tema kaosnya : "penduduk jual sapi bantuan" aja 
diatasnya, digambar maskot 96 (kata boni, maskot 96 = anggi)

maap garing kriuk 

----------
> From: Djuni Pristiyanto <[EMAIL PROTECTED]>
> To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
> Subject: [envorum] Penduduk Jual Sapi Bantuan
> Date: Wednesday, August 22, 2001 5:31 PM
> 
> http://kompas.com/kompas-cetak/0108/22/JATENG/pend25.htm
> >Rabu, 22 Agustus 2001
> 
> Penduduk Jual Sapi Bantuan
> 
> Semarang, Kompas - Pemerintah Jawa Tengah (Jateng) diminta menghentikan
bantuan sapi proyek pengembangan Kawasan Sentra Produksi (PKSP) Tahun
Anggaran 2000 untuk Kabupaten Rembang, Jateng. Permintaan itu muncul
menyusul laporan mengenai penjualan sapi secara diam-diam oleh warga
penerima bantuan di Desa Pamotan, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang.
> Permintaan untuk menghentikan bantuan sapi ini disampaikan Anggota Komisi
B DPRD Jateng, Drs Sutoyo Abadi, Selasa (21/8) setelah menerima laporan
dari Dinas Peternakan Jateng mengenai penyalahgunaan sapi bantuan
pemerintah tersebut.
> 
> "Karena itu, kami minta Gubernur Mardiyanto sementara waktu menghentikan
bantuan sapi untuk Kabupaten Rembang, serta minta aparat mengusut kasus
tersebut secara hukum," ujar Sutoyo.
> 
> Menurut Sutoyo, dari laporan Dinas Peternakan, awal Agustus 2001
ditemukan delapan sapi bantuan PKSP 2000, di Desa Pamotan telah
disalahgunakan. Enam ekor di antaranya dijual tanpa sepengetahuan petugas,
dan seekor lainnya dipotong paksa dan seekor lainnya ditukar dengan ternak
lain.
> 
> "Saya juga baru dapat laporan, masih ada lima sapi yang dijual warga,
sehingga jumlah yang disalahgunakan kini 15 ekor. Ini kan tidak benar dan
harus ditelusuri lebih lanjut," ujarnya.
> 
> Menurut Sutoyo, tahun 2000 bantuan pengadaan sapi di Jateng 200 ekor, dan
hanya diberikan kepada dua kabupaten yakni Rembang (150 ekor) dan Blora (50
ekor). Sedangkan tahun 2001, bantuan 973 ekor sapi untuk 10 kabupaten,
yakni Wonogiri (160 ekor), Semarang (160), Kebumen (80), Purworejo (80),
Wonosobo (120), Klaten (80), Sragen (70), Boyolali (73), Rembang (50), dan
Blora (100). 
> 
> "Dari data menunjukkan Kabupaten Rembang, paling banyak menerima bantuan
sapi. Saya kira perlu diusut lebih jauh penyimpangan ini, jangan-jangan
jumlah yang disalahgunakan jauh lebih besar," katanya.
> 
> Penyimpangan bantuan ini terjadi, kata Sutoyo, karena bantuan tidak tepat
sasaran, tempat maupun orang yang menerima tidak tepat yakni pedagang,
guru, tukang ojek dan pegawai negeri. "Bantuan sapi harus dievaluasi
kembali. Sekarang kita baru temukan penyimpangan di Rembang, siapa tahu di
daerah lain lebih parah lagi," ujar Sutoyo. (son) 
> 
> 
> ---------------------------------------------------------------------
> Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
> Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
> Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id
> 

---------------------------------------------------------------------
Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id

Kirim email ke