`````````````````````````````````````` Wacana Mingguan: 06 04 2001 ^*^*^*^*^*^*^*^*^*^*^^*^ K E R A H I M A N (Yoh: 8:1-11, Flp: 3;8-14, Yoh: 8;1-11) Para Saudara/i-ku yang terkasih, Realitas hidup saat ini dipenuhi dengan permainan kata-kata saling menyudutkan ,menjatuhkan. Ini dijumpai dalam berita, wacana, tata pergaulan hidup sehari-hari. Kata yang penuh penghakiman, penghujatan mewarnai wajah kemanusian kita saat ini. Di balik itu semua ada sebuah realitas terluka di hati nurani bangsa ini. Hati yang sakit itu bermuara pada hilangnya cinta. Cinta itu sudah pudar digantikan oleh kekerasan fisik, pikiran, hati untuk menang sendiri. Ketika pola pikir hanya saya paling benar, tahu, mengusai pikiran kemanusian? Orang lain diangap tak ada artinya? Disitulah benih kekerasan terpantul wajah bangsa ini. Ini realitas yang dijumpai sehari-hari. Pudarnya cinta membawa sebuah konsekwensi kita kehilangan nama memori kasih. Kasih yang membawa pengampunan, kesabaran, harapan telah hilang dari ingatan anak negeri ini. Yang ada saat ini orang saling menyudutkan, menyalahkan, menghamtam satu dengan yang lain. Lewat injil hari ini? Tuhan Yesus Kristus mendidik umat beriman agar budaya kerahiman itu, mengalahkan budaya otoritas, menang sendiri, ingin benar sendiri. Tuhan Yesus tidak mau terjebak dengan budaya komunal dimana manusia hanya ikut arus saja. Tanpa sadar dengan kekuasan yang begitu besar hukum dibelokkan demi menjaga nama sebuah kepentingan kekuasan.Yesus tahu bahwa dirinya dijebak untuk menyudutkan perempuan tersebut. Yesus tahu bahwa orang farisi mencari dalil pembenaran untuk menghukum perempuan itu? Yesus harus memilih dua pilihan yang sulit kalau Ya berarti dia terjebak pada permainan orang farisi ingin menjatuhkan Yesus bahwa dia bukan orang berbelas kasih? Kalau tidak Yesus dituduh tidak mengindahkan hukum taurat. Dalam situasi serba sulit, Tuhan Yesus tidak terjebak pada emosional tetapi Tuhan Yesus dengan tenang (baca: ay 7 ;;;;) " Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka" Barang siapa di antara kamu tidak berdosa hendaknya ia yang pertama melempar batu kepada perempuan itu? Jawaban Yesus keluar dari hati yang tulus itu membuat orang farisi terkejut dan tidak menyangka bahwa mereka akhirnya terjebak pada permainan kata -kata nya sendiri sebab mereka tidak bersih. Kerapkali sikap farisi ini ada didalam sisi gelap kemanusian kita, yang dengan muda mencari kambing hitam yakni menyudutkan orang lain. Yang paling muda menyalahkan itu pada orang lain dengan memberikan stempel dia orang berdosa, jahat, dipercaya. Stempel inilah membawa akibat luka yang dalam di masyarakat ini. Luka inilah melahirkan balas demdam terus-menerus mewarnai anak negeri. Penyembuhkan luka sejarah seperti hanya terjadi bila warga bangsa ini menghidupi kembali budaya kerahiman yang telah lenyap dimakan oleh budaya kekerasan. Pemutas tali dibutuhkan sebuah sikap belas kasih lewat kata yang tidak menghakimi, menyejukkan, menggerakkan hati. Ini semua terjadi bila umat beriman mengolah olah rasa yang ada hati terdalam. Dengan membudayakan bela rasa terhadap mereka lemah, tersingkirkan oleh sistem yang tidak adil. Lewat bela rasa itulah umat beriman diajak untuk bertobat memperbaharui tata batin yang selama ini hanya dikuasai oleh nafsu kuasa, menang sendiri, menjatuhkan. Semua hanya demi kepuasan pribadi. Tobat sejati bukan mencari kesalahan orang lain. Tetapi borok yang ada di dalam aku, aku lupakan/tinggalkan. Amin. (Rm Benny Susetyo). "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *********************************************************************** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772 atau BCA Cab. Darmo Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838 *********************************************************************** Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l