http://www.indomedia.com/bpost/042001/10/index.htm

LSM Harus Berjuang Kembalikan Hak Ulayat
Balai Kota, BPost
DPRD Kota Palangka Raya sangat mendukung LSM yang bersungguh-sungguh berjuang untuk 
mengembalikan tanah, berupa hak-hak ulayat masyarakat lokal yang dirampas para 
pendatang.
Sekretaris Fraksi PPP Drs Jamran Kurniawan menegaskan, secara pribadi dirinya sangat 
mendukung, jika memang ada LSM di daerah ini bekerja sama dengan DPRD setempat untuk 
memperjuangkan dan mengembalikan hak ulayat.
"Sebab masyarakat lokal khususnya di pedalaman seringkali bergejolak, karena 
perampasan hak-hak mereka oleh para pengusaha besar yang menguasai," jelasnya, kemarin.
Seperti dilansir BPost, Kamis (5/4), salah anggota DPR RI saat melakukan kunjungan ke 
Palangka Raya menyatakan, hak ulayat yang dirampas pendatang dapat dikembalikan kepada 
masyarakat pemilik.

http://kompas.com/kompas-cetak/0104/10/DAERAH/bulo22.htm
>Selasa, 10 April 2001

Bulog Siapkan Rp 6,2 Trilyun untuk Stok Pangan Nasional

Makassar, Kompas 
Kepala Bulog Widjanarko Puspoyo menjamin pengadaan beras untuk musim panen hingga 
akhir Desember 2001 mendatang. Saat ini dana sudah disiapkan di tiga bank, 
masing-masing Bank Bukopin, Bank BRI, dan Bank Mandiri yang seluruhnya berjumlah Rp 
6,2 trilyun. Menurut rencana dana ini akan digunakan untuk pengadaan sebanyak 1,5 juta 
ton beras. 
"Semua ini sudah bisa menjamin stok nasional sekaligus melindungi petani. Jadi tidak 
ada alasan lagi mengatakan dana tidak cukup. Sekarang tinggal kecepatan dan kecakapan 
personel-personel Dolog di daerah untuk membeli beras," kata Widjanarko di Makassar, 
Senin (9/4). 

http://kompas.com/kompas-cetak/0104/10/DAERAH/pura21.htm
>Selasa, 10 April 2001

Pura Sakenan Aman

Denpasar, Kompas 
Pengembang kawasan wisata Pulau Serangan PT Bali Turtle Island Development (BTID) 
menjamin Pura Sakenan yang merupakan tempat suci bagi umat Hindu aman dari gerusan 
ombak. Menurut hasil studi BTID, reklamasi Pulau Serangan tidak mengubah pola arus air 
yang ada di sekitarnya, karena itu juga tidak merusak lingkungan. 
"Dilihat dari peta pola arus air, air laut di depan Pura Sakenan tidak ada kegiatan 
yang dominan, yang ada hanyalah goyangan air yang tak akan berpengaruh pada bangunan 
itu," demikian penjelasan asisten proyek BTID, Saputra di depan Ketua Panitia Khusus 
BTID DPRD Bali Nurdiansyah Malik di Pulau Serangan, Denpasar, Senin (9/4). 

http://www.suaramerdeka.com/harian/0104/10/slo9.htm
Selasa, 10 April 2001 Sala 

Penebangan Ilegal Makin Menggila
nDiduga Dibekingi Oknum DPU KLATEN - 

Belakangan ini aksi penebangan pohon peneduh jalan di berbagai wilayah Klaten makin 
menggila. Puluhan pohon mahoni dengan diameter batang lebih dari 40 cm ditebang dan 
diangkut dengan terang-terangan. Tak hanya malam hari, tapi juga di siang bolong. Tapi 
yang mengherankan, aparat seolah diam saja.Penebangan tersebut terjadi di daerah 
Kecamatan Jatinom, Karanganom, Karangnongko, Kebonarum, Klaten Selatan dan sejumlah 
daerah lain. Ada laporan aksi tersebut dibekingi oknum DPU dan penadahnya saudara 
salah satu pimpinan DPRD.Sabtu hingga Minggu, di jalan Desa Danguran, Kecamatan Klaten 
Selatan, saja tak kurang dari 20 pohon amblas. Aksi penebangan itu 

http://kompas.com/kompas-cetak/0104/10/JATIM/pend22.htm
>Selasa, 10 April 2001

Penduduk Cabuti 6.500 Pohon Mahoni 
* Reboisasi Hutan Baban Terancam Gagal

Jember, Kompas 
Sedikitnya 6.500 pohon mahoni di areal hutan 13 hektar dicabuti penduduk yang tinggal 
di sekitarnya. Pencabutan tanaman dalam rangka Rehabilitasi Hutan Lindung (RHL) 
Babansilosanen itu, membuat program reboisasi hutan terancam gagal. Pencabutan ribuan 
pohon mahoni di Petak 18 Babansilosanen itu, diungkapkan oleh Ketua Persemaian 
Permanen Garahan (PPG) Jember Ir Ririt BS, kepada Kompas di Kantor PPG di Kecamatan 
Silo, Sabtu (7/4). Ia telah menerima informasi mengenai masalah itu dari sejumlah 
tokoh masyarakat di sekitar Petak 18, belum lama ini. 
Soal pencabutan, Ririt menyatakan bahwa usia pohon-pohon itu sekitar tiga bulan. 
"Sebab pohon-pohon mahoni itu memang baru ditanam sejak program RHL Baban mulai 
dilaksanakan, yaitu pada bulan Januari yang lalu," katanya. 

http://www.korantempo.com/news/2001/4/9/1,1,13,id.html

Menteri Sarwono Kusumaatmadja:
Pemerintah Akan Perketat Izin Penangkapan Ikan
9 Apr 2001 21:49:55 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) akan memperketat 
pemberian izin usaha penangkapan ikan untuk menekan tingkat penyalahgunaan izin oleh 
para pengusaha. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sarwono Kusumaatmaja yang ditemui 
seusai membuka seminar “Kerjasaama Sumberdaya Kelautan Indonesia – Australia “ di 
Hotel Hilton, Senin (9/4) menyatakan, dulu setiap perusahaan bisa memiliki lebih dari 
satu surat izin penangkapan ikan. Izin diberikan tanpa dicek kebenarannya apakah 
mereka benar-benar memiliki kapal atau tidak. Hal ini seringkali mengakibatkan para 
pengusaha itu menyalahgunakan izinnya dengan menjual izin itu pada pengusaha asing. 
Belajar dari kekeliruan itu, “saat ini setiap surat izin untuk usaha penangkapan ikan 
hanya diberikan pada satu kapal,” ujar Menteri Sarwono. Dan, izin baru akan diberikan 
setelah ada bukti kapal mereka benar ada atau tidak. DKP dan instansi terkait akan 
membentuk tim khusus untuk menanggulangi masalah ini. 

http://www.suaramerdeka.com/harian/0104/10/eko2.htm
Selasa, 10 April 2001 Ekonomi 

Jamu Tradisional Perlu Diolah secara Modern

SEMARANG-Pengolahan jamu tradisional jangan hanya dilakukan secara turun-temurun atau 
hanya mengandalkan teknologi warisan leluhur. Tetapi, perlu diolah secara modern 
berdasar riset dan teknologi canggih. Dengan demikian, produk itu mampu berbicara di 
pasar Internasional."Pabrik jamu tradisional jangan hanya memakai warisan, tetapi 
perlu ditingkatkan daya gunanya memakai riset teknologi,'' kata Ketua Komisi VIII DPR 
RI Ir Emir Moes MSc, ketika mengunjungi PT Jamu Nyonya Meneer di Jalan Raya Kaligawe 
Semarang, kemarin.Kunjungan kerja komisi yang antara lain membidangi energi, sumber 
daya mineral, riset, dan teknologi itu diikuti 16 anggota. Sebelum ke pabrik itu, 

http://www.mediaindo.co.id/cetak/news.asp?id=2001041000014326

Indonesia Raup Devisa US$384 Juta dari Pelaut
Media Indonesia - Kesra (10/04/2001 00:01 WIB)

JAKARTA (Media): Indonesia mendapatkan devisa sedikitnya US$384 juta per tahun dari 
tenaga pelaut yang bekerja di kapal asing. Jumlah itu berpeluang untuk ditingkatkan 
karena perusahaan di luar negeri mulai memiliki penilaian positif terhadap pelaut asal 
Indonesia, berkaitan dengan diperbaikinya Serikat Pekerja Kesatuan Pelaut Indonesia 
(KPI). 
Ketua Umum KPI Hanafi Rustandi dan Sekretaris Federasi Tenaga Kerja Transpor 
Internasional (ITF) Wilayah Asia Pasifik Shigeru Wada mengungkapkan hal tersebut usai 
pemilihan pengurus KPI periode 2001-2004 dalam Munaslub KPI, kemarin. 

http://www.mediaindo.co.id/cetak/news.asp?id=2001041000014212

Sampah DKI Jadi Uang Ratusan Miliar Rupiah
Media Indonesia - Jabotabek (10/04/2001 00:01 WIB)

JAKARTA (Media): Sampah yang baunya menyengat dan sering membuat masalah, jika diolah 
Pemda DKI, dapat berbuah uang ratusan miliar rupiah. 
Kalaupun tidak bisa dibilang sepenuhnya merupakan pemberian, setidaknya pemerintah 
Jepang melalui OECF (Overseas Economic Cooperation Fund Japan) memberikan pinjaman 
lunak sebesar 3,32 miliar Yen atau Rp 298,8 miliar dengan kurs Rp 90. 
Dana ratusan miliar rupiah itu difokuskan untuk pengelolaan tempat pembuangan akhir 
(TPA) sampah di Bantar Gebang, Bekasi. Beberapa tahun lalu, justru dari TPA Bantar 
Gebang yang didanai Jepang itu masalah-masalah lingkungan muncul. 

http://www.suaramerdeka.com/harian/0104/10/dar1.htm
Selasa, 10 April 2001 Jawa Tengah - Pantura 

Banyak Nelayan Dikuasai ''Pengijon''
nHasil Tangkapan Harus Dijual ke Juragan 

KAPAL BANTUAN: Beberapa nelayan di Kabupaten Pekalongan belum lama ini menerima 
bantuan dari Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP). Bantuan itu 
antara lain berupa 16 kapal sopek (penangkap ikan) dan sejumlah uang. Beberapa kapal 
bantuan PEMP ditambat di dermaga TPI Wonokerto, Wiradesa, Pekalongan, sebelum 
digunakan melaut oleh para pemiliknya. (Foto: Suara Merdeka/P57-15)

KAJEN - Praktek ijon di TPI Wonokerto, Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, ternyata masih 
terjadi. Sasarannya, para nelayan yang membutuhkan uang kontan untuk memperbaiki 
perahu yang rusak. Pemilik modal tidak keberatan memberi pinjaman, asal dengan 
kompensasi, semua ikan hasil tangkapan dijual kepada juragan pemberi pinjaman itu. Tak 
heran bila kini, para nelayan dikuasai sejumlah tukang ijon, pemberi pinjaman di kala 
mereka kepepet butuh uang.

http://www.suaramerdeka.com/harian/0104/10/dar13.htm
Selasa, 10 April 2001 Jawa Tengah - Muria 

Kebonharjo Kembangkan Program PHBM

REMBANG - Perum Perhutani KPH Kebonharjo kini mengembangkan program pengelolaan hutan 
bersama masyarakat (PHBM). Tujuannya, memberdayakan masyarakat, sekaligus untuk 
mengurangi kerusakan hutan.''Program PHBM ini sudah kami laksanakan sejak tahun 2000, 
dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan pemerintah kabupaten,'' kata Adm 
Perhutani KPH Kebonharjo Ir Dwiyono Raharjo.Dia mengemukakan, daerah yang dijadikan 
sasaran pertama PHBM, Gunung Lasem, Rembang, telah ditetapkan menjadi kawasan hutan 
lindung. Pertimbangannya, karena sebagian besar kawasan hutan lindung di situ 
gundul.Mengapa bisa gundul? Menurut Adm Perhutani KPH Kebonharjo itu, dulu, kawasan 
hutan lindung di Gunung Lasem ditanami pohon jati. Akibatnya, sering menjadi incaran 
pencuri, karena kayu jati memiliki nilai jual tinggi. 

http://www.suaramerdeka.com/harian/0104/10/dar25.htm
Selasa, 10 April 2001 Jawa Tengah - Banyumas 

Corporate Farming Perlu Dikaji 

PURWOKERTO - Rencana mengembangkan corporate farming di Kabupaten Banyumas harus 
dikaji secara mendalam. Sejauh mana tingkat keberhasilannya dan bagaimana nilai tambah 
yang diperoleh masyarakat. Untuk itu harus melakukan studi banding ke daerah yang 
sudah melaksanakannya. Demikian dikatakan Ketua Komisi B Soenarto Arief dan anggotanya 
Abdul Malik SPt, kemarin. Keduanya menjelaskan rencana kunjungan kerja seluruh anggota 
Komisi B ke Kabupaten Sukabumi (Jabar) dan Metro (Lampung), bersama eksekutif pada 
16-20 April mendatang.Menurut catatan Suara Merdeka, dalam agenda kerja Dewan yang 
disusun Panitia Musyawarah (Panmus) sampai akhir Juni tak ada kunja ke luar daerah. 
Mulai 16 April penyampaian Raperda tentang Propeda, esok harinya pelaksanaan out bond 
ward. Selanjutnya kegiatan begitu padat, sehingga ada 

http://www.suaramerdeka.com/harian/0104/10/dar30.htm
Selasa, 10 April 2001 Jawa Tengah - Banyumas 

Masyarakat Tambaknegara Berikrar Lindungi Hutan

BANYUMAS - Penjarahan dan penggundulan hutan di berbagai tempat di tanah air Indonesia 
sangat memprihatinkan. Bahkan dengan alasan krisis multi dimensi ini penjarahan dan 
penggundulan hutan seperti dianggap suatu yang sah dan legal. Pemerintah-pun seolah 
juga tidak peduli dengan perusakan hutan oleh masyarakat disekitar hutan. Malah muncul 
kesan ada pemerintah di daerah yang membiarkannya. 
Kepedulian akan arti pentingnya hutan justru ditunjukkan masyarakat terpencil yaitu 
Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas. Ditengah kesederhanaan 
kehidupan desa, Minggu (18/3) lalu sekitar 200 orang warganya berikrar untuk 
melestarikan hutan KPH Banyumas Timur yang berbatasan dengan desa mereka. 
Ikrar tersebut disampaikan di SD Negeri 5 Tambaknegara diwakili Mardjono (tokoh 
pemuda), Budi S (tokoh masyarakat), Suwito (tokoh kesepuhan), Arifin (tokoh agama), 
Kirwan (tokoh pendidikan) dan Subardi (tokoh adat). Disaksikan Ketua Badan Perwakilan 
Desa (BPD) Sugiro dan Kades Tambaknegara Tuswan.

Kirim email ke