Daftar berita terlampir: * Perhutani gelar lomba cipta lagu lingkungan (2001-05-03) * Ribuan Hektar Padang Rumput TN Baluran Terancam Hilang (2001-05-03) * Tiga Garis Kebijakan Percepatan Pembangunan KTI (2001-05-03) * Menteri Kehutanan Setujui Proyek Tambang di Tahura Poboya (2001-05-03) * Kepedulian Lingkungan Segera Masuk Kurikulum (2001-05-03) * Presiden: Ekosistem Leuser Tetap Dipertahankan (2001-05-02) * Diberlakukan Jeda Lingkungan (2001-05-02) * Emil Salim Pimpin Pertemuan di PBB (2001-05-02) * Rumah Gorila Berharga Rp 6 Miliar (2001-05-02) * 30 Ribu Ton Batubara Batal Diekspor (2001-05-02) * Perlu dibenahi pemahaman lingkungan hidup di sekolah (2001-05-02) * Mahasiswa UGM gelar 'One Day No Polution' (2001-04-22) TerraNet: Portal Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan http://www.terranet.or.id ================================================================ Perhutani gelar lomba cipta lagu lingkungan http://www.bisnis.com/bisnis/owa/frame.fstoryf_othernewsf?cookie=2&cdate=03-MAY-2001&inw_id=152925 Perum Perhutani berupaya merangsang masyarakat ikut peduli terhadap lingkungan dengan menggandeng Pena Emas Enterprise untuk menggelar lomba cipta lagu & menyanyi lagu lingkungan. Setyorini Silvia Damayanti, sekretaris panitia, mengatakan Perum Perhutani serius mengajak masyarakat ikut peduli terhadap kelestarian lingkungan. (Bisnis Indonesia, 2001-05-03) Ribuan Hektar Padang Rumput TN Baluran Terancam Hilang http://www.kompas.com/kompas-cetak/0105/03/daerah/ribu22.htm Sekitar 5.000 hektar areal di Taman Nasional (TN) Baluran, Jawa Timur, ditumbuhi tanaman Acasia nilotica. Tanaman pengganggu yang didatangkan dari Afrika tahun 1960-an ini telah menutupi permukaan savana yang mengakibatkan ribuan hektar padang rumput di kawasan ini hilang dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu diungkapkan Kepala TN Baluran, Ikin Zainal Mutaqin kepada Kompas di ruang kerjanya, Selasa (1/5). "Pemberantasan Acasia nilotica menjadi tantangan kami. Saya memperkirakan, dalam empat-lima tahun ke depan, masalah ini belum bisa beres," katanya. (Kompas, 2001-05-03) Tiga Garis Kebijakan Percepatan Pembangunan KTI http://www.kompas.com/kompas-cetak/0105/03/daerah/tiga19.htm Percepatan pembangunan kawasan timur Indonesia (KTI) bukan cuma untuk mengangkat keterbelakangan masyarakat dan wilayah KTI, tetapi juga untuk kepentingan kestabilan Indonesia dan sekaligus mendukung pembangunan kawasan barat Indonesia. Menteri Muda Urusan Percepatan Pembangunan KTI (PPKTI) Manuel Kaisiepo mengemukakan gagasan tersebut ketika berbicara dalam Seminar "Memacu Investasi KTI di Era Otonomi Daerah", yang diselenggarakan atas kerja sama Ikatan Serjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Manado, PT Newmont Minahasa Raya, Harian Manado Post, dan Smart FM, di Manado, Rabu (2/5). (Kompas, 2001-05-03) Menteri Kehutanan Setujui Proyek Tambang di Tahura Poboya http://www.kompas.com/kompas-cetak/0105/03/iptek/ment10.htm Menteri Kehutanan (Menhut) Marzuki Usman menyetujui pemanfaatan kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Poboya di Kotamadya Palu, Sulawesi Tengah, sebagai lokasi tambang emas. Syaratnya, warga yang bermukim di kawasan tersebut tidak melakukan penolakan. "Pada prinsipnya Menhut sudah setuju pemanfaatan lokasi Tahura Poboya sebagai tambang emas, dengan syarat program ini terlebih dahulu disosialisasikan kepada masyarakat setempat," kata Kepala Dinas (Kadis) Kehutanan Sulteng Idris Makkanyuma di Palu, Rabu (2/5). (Kompas, 2001-05-03) Kepedulian Lingkungan Segera Masuk Kurikulum http://www.kompas.com/kompas-cetak/0105/03/METRO/kepe18.htm Kerusakan lingkungan hidup Indonesia lebih banyak disebabkan oleh rusaknya moral bangsa yang terekspresi melalui praktik kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) yang mengakar di segala lini. Karena itu, perbaikan lingkungan menuntut adanya penanaman nilai-nilai kesadaran lingkungan hidup, yang sebaiknya ditanamkan sejak anak-anak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). "Untuk itulah, tim saya sedang menyusun bentuk pelajarannya nanti bersama Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Diharapkan dalam tahun ajaran Juli ini, sudah dapat diajarkan kepada anak-anak kita," jelas Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Menneg LH/Kepala Bapedal) Alexander Sonny Keraf. Hal itu dikemukakan Keraf pada acara Semiloka Lingkungan Hidup untuk Guru SLTA dan SLTP se-Jabotabek, Kamis (2/5). (Kompas, 2001-05-03) Presiden: Ekosistem Leuser Tetap Dipertahankan http://www.kompas.com/kompas-cetak/0105/02/iptek/pres10.htm Presiden KH Abdurrahman Wahid menjamin untuk mempertahankan kawasan Ekosistem Leuser, yang memanjang sekitar 100 kilometer dari Aceh hingga Sumatera Utara. Itu, katanya, demi kelangsungan hidup hari ini, esok, dan masa depan rakyat Aceh serta seluruh umat manusia. Presiden juga berjanji akan menugaskan Menteri Kehutanan untuk mempelajari kembali keberadaan hak pengusahaan hutan (HPH) di kawasan Ekosistem Leuser, serta kemungkinan untuk mencabut izin HPH yang ada di sana. "Presiden Gus Dur (Abdurrahman Wahid -Red) mengemukakan hal ini kepada lima ulama dan seorang tokoh masyarakat Aceh yang bersilaturahmi di kediaman pribadinya, di Jalan Irian Nomor 7, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (29/4) malam," kata Tengku Haji Zamzami Syam Singkil, sebagaimana dituturkan H Tu Bulqaini, salah seorang ulama Aceh tersebut, kepada Kompas di Medan, kemarin. (Kompas, 2001-05-02) Diberlakukan Jeda Lingkungan http://www.suaramerdeka.com/harian/0105/02/dar23.htm Mulai September 2001, diberlakukan jeda lingkungan desa-desa sekitar hutan BKBH Perhutani. Sebelum hal itu berlaku efektif, para petani masih diberi kesempatan mengolah lahan sampai September 2001. Mereka juga dilarang melakukan penanaman tembakau dan kentang. Kesepakatan pemberlakuan jeda lingkungan, dicapai lewat pertemuan para petani/kelompok tani dengan tim Komisi B DPRD, PKT, dan Bagian Lingkungan Hidup Pemkab Wonosobo, saat dilaksanakan sosialisasi jeda lingkungan. (Suara Merdeka, 2001-05-02) Emil Salim Pimpin Pertemuan di PBB http://www.mediaindo.co.id/cetak/news.asp?id=2001050200143358 Prof Emil Salim, Senin, di Markas Besar PBB New York memulai tugas sebagai Ketua Panitia Persiapan (Prepcom) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pembangunan Berkelanjutan. Pada hari pertama, pertemuan tahap awal, berlangsung 30 April hingga 2 Mei, dihadiri para wakil dari 185 negara anggota PBB. Selain itu juga hadir wakil organisasi masyarakat seperti kelompok wanita, petani, dan pemuda serta LSM yang berkecimpung dalam dunia pembangunan dan lingkungan, demikian Antara melaporkan dari New York. (Media Indonesia, 2001-05-02) Rumah Gorila Berharga Rp 6 Miliar http://www.republika.co.id/cetak_detail.asp?id=26657&kat_id=3 Tak lama lagi Kebun Binatang Ragunan akan memiliki rumah gorila termewah di dunia. Wow ... seorang warga Jerman menghibahkan rumahnya untuk itu. Rumah berbentuk gua berkubah itu, berdiri megah di atas tanah seluas 6.000 meter persegi di Kebun Binatang Ragunan (KBR). Tak kurang dari enam belas kamar di dalamnya, termasuk museum, restoran, dan bioskop. Pada bagian belakang, tampak seperti hutan yang dilengkapi kolam. (Republika, 2001-05-02) 30 Ribu Ton Batubara Batal Diekspor http://www.republika.co.id/cetak_detail.asp?id=26601&kat_id=4 Sebanyak 30 ribu ton batubara di Telukbayur, Padang batal diekspor, karena pihak berwenang melarangnya. Pelarangan dilakukan karena batubara itu tidak jelas asal-usulnya. Gubernur Sumbar lewat juru bicaranya, Yuen Karnova kemarin, mengemukakan, pihaknya tidak melarang eskpor. ''Namun, kami mencabut rekomendasi, karena batubara yang sudah menumpuk di Telukbayur itu, sulit dicari asal-usulnya,'' tegasnya. (Republika, 2001-05-02) Perlu dibenahi pemahaman lingkungan hidup di sekolah http://satunet.com/artikel/isi/01/05/02/50360.html Dikotomi antara kepentingan ekonomi dan lingkungan hidup dijadikan faktor pemaaf dilakukannya eksploatasi sumber daya alam yang tidak berwawasan lingkungan. Demikian pernyataan bersama Walhi Jakarta, ICEL, KPBB, dan Swisscontact, Selasa, di Jakarta dalam rangka Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei. Apalagi dalam konteks desentralisasi, tambahnya, besar kemungkinan hal tersebut menjadi kebijakan utama pemerintah daerah. (Satunet.Com, 2001-05-02) Mahasiswa UGM gelar 'One Day No Polution' http://satunet.com/artikel/isi/01/04/22/49402.html Mahasiswa Universitas Gajah Mada menggelar kampanye 'One Day No Polution', dengan bentuk dan respon bermacam-macam hingga beberapa peristiwa unik mewarnai kampanye yang digelar bertepatan dengan Hari Bumi tersebut. Sedikitnya 22 titik masuk ke kampus UGM ditutup sejak pukul 06:00 - 11:00, Sabtu. Hal itu dilakukan untuk membuat kampus UGM agak bebas dari polusi udara dan kebisingan. Sementara tepat di perempatan Selokan Mataram dekat Kampus Magister Manajemen dan bunderan UGM, mahasiswa menggelar peringatan Hari Bumi. (Satunet.Com, 2001-04-22) --------------------------------------------------------------------- Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED] Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED] Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id