http://www.mediaindo.co.id/cetak/news.asp?id=2001102302031278
Empat Orang Tewas Tertimbun Tanah Longsor Media Indonesia - Umum (23/10/2001 02:03 WIB) TASIKMALAYA (Media): Bencana banjir dan tanah longsor di Tasikmalaya kian meluas. Kemarin empat orang tewas dan tiga lainnya luka berat dan ringan tertimbun tanah longsor di Kampung Sembahjalu, Dusun Mekarsari, Desa Kertaraharja, Kecamatan Taraju, Tasikmalaya Selatan. Korban tewas akibat tanah longsor adalah Nasihah, 25, Niyah, 30, Apdon bin Adri, 48, serta Dedi bin Aud, bayi yang baru berumur satu bulan. Sedangkan korban luka berat dan ringan, di antaranya Soni, 11, Emod, 32, dan Aud, 30, bapak dari bayi yang tewas, kini dalam perawatan intensif di puskesmas setempat. Keterangan yang dihimpun Media di lokasi kejadian menyebutkan, peristiwa nahas yang menimpa empat warga Dusun Mekarsari itu terjadi sekitar pukul 05.00 WIB. Saat itu, keempat korban yang rumahnya bersebelahan masih tertidur pulas. Dari arah bukit tiba-tiba terdengar suara gemuruh. Soni, anak sulung dari salah seorang korban langsung keluar rumah. Namun, bersamaan dengan itu gumpalan tanah bercampur batu menimpa dua rumah yang didiami tujuh penghuni. Soni pun tak luput dari hantaman longsoran tanah, dan menderita luka-luka di bagian tubuh. Warga setempat yang mendengar suara dentuman tanah menghantam kedua rumah disusul jerit tangis para korban, langsung melakukan pertolongan dengan mengangkat puing-puing rumah yang hancur. Keempat korban berhasil ditemukan, tapi sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Bencana serupa juga terjadi di lima kecamatan lainnya, yakni di Kecamatan Bojongasih, Bojonggambir, Cibalong, Cisayong, dan Cipatujah. Sebanyak 28 rumah warga, termasuk dua sarana peribadatan, hancur tertimbun tanah dan ratusan rumah lainnya terancam. Selain itu, ratusan hektare areal pertanian dan sawah terancam gagal panen akibat tergenang banjir yang mencapai ketinggian tiga meter. Untuk penanggulangan sementara, muspika setempat telah mengungsikan 300 warga yang tertimpa tanah longsor maupun yang rumahnya terancam, terutama di Kecamatan Bojonggampir. Menurut catatan Media, musibah tanah longsor di wilayah selatan Tasikmalaya kerap menimbulkan korban jiwa. Tahun lalu, tujuh orang tewas tertimpa tanah longsor di Kecamatan Cibalong. Musibah terbesar terjadi pada 1992 di Kecamatan Sodonghilir, mengakibatkan 40 orang tewas. (EM/N-2) http://www.sinarharapan.co.id/berita/0110/23/nus06.html Bukit di Banyumas Longsor, 150 KK Terisolir Banyumas, Sinar Harapan Sedikitnya 150 kepala keluarga (KK) warga Dusun I, Desa Gunung Wetan, Kecamatan Jatilawang, Banyumas kini terisolasi, menyusul runtuhnya sebuah bukit yang melintasi desa itu. Bencana tanah longsor itu juga menutup jalan desa di ruas sepanjang 250 meter. Jalan masuk ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) 04, Gunung Wetan juga tertutup longsoran tanah hingga menyulitkan para murid setempat. Pemkab Banyumas masih melakukan pendataan jumlah kerugian yang diderita warga. Sementara di sejumlah kecamatan lainnya, masing-masing Tambak dan Sumpiuh dalam waktu hampir bersamaan dilanda banjir. Meski demikian, banjir yang terjadi baru menimpa ratusan hektare areal persawahan, tidak sampai ke rumah-rumah penduduk. ”Yang jelas musibah itu tidak membawa korban manusia, hanya saja ratusan pohon milik warga terbawa longsoran,” kata Assisten Ekonomi Pembangunan (Asekbang) Pemda Banyumas yang juga Ketua Satkorlak Bencana Alam, Suyatno SSos, Senin (22/10). Tentang longsoran yang terjadi, kata Suyatno, Pemda Banyumas dan warga telah membentuk tim untuk menyingkirkan longsoran tersebut. Pemda membentuk dua tim beranggotakan warga desa Gunung Wetan untuk kerja bakti membuang longsoran. ”Tim akan bekerja seharian penuh. Pemda juga akan secepatnya membantu meminjamkan mesin Jack Hammer untuk menyingkirkan batu-batu berukuran besar yang menjadi hambatan selama ini,” jelas Suyatno. Ditambahkan, banjir yang terjadi di Tambak dan Sumpiuh yang terjadi karena meluapnya Sungai Tajum di wilayah setempat yang tanggulnya jebol beberapa waktu lalu dan belum bisa dibangun sepenuhnya. ”Meski banjir di sana belum terlalu besar, namun kita sudah menginstruksikan kepada para camat membuka posko-posko bencana alam,”ujarnya. Suyatno menambahkan, dari 27 kecamatan yang ada di Banyumas, 15 di antaranya termasuk daerah rawan bencana alam. Pemda telah menyiapkan langkah-langkah khusus guna mengantisipasi terjadinya bencana alam, baik karena banjir maupun tanah longsor atau bencana lainnya. (lid) --------------------------------------------------------------------- Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED] Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED] Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id