''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' SARI BERITA : Kamis, 11 Juli 2001 ================================== - Sarwono: Megawati, Hati-hati ! - Anggota DPR Sesalkan Bimantoro - Panglima TNI: Dekrit Tumpul Bila Tak Penuhi Syarat - Lowongan PNS Tertutup Selama 5 Tahun - PDIP tak Kecewa Sarwono: Megawati, Hati-hati ! ----------------------------------- Menjadi Presiden Dengan Ongkos KH Wahid koridor.com [12 Jul 2001, 7:24] Megawati Soekarnoputri akan mengalami kesulitan kalau nanti ada persepsi yang berkembang yang menyatakan dia naik sebagai Presiden dengan menggunakan ongkos Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Bila persepsi itu berkembang, akan tidak baik dampaknya bagi Mega, karena dia tidak hanya ketua umum PDI Perjuangan tapi juga Wakil Presiden. "Posisi ganda Mega itu jelas sangat berisiko," jelas mantan Sekjen DPP Golkar Sarwono Kusumaatmadja, di Surakarta, Rabu (11/7). Dia memperingatkan Megawati untuk berhati-hati menerima tawaran sebagai Presiden. Hal ini dikemukakan, karena ia prihatin melihat kesantunan dan moralitas politik para elite politik sekarang ini. Dalam tatanan politik dewasa ini Sarwono berpendapat posisi presiden sangat diperlemah secara konstitusi. Jadi andaipun Gus Dur sudah tidak jadi presiden, siapapun yang menggantikan Gus Dur akan menghadapi problem yang sama. Bertolak dari kenyataan yang ada saat ini itulah, ia sekali lagi menegaskan keprihatinannya terhadap moralitas politik yang ada pada diri para wakil rakyat saat ini. http://www.koridor.com/artikel.htm/114545 *Anggota DPR Sesalkan Bimantoro -------------------------------------- JAKARTA (Waspada): Tanpa memegang tongkat Komando Waka Polri Komjen Pol Chaeruddin Ismail, Rabu (11/7), untuk pertama kalinya menjadi inspektur upacara (irup) kenaikan pangkat 1338 perwira menengah dan bintara pasca dualisme kepemimpinan yang tengah melanda Polri. "Diharapkan Polri tidak lagi mengalami polemik berkepanjangan soal tongkat komando (kepemimpinan) dan segera dapat berakhir," demikian harapan Chaeruddin Ismail kepada wartawan usai memimpin upacara kenaikan pangkat 1338 perwira Polri setingkat lebih tinggi, di Mabes Polri, Rabu (11/7). Menurut Chaeruddin yang diberi mandat Gus Dur sebagai pelaksana harian tugas-tugas Kapolri menyusul dicopotnya S Bimantoro dari jabatan Kapolri mengatakan, Polri merupakan ujung tombak penegakan hukum di tengah-tengah masyarakat segera dapat mengakhiri polemik yang berkepanjangan tentang tongkat komando. "Polri merupakan pengayom dan menjadi harapan masyarakat dalam penegakan hukum. Untuk itu semua polemik yang tengah dihadapi Polri segera dapat berakhir," kata Chaeruddin Ismail yang juga sebagai pelaksana harian Polri sejak Jenderal Pol Surojo Bimantoro cuti selama 10 hari. http://www.waspada.com/news/2001/07/11/2001071111h.asp Panglima TNI: Dekrit Tumpul Bila Tak Penuhi Syarat ---------------------------------------------------------- Rabu, 11 Juli 2001, @15:28 WIB Jakarta -- Menanggapi ancaman Presiden Abdurrahman Wahid yang bakal mengeluarkan dekrit jika kalangan partai politik tak mau berkompromi dengannya, sampai batas waktu 20 Juli mendatang. Panglima TNI Laksamana Widodo AS menyatakan bahwa untuk membuat dekrit keadaan bahaya itu tidak semudah yang diperkirakan orang. Apabila tak memenuhi syarat, maka dekrit itu tidak berfungsi. Hal itu dinyatakan Widodo menjawab pertanyaan salah seorang pimpinan MPR dalam rapat antara Panglima TNI dan pimpinan MPR. Pertanyaannya, bila Presiden mengeluarkan dekrit dan Sidang Istimewa (SI) MPR tetap berjalan, TNI akan memilih pengamanan yang mana? "Keadaan bahaya itu ada syarat-syaratnya. Kalau syarat-syarat keadaan bahaya tidak dipenuhi tapi ada dekrit, dekrit itu menjadi tidak berfungsi alias tumpul," jawab Widodo seperti disampaikan Amien Rais dalam jumpa pers usai pertemuan dengan panglima TNI di Gedung Nusantara III Lt. 5, Jakarta, hari ini. Selain panglima TNI, dalam pertemuan yang membahas pengamanan di seputar SI itu, hadir pula Kabais, Kaster, WaKSAD, WaKSAL dan WaKSAU serta Pangdam Jaya. www.berpolitik.com Lowongan PNS Tertutup Selama 5 Tahun -------------------------------------------- Surabaya - Surabaya Post Pemprop Jatim tidak menerima pegawai baru dalam lima tahun mendatang. Kebijakan itu diambil setelah menerima limpahan pegawai baru dari kanwil departemen yang dileburkan. Hal itu dikatakan Kepala Biro Kepegawaian, Mohammad Munir SH, ditemui di kantornya, Rabu (11/7). "Saat ini Pemprop Jatim memfokuskan pada penataan pegawai dan gaji karyawan yang masih simpang siur," ujarnya. Karena kesibukan inilah Pemprop Jatim tidak mau mengambil risiko dengan menerima pegawai negeri baru sebab jumlah pegawai sudah terlampau banyak yakni 63.050 orang. Idealnya justru terjadi pengurangan sampai pada kebutuhan ideal. Karena itu pengurangan secara alamiah dari pegawai pensiun tidak akan cepat diganti dengan pegawai baru. Semula pegawai Pemprop Jatim hanya 24.113 orang. Lalu terjadi peleburan kanwil departemen dengan menerima seluruh karyawannya yang mencapai 38.937 orang. Dengan jumlah pegawai sebanyak itu dibutuhkan anggaran gaji Rp 756,6 miliar. Jumlah ini belum termasuk pegawai honorer. http://www.surabayapost.co.id Tak Diajak Pertemuan oleh Akbar dan Hamzah PDIP tak Kecewa ------------------- Laporan: ANTARA JAKARTA (RoL) - Sekjen PDIP Sutjipto mengemukakan PDIP sama sekali tidak kecewa dengan adanya pertemuan antara Presiden Gus Dur, Ketua PPP Hamzah Haz dan Ketua Partai Golkar Akbar Tandjung pada Selasa (10/7). ''Pertemuan yang dihadiri Pak Hamzah Haz dan Pak Akbar Tandjung tidak akan mempengaruhi kesepakatan yang sudah ada, jadi kita tidak kecewa,'' kata Sutjipto kepada wartawan di Jakarta Rabu. Ia mengatakan, dalam politik semua pihak punya strategi dan apa yang dilakukan Hamzah Haz dan Akbar Tandjung adalah bagian dari taktik tersebut. "Saya berpikir positif bahwa tidak ada sesuatu yang negatif dari langkah mereka, lagi pula dalam tiap pertemuan tingkat Sekjen Parpol sama sekali tidak tergambar adanya perubahan sikap," kata Sutjipto. http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=35766&kat_id=23 "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *********************************************************************** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772 atau BCA Cab. Darmo Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838 *********************************************************************** Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l