http://www.suaramerdeka.com/harian/0104/20/kot7.htm
Jumat, 20 April 2001 Semarang & Sekitarnya 

Dipersoalkan, LSM Garap Proyek 

KENDAL-Komisi D DPRD Kendal mempersoalkan proyek perbaikan saluran di Kecamatan Weleri 
senilai Rp 67,5 juta lebih yang dikerjakan sebuah LSM. Temuan itu menjadi salah satu 
dari 40 catatan komisi tersebut pada akhir sidang membahas perhitungan APBD 2000. 
Hampir semua anggota menyorotnya. Ketua Komisi Subagyo Mujiyanto (FPG), misalnya, 
mengatakan,'' Kok bisa ada LSM terjun menggarap proyek fisik pemerintah?'' Endar 
Triyadi (FPDI-P) menyatakan tak kalah heran. Adapun Drs Rachmad Da'wah (FBB) menilai 
hal itu tidak pada tempatnya dan mengacaukan tatanan.Awalnya fakta itu ditutup-tutupi 
Kepala DPU Syamsu Hidayat. Di forum dia tak mengakui terus-terang kenyataan tersebut 
dan menghindar menyebutkan nama LSM itu. Saat peninjauan lapangan, staf DPU Anton 
Jaelani juga tak bersedia menunjukkan proyek tersebut. ''Wah, tidak tahu. Itu bukan 
tanggung jawab saya.''Namun di luar forum, Syamsu blakblakan kepada Rachmad soal itu. 
Tapi bagaimana prosesnya proyek itu diperoleh, Kepala DPU yang baru itu mengaku tidak 
tahu karena terjadi sebelum dia menjabat. 

Tidak Mungkin

''Saya masuk ke sini (Kendal-Red) Agustus 2000, dan kenyataannya sudah seperti itu. 
Kan tak mungkin saya potong di tengah jalan,'' tutur dia, saat dimintai konfirmasi 
wartawan di ruang tunggu tamu Bupati. Dia mengakui itu sebagai kesalahan masa lalu dan 
meminta hal itu tak dibesar-besarkan. Yang penting untuk seterusnya tak terjadi lagi. 
Dia menuturkan bangunan yang dikerjakan LSM itu ''cuma'' proyek kecil swakelola DPU, 
yang penggarapannya dikerjasamakan dengan pihak luar. Untuk proyek yang harus 
diborongkan, tak bisa dikerjakan pihak yang tak punya kualifikasi. LSM bisa saja 
mengerjakan proyek yang harus diborongkan, jika lebih dulu mendirikan CV. Ketentuan 
berikutnya harus memiliki surat izin usaha jasa konstruksi (SIUJK) dan lain-lain. Yang 
dikhawatirkan Syamsu dan Rachmad, LSM itu sekadar makelar proyek, sedangkan yang 
mengerjakan orang lain. Jika itu terjadi, berarti mengurangi nilai proyek. Mereka 
menduga proyek itu diperoleh melalui lobi-lobi yang disertai tekanan dengan memakai 
baju reformasi. (C23-13g) 

Kirim email ke