''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
 SARI BERITA : Rabu, 11 Juli 2001
=================================
* Marsilam Gantikan Lopa
* Panigoro Resmi Tersangka Kasus Korupsi
* Dalam Politik Diam Itu Bukan Emas
* Diam-Diam Hamzah-Akbar Temui Gus Dur
* IMF mulai Melunak
* Jaringan teroris Afrika Utara ancam AS
* Relokasi pengungsi Sambas selesai 2002

Marsilam Gantikan Lopa
---------------------------
JAKARTA- Presiden Abdurrahman Wahid merespons masukan-masukan yang
berkembang di masyarakat dengan mengangkat Marsilam Simanjuntak sebagai
jaksa agung menggantikan almarhum Baharuddin Lopa. Meski mengaku berat,
Marsilam yang kini masih menjabat Menkeh dan HAM menyatakan kesiapannya
memikul tugas baru itu.
Seperti diumumkan Juru Bicara Kepresidenan Wimar Witoelar kepada wartawan
di Bina Graha, Selasa siang, dengan naiknya Marsilam sebagai jaksa agung,
posisinya sebagai Menkeh dan HAM akan dijabat oleh Mahfud MD.
''Jabatan menhan untuk sementara akan dijabat oleh Menko Polsoskam Agum
Gumelar hingga diputuskan pejabat tetapnya.''
Sebelumnya proyeksi penempatan posisi seperti itu sudah ramai beredar. Tapi
Marsilam sebenarnya bukan orang yang dikehendaki oleh Gus Dur. Menurut
kabar Gus Dur menilai, rekannya di Fordem itu hanya memiliki keberanian
tapi tidak menguasai persoalan teknis kejaksaan.
http://www.suaramerdeka.com/harian/0107/11/nas1.htm

Arifin Panigoro Resmi Tersangka Kasus Korupsi
----------------------------------------------------
Penyelewengan Dana 75 Juta Dolar AS
JAKARTA- Setelah menjadi bahan pertanyaan selama beberapa minggu menyusul
penerbitan izin dari Presiden pada 12 Juni, Kejakgung akhirnya secara resmi
menetapkan Arifin Panigoro, Bos Medco yang juga ketua FPDI-P DPR, sebagai
tersangka dalam kasus korupsi di PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia
(BPUI).
Penetapan status itu disampaikan oleh Ka Puspenkum Kejakgung Muljohardjo SH
dalam konferensi pers, kemarin petang. Hal itu tentu mengagetkan wartawan
di Kejakgung. Karena, dalam konferensi pers siangnya, Muljo mengemukakan,
status Arifin masih sebagai saksi, dan akan diperiksa dalam waktu dekat.
Menurut keterangan Muljo, penetapan status tersangka berdasarkan hasil
ekspose perkara di hadapan Pelaksana Tugas (Plt) Jaksa Agung Dr Soeparman
SH bersama tim jaksa penyelidik dan jaksa senior Kejakgung. Arifin diduga
terkait dengan dugaan penyelewengan dana BPUI 75 juta dolar AS. ''Artinya,
sudah ditemukan bukti permulaan yang cukup untuk menjadikan Arifin Panigoro
dan kawan-kawan sebagai tersangka dalam kasus korupsi itu.''
http://www.suaramerdeka.com/harian/0107/11/nas4.htm

Dalam Politik Diam Itu Bukan Emas
----------------------------------------
Nurcholish Madjid Mengkritik Megawati
koridor.com [11 Jul 2001, 4:50] Nurcholish Madjid menyayangkan Megawati
yang dianggapnya enggan mengambil inisiatif. "Sejak semula saya menyerukan
Mega agar segera mengambil inisiatif untuk membangun koalisi, mengingat
PDIP bukan partai mayoritas. Namun, kenyataannya Mega diam saja. Padahal
dalam politik, diam itu bukan emas," kritik Cak Nur di Kairo Senin malam.
Kritik itu dilontarkan menjawab pertanyaan mahasisswa dalam acara dialog
dengan mahasiswa di Aula Salah Kamil, Universitas Al-Azhar, Kairo. Dialog
yang mengambil tema sekitar siatuasi politik di Indonesia, berlangsung
cukup hangat. Demikian Media.
Acara dialog ini diprakarsai PPMI (Persatuan Pelajar-Mahasisiswa Indonesia)
Mesir dan dihadiri 1.000 mahasiswa lebih. Tampak hadir pula budayawan Mesir
dan penganjur pemikiran Islam Kiri, Prof Dr Hassan Hanafi, serta Atase
Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo, Dr Nur Samad MA.
http://www.koridor.com/artikel.htm/114499

Diam-Diam Hamzah-Akbar Temui Gus Dur
---------------------------------------------
JAKARTA - Setelah gagal menggelar pertemuan politik di Istana Bogor,
diam-diam Presiden Abdurrahman Wahid bertemu dengan Ketua Umum Golkar Akbar
Tandjung dan Ketua Umum PPP Hamzah Haz. Pertemuan itu berlangsung kemarin
pagi.
Ada kesan, pertemuan di rumah Bendahara Golkar Mohammad Hidayat itu sangat
dirahasiakan. Akibatnya, tidak ada pers yang berhasil mencium pertemuan
penting tersebut.
Akbar ketika ditanya wartawan di gedung DPR kemarin sore membantah adanya
pertemuan itu. "Ndak. ndak., saya nggak bertemu," katanya sambil buru-buru
menghindar dari wartawan.
Namun, menurut orang dekat Hamzah Haz, pertemuan itu benar-benar
berlangsung. Saat itu, Gus Dur didampingi Menlu Alwi Shihab. Akbar
didampingi tuan rumah Mohammad Hidayat.
Lantas, bagaimana Hamzah? Dalam pertemuan itu, orang pertama di PPP yang
juga orang NU ini datang bersama ajudannya, Amir Anang. Namun, saat
pertemuan berlangsung, Anang hanya disuruh menunggu di mobil.
Apa saja yang dibahas dalam pertemuan itu? Sumber yang dipercaya dan
termasuk fungsionaris PPP itu mengaku tak banyak informasi yang bisa digali
dari pertemuan sejak pukul 09.00-11.00 tersebut.
http://www.jawapos.com/detail_top.php?u_kat=1

IMF mulai Melunak
---------------------
Jakarta (Bali Post) -
Pernyataan Direktur IMF untuk Asia Pasif Anoop Singh bahwa Indonesia
menjadi prioritas utama dalam penanganan krisis, tampaknya ada benarnya.
Terbukti, sikap IMF mulai melunak dengan dikuranginya 50 persen item dalam
draf Letter of Intent (LoI) yang rencananya ditandatangani Jumat (13/7)
mendatang.
Dari semula jumlahnya sekitar 67 item, kini diperkirakan hanya tinggal
30-an item yang akan dimasukkan dalam draf baru. ''Itu artinya, pekerjaan
kita tinggal sedikit, berarti kita bisa lolos dari IMF,'' kata Ketua Tim
Negosiasi RI-IMF Dipo Alam di Departemen Keuangan Jakarta, Selasa (10/7)
kemarin.
Ketika ditanya apakah makna ''lolos dari IMF'' berarti Indonesia akan
segera mendapat bantuan, Dipo menolak menerangkan lebih jauh. Tetapi paling
tidak, beban yang mesti dipikul oleh pemerintah makin berkurang.
Sebelumnya, Menteri Keuangan dan Pemberdayaan BUMN Rizal Ramli juga meminta
IMF untuk tidak mencampuri terlalu jauh pada tiap langkah yang diambil.
Misalnya, dalam hal jadwal restrukturisasi dan apa yang harus dijual.
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2001/7/11/n2.htm

Jaringan teroris Afrika Utara ancam AS
---------------------------------------------
Laporan Kleofas Klewen
satunet.com - Jaringan teroris Afrika Utara yang sebagian besar adalah
kelompok muslim radikal dari Aljazair menjadi ancaman bagi warga dan
kepentingan AS.
Beberapa anggota dari jaringan ini menurut ahli keamanan dari lingkungan AS
kepada AP, Selasa, termasuk beberapa warga AS yang dilatih di Afghanistan
oleh organisasi yang dikepalai Osama bin Laden, yang dianggap berperan
dalam konflik pemberontakan di Aljazair dalam hampir satu decade terakhir.
Menurut pakar keamanan ini, kelompok teroris tersebut dalam dua tahun
terakhir telah berubah dengan apa yang ia sebut sebagai tren baru
terorisme.
http://www.satunet.com/artikel/isi/01/07/11/57679.html

Relokasi pengungsi Sambas selesai 2002
--------------------------------------------
11 Jul 01 06:56 WIB (Astaga.com)
Laporan Fajar Widhiyanto
satunet.com - Pemindahkan pengungsi korban kerusuhan Sambas dari lokasi
penampungan ke daerah relokasi memerlukan waktu hingga tahun 2002.
Hal ini diungkapkan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah, Erna Witoelar
di Pontianak, Selasa, dan ia menyatakan pihaknya telah membangun sejumlah
sarana dan prasarana pendukung. Dalam melakukan pembangunan itu, ujar Erna
yang didampingi Menakertrans Al Hilal Hamdi, dilakukan secara bertahap
bersamaan dengan pindahnya pengungsi ke tempat relokasi tersebut. Sampai
saat ini saja, sebanyak Rp25 miliar hingga Rp35 miliar dana dari Kimparswil
telah dikucurkan bagi pelaksanaan relokasi pengungsi Sambas, baik untuk
permukiman maupun sarana dan prasarana pendukung, termasuk insentif bagi
daerah yang bersedia menerima para korban kerusuhan 1999 lalu itu.
http://idlive1.astaga.com/warta/terkini/artikel.php?article_id=67241

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***********************************************************************
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
atau
BCA Cab. Darmo Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838
***********************************************************************
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l    ATAU    unsubscribe eskolnet-l

Reply via email to