) No 38 Tahun 2000, khususnya dalam penyiaran iklan rokok di televisi di bawah pukul 21.30. Menurut survei Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), pelanggaran yang sempat dipantau pada bulan Oktober 2000 lalu mencapai 50 persen dari iklan rokok di televisi, terutama rokok produksi perusahaan nasional. Pendapat ini dikemukakan Achmad Sujudi seusai membuka pertemuan konsultasi negara-negara anggota Badan Kesehatan Dunia (WHO) kawasan Asia Tenggara (SEARO) di Jakarta, Kamis (5/4). Pertemuan dua hari itu merupakan persiapan bagi perumusan Konvensi Kerangka Pengendalian Tembakau (FCTC) di markas besar WHO, Geneva, Swiss, akhir bulan April ini. http://www.suarapembaruan.com/News/2001/04/06/index.html Kapet Manado-Bitung Harus Bangun Ekonomi Sulut Manado, 6 April Komisi IV DPR mengharapkan, keberadaan Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (Kapet) Manado-Bitung harus benar-benar berfungsi membangun ekonomi daerah Sulawesi Utara untuk kesejahteraan masyarakat dalam memasuki otonomi daerah (otda). Karena itu, pimpinan Kapet Manado-Bitung, harus membuat program bersama dengan Pemerintah Provinsi Sulut, kota dan kabupaten. Hal tersebut ditegaskan sejumlah anggota Komisi IV DPR saat berdialog dengan pengurus Kapet Manado-Bitung di Manado, Rabu (4/4) petang. Kunjungan sembilan orang anggota Komisi IV dipimpin oleh ketuanya Sadjarwo Sukardiman MM. Sedangkan Kapet diwakili Direktur Perencanaan Prof Dr Ir Rudy Tenda MSc dan Direktur Pengembangan Ir Ferdy Kambey MM serta beberapa staf ahli. http://kompas.com/kompas-cetak/0104/06/IPTEK/lang38.htm >Jumat, 6 April 2001 Langganan Meraih Hadiah Istimewa Antonius Suwanto Selain meraih dua hadiah tahun ini, Antonius Suwanto ternyata sudah cukup banyak memperoleh hadiah dan penghargaan. Pria kelahiran Jember, 30 November 1959 ini lulus cum laude dari Fakultas Teknologi Pertanian IPB tahun 1983. Penelitiannya tentang mikrobiologi pangan memanfaatkan potensi antibakterial kunyit. Ia sempat setahun bekerja di pabrik asam sitrat di Lampung, lalu bekerja penuh di Jurusan Biologi FMIPA IPB. "Saya memang tertarik pada penelitian ilmu dasar, khususnya mikrobiologi. Bekerja di pabrik fermentasi limbah tapioka untuk bahan dasarasam sitrat, ya begitu saja, mentok jika tidak didukung riset untuk mengembangkan galur jamur Aspergillus-nya," kata anak pertama empat bersaudara pengusaha tahu-tempe ini. http://kompas.com/kompas-cetak/0104/06/IPTEK/pene38.htm >Jumat, 6 April 2001 Antonius Suwanto Penemu Bakteri Kromosom Ganda * Berpotensi Produksi Herbisida Alami dan Pemacu Pertumbuhan BIOLOG satu ini memang sedang banyak rezekinya. Tanggal 8 Maret lalu, Dr Antonius Suwanto memperoleh penghargaan Cipta Lestari Kehati dari Yayasan Kehati (Keanekaragaman Hayati) sebagai peneliti tentang potensi keragaman hayati mikroba di Indonesia, khususnya ekstremofil atau mikro-organisme yang hidup di habitat ekstrem. Di antaranya adalah yang ditemukan di Bledug Kuwu di Grobogan, Jawa Tengah, yang pernah dikisahkan dalam Laporan Iptek Kompas, 9 Desember 2000. Suwanto, mikrobiolog Institut Pertanian Bogor (IPB) ini memperoleh hadiah trofi Kehati dan uang tunai sebesar Rp 50 juta.Sebelumnya, akhir Januari lalu, ia dinyatakan sebagai salah satu dari dua pemenang Hadiah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Toray yang ke-7 dari Indonesia Toray Science Foundation (ITSF) untuk penelitiannya tentang genetika molekuler bakteri Rhodobacter sphaeroides. Suwanto dianugerahi hadiah uang Rp 40 juta. "Saya tidak pernah tahu kalau ada kompetisi untuk kedua hadiah tadi. Untuk Kehati Award, saya diberi tahu oleh Dr Pratiwi Sudarmono karena saya anggota Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia. Sedang untuk Toray Award, saya diminta oleh Rektor IPB untuk ikut," tuturnya. http://kompas.com/kompas-cetak/0104/06/IPTEK/suda10.htm >Jumat, 6 April 2001 Sudah Tiga Bulan Pejabat Kepala Balai TN Kutai Kosong Samarinda, Kompas Depertemen Kehutanan dan Perkebunan (Dephutbun) dinilai kurang memiliki kepedulian terhadap penyelamatan lingkungan Taman Nasional (TN) Kutai, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Paling tidak itu terlihat dari belum diisinya jabatan kepala Balai TN Kutai, menyusul pengunduran diri Tonny Suhartono sebagai Kepala Balai TN Kutai sejak Januari lalu. Penilaian itu terungkap dalam pertemuan rutin kalangan pemerhati lingkungan untuk penyelamatan TN Kutai yang tergabung dalam Karib Kutai di Samarinda, Kamis (5/4). "Kami terus berupaya membantu menyelamatkan kawasan ini. Seharusnya, Dephutbun juga segera menempatkan orangnya untuk menduduki jabatan kepala Balai TN Kutai," kata Adief Mulyadi, Direktur Yayasan Bina Kelola Lingkungan (Bikal). http://kompas.com/kompas-cetak/0104/06/IPTEK/pent10.htm >Jumat, 6 April 2001 Penting, Pengawasan Keamanan Pangan Jakarta, Kompas Pengawasan terhadap pangan dan bahan berbahaya memegang peran penting, mengingat banyak bahan kimia yang digunakan baik untuk kepentingan konsumtif maupun industri. Bahan kimia itu jika tidak dikelola dengan baik bisa berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Hal itu dikemukakan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Drs Sampurno MBA seusai melantik Sekretaris Utama Badan POM Dra Mawarwati Tedjo Djamaluddin serta Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya Prof Dr Ir Dedi Fardiaz MSc, Rabu (4/4) lalu. Dua deputi lain, yaitu Deputi Pengawasan Obat Terapeutik dan Alat Kesehatan serta Deputi Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplimen sedang dalam taraf pengajuan nama. http://www.surabayapost.co.id JAWA TIMUR Jum'at, 06 April 2001 Tegakan Jati Ditebang, Program Porangisasi Gagal BERBAGAI upaya menyejahterakan masyarakat yang berdomisili di sekitar kawasan hutan untuk menangkal pencurian kayu jati, terus dilakukan oleh Perum Perhutani maupun Pemkab Nganjuk. Namun upaya tersebut ditanggapi dingin masyarakat. Pencurian kayu jati di kawasan hutan terus berlangsung. Terakhir, Pemkab Nganjuk bekerja sama dengan Perum Perhutani menyodorkan penanaman porang --jenis empon-empon-- kepada masyarakat sekitar hutan Sudimoroharjo, Wilangan. Program porangisasi ini mendapat dukungan DPRD, hingga dianggarkan Rp 150 juta. Namun kenyataannya, puluhan ha tanaman porang di sela tegakkan hutan jati di wilayah KRPH Tunglur, BKPH Bagor, dibiarkan begitu saja. Bahkan pohon jati tegakkan yang ada di sekitarnya justru dijarah, hingga gundul. http://www.surabayapost.co.id JAWA TIMUR Jum'at, 06 April 2001 Gerakan Kembali ke Hutan Ala Taman Nasional Meru Betiri Sulap Masyarakat Hutan Jadi Pak Tani Berbudaya Hutan MENGHUTANKAN masyarakat sekitar hutan. Itulah yang setahun belakangan ini dilakukan perangkat Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) di Jember. Menghutankan dalam arti, menjadikan masyarakat sekitar hutan ikut aktif dalam program rehabilitasi kawasan hutan. Implikasinya, masyarakat di sekitar hutan tak lagi menjarah dan merambah hutan lindung di Jember selatan itu. Memang tidak mudah, mengajak masyarakat sekitar hutan untuk lebih dekat dengan kekayaan hayati yang berada dalam kawasan TNMB. Apalagi, luas areal kawasan TNMB mencapai 58.000 ha. Sebuah kawasan yang luasnya hampir lima kali luas sebuah kecamatan di P. Jawa. Tapi, dengan tekad mengembalikan kekayaan hayati yang terkandung di perut bumi hutan lindung itu, perangkat TNMB pantang mundur. Tepat pada pertengahan 1999, dimulailah "gerakan kembali ke hutan". "Sebelum bergerak, kami membentuk kelompok-kelompok dengan jumlah anggota duapuluh orang," tutur Kepala TNMB, Ir Indra Arinal didampingi Kepala Satuan Polhut TNMB, Ir Adji Saputra, awal pekan lalu. http://www.suaramerdeka.com/harian/0104/06/kot16.htm Jumat, 6 April 2001 Semarang & Sekitarnya TK Berwawasan Lingkungan UNGARAN-Lembaga Pendidikan Hj Isriati Moenadi mulai April ini membuka pendidikan berwawasan Islam dan lingkungan. Tahap awal ini akan menerima murid taman kanak-kanan dan tahun berikutnya SD.Pendiri lembaga tersebut, mantan gubernur H Moenadi, berkeingingan membantu masyarakat di daerah ini di bidang pendidikan. ''Bila selama ini hanya di Semarang, kini dikembangkan ke Ungaran,'' kata Kepala TK Isriati Ungaran Drs Eko Panggyarso SH, kemarin. http://www.suaramerdeka.com/harian/0104/06/kot6.htm Jumat, 6 April 2001 Semarang & Sekitarnya REPORTASE Mengemas Protes Nelayan dalam Sedekah Laut NASI KENDIL EMAS: Setelah sedekah laut (larungan), warga Mangkang Wetan makan sega kendil emas. Nasi tersebut melambangkan rezeki nelayan.(Foto: Suara Merdeka/D4-45s) MASYARAKAT nelayan di Mangkang Wetan kemarin mengadakan sedekah laut. Namun berbeda dari ritual laut sebelumnya, misalnya syawalan, konon sedekah kali (sungai-red) bukan tradisi turun-menurun. Upacara tersebut digelar semata-mata agar lak (ujung Kali Bringin sebagai jalan masuk Laut Jawa-Red) di wilayah itu jebol. ''Warga sudah sulit mempercayai pemerintah. Ini berkaitan dengan soal penyempitan dan pendangkalan Kali Bringin, khususnya di sekitar laut'' kata Rono (34), nelayan setempat. Agaknya, selama ini nelayan Mangkang Wetan frustasi terhadap pemerintah. Pasalnya, meski berkali-kali meminta pengerukan dan pelebaran Kali Bringin, namun hingga kini belum juga ditanggapi.