Daftar berita terlampir: * Menurun, Daya Dukung Lingkungan Wilayah Pesisir Pantai Jateng (2001-05-14) * Industri Keramik Dinoyo Diimbau Pakai Bahan Ramah Lingkungan (2001-05-14) * Walhi Minta Hentikan Reklamasi Teluk Manado (2001-05-13) * Kebun Raya Bogor Jadi Pusat Konservasi Tumbuhan (2001-05-12) TerraNet: Portal Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan http://www.terranet.or.id ================================================================ Menurun, Daya Dukung Lingkungan Wilayah Pesisir Pantai Jateng http://www.terranet.or.id/goto_berita.php?id=496 Beberapa wilayah pesisir di Jawa Tengah (Jateng) kini mengalami penurunan daya dukung lingkungan. Ini terjadi karena perubahan di wilayah pesisir yang dipicu berbagai kegiatan seperti industri, perumahan, transportasi, pelabuhan, budidaya tambak, pertanian, dan pariwisata. Kegiatan-kegiatan tersebut berpotensi menimbulkan kerusakan dan pencemaran pantai. Bahkan, menyebabkan terjadinya bahaya banjir, rob (banjir akibat air pasang), dan abrasi pantai. (Kompas, 2001-05-14) Industri Keramik Dinoyo Diimbau Pakai Bahan Ramah Lingkungan http://www.terranet.or.id/goto_berita.php?id=499 Puluhan tungku pembakaran keramik di kawasan Dinoyo, Kota Malang, diharapkan sudah mulai memikirkan penggunaan bahan bakar ramah lingkungan. Tidak seperti saat ini, di mana masyarakat masih memanfaatkan ban bekas, solar, serta batu bara. Semua bahan tersebut dikhawatirkan akan semakin mencemari kawasan yang padat permukiman itu. Harapan itu dikemukakan Kepala Bapedalda Kota Malang Siaboe Haroen, Sabtu (12/5), di Malang. Dalam kesempatan terpisah, Wali Kota Malang Suyitno mengakui dulu memang ada rencana memindahkan tungku-tungku keramik dari Dinoyo ke kawasan Jalan Sunandar Priyo Sudarmo. "Namun, hingga kini belum terlaksana karena ini menyangkut home industry yang dimiliki langsung oleh masyarakat," kata Suyitno. (Kompas, 2001-05-14) Walhi Minta Hentikan Reklamasi Teluk Manado http://www.terranet.or.id/goto_berita.php?id=504 Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Walhi Sulut minta agar pemda menghentikan pemberian izin reklamasi teluk atau pantai Manado. Karena, terjadi pencemaran hingga ke Taman Laut Nasional Bunaken (TLNB). Menurut Direktur Eksekutif Walhi Sulut, Drs Reiner Ointue, kepada Pembaruan, Sabtu (12/5) di Manado, hasil penelitian saat ini Teluk Manado sudah tercemar, dengan diberikannya izin kepada beberapa perusahaan sejak 1997, dan saat ini sudah mulai beroprasi. Kalau akan ada tambahan izin lagi, ini akan lebih parah. "Kami benar-benar prihatin, karena eksosistem dan biota laut telah tercemar akibat reklamasi teluk Manado untuk dijadikan pusat perbelanjaan dan perhotelan serta jasa," ucapnya. (Suara Pembaruan, 2001-05-13) Kebun Raya Bogor Jadi Pusat Konservasi Tumbuhan http://www.terranet.or.id/goto_berita.php?id=511 Kebun Raya Bogor (KRB) yang pada 18 Mei 2001 nanti berusia 184 tahun, kini berubah statusnya menjadi Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT). Sebelumnya, lembaga itu berstatus Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pengembangan KRB Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Berdasarkan eselonnya, PKT KRB sama dengan Pusat Pengembangan (Pusbang) Biologi LIPI. Demikian Kepala Kebun Raya Indonesia LIPI Dr Ir Dedy Darnaedi dalam sambutannya pada acara penandatanganan naskah kerja sama antara Jurusan Konservasi Sumber Daya Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (KSH Fahutan IPB) dengan PKT KRB, Rabu (9/5) petang. Karena perubahan status itu, maka program orientasi KRB akan lebih banyak ke pengembangan riset dan kegiatan konservasi. (Kompas, 2001-05-12) --------------------------------------------------------------------- Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED] Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED] Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id