'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
 SARI BERITA : Selasa, 17 Juli 2001
==================================
* TNI Menolak, Polri Siap Mengamankan
* Dekrit & SI Bingungkan Rakyat
* Ada 60% Anggota DPR Makan Uang Haram
* Amien: Silakan Dekrit, 2 Jam Setelah Itu SI MPR
* Fundamentalis Tolak Mega Jadi Presiden

TNI Menolak, Polri Siap Mengamankan
------------------------------------------
Jakarta (Bali Post) -
Ancaman dekrit yang dikeluarkan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
ternyata disikapi berbeda oleh TNI dan Polri. Kalau sikap TNI, seperti yang
diungkapkan Kasad Endriartono Sutarto, sampai saat ini masih menolak
pemberlakuan dekrit oleh Presiden. ''Kami enggak berubah, masih seperti
sebelumnya. Sampai saat ini yang saya tahu begitu,'' ujar Kasad Jenderal
Endriartono Sutarto, Senin (16/7)
kemarin. Sementara itu, Wakapolri Komjen Pol. Chaeruddin Ismail mengatakan,
Polri
siap mengamankan keluarnya dekrit Presiden sekaligus siap mengamankan
pelaksanaan Sidang Istimewa MPR. Sebagai aparat pengamanan, Polri hanya
mempersoalkan dampak nasional terhadap event berskala nasional itu.
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2001/7/17/p1.htm

Dekrit & SI Bingungkan Rakyat
-----------------------------------
JAKARTA (Waspada): Gembar-gembor konflik politik antara pihak legislatif
DPR/MPR dengan eksekutif Presiden Abdurrahman Wahid, ujung-ujungnya
membingungkan rakyat. 'Buah' konflik itu hanyalah rencana pelaksanaan
Sidang Istimewa (SI) MPR (1 Agustus 2001) yang digemakan DPR/MPR, dan
kemudian dibalas oleh Presiden
dengan menabuh genderang Dekrit (dijadwalkan 20 Juli pukul 18:00).
Selain menyangkut sah tidaknya dua agenda (Dekrit dan SI) tersebut, sikap
petinggi negara juga membingungkan. Ada yang tidak konsisten, ada yang
pantang kalah populer dan sebagainya. Lebih membingungkan lagi sikap Mabes
Polri semula menolak Dekrit dan mendukung SI. Sikap ini terungkap melalui
tingkah laku fraksi TNI/Polri di DPR/MPR. Lebih kontra lagi sikap mantan
Kapolri S. Bimantoro jelas menolak
Dekrit. Sementara versi Wakapolri Chairuddin Ismail, lain lagi. Katanya,
Kepolisian RI siap mengamankan dua agenda nasional yang akan terjadi yakni
Dekrit Presiden yang akan diumumkan pada 20 Juli 2001 mendatang dan Sidang
Istimewa yang akan digelar pada 1 Agustus mendatang.
http://www.waspada.com/news/2001/07/16/200107161h.asp

Ada 60% Anggota DPR Makan Uang Haram
----------------------------------------------
Aktivis Politik Ajak Rakyat Memboikot
koridor.com [16 Jul 2001, 16:39] Pengamat Ekonomi & Politik Faisal Basri
mengakui, ada sebanyak 60 persen anggota DPR RI memakan dan menikmati uang
haram, hasil perasan dari BUMN-BUMN (Badan Usaha Milik Negara). "Saya hakul
yakin dan siap dibawa ke penjara," tandas Basri. Untuk itu, mantan Sekjen
Partai Amanat Nasional-PAN ini, meminta, agar BUMN-BUMN tidak memberi se
sen pun, kepada anggota DPR RI. Karena perilaku seperti ini, ikut
memperparah penderitaan rakyat dan memperpanjang ketidak benaran. Faisal
Basri juga mengigatkan MPR, agar tidak menjadikan sidang istimewa,
sebagai satu proses bagi-bagi kekuasaan, tanpa memikirkan kepentingan
rakyat. "Agenda ke depan, bukan lagi sekedar bago-bagi kekuasaan atau
redistribusi aset, tetapi perlu ada pembagian beban dan menunjukkan
pengorbanan kepada rakyat," kata Faisal Basri, dalam acara mengeluarkan
Manifesto Politik, bersama Bara Hasibuan, Erry Riyana Hardjapamekas, Irma
Hutabarat dan Teten Masduki, di Jakarta, Senin (16/7).
http://www.koridor.com/artikel.htm/114694

Amien: Silakan Dekrit, 2 Jam Setelah Itu SI MPR
-------------------------------------------------------
Reporter: Shinta NM Sinaga
detikcom - Jakarta, Ketua MPR Amien Rais menjawab rencana Presiden Gus Dur
mengeluarkan dekrit tanggal 20 Juli 2001 pukul 18.00 WIB dengan tantangan.
"Silakan dekrit, tapi 2 jam setelah itu SI MPR digelar," tukas Amien.
Hal ini dikatakan Amien dalam dialog di RCTI, Selasa (17/7/2001). Hadir
juga Sekjen DPP PDIP Sutjipto. Mereka berdua mengaku sama-sama sudah siap
jika SI harus dipercepat. "Percepatan SI telah kami siapkan dalam Rakernas
yang lalu. Kami memberikan dukungan pada pimpinan MPR jika memang situasi
memburuk akibat tindakan
presiden," kata Sutjipto.
http://www.detik.com/peristiwa/2001/07/17/2001717-081031.shtml

Fundamentalis Tolak Mega Jadi Presiden
--------------------------------------------
Reporter/Penulis: Edi Winarto
JAKARTA, Mandiri - Kelompok-kelompok Islam fundamentalis masih menolak atau
menghalangi Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden. Sebab, dalam hukum
syariah mereka wanita dilarang menjadi pemimpin, kata seorang pengamat
politik di Nusa Tenggara Barat (NTB),
"Indikasi tersebut bisa kita baca dari pernyataan yang dilontarkan sejumlah
pengurus partai yang menyatakan seorang wanita tidak bisa menjadi pemimpin
negara," kata Drs Dharmansyah Msi, akademisi dari Universitas Muhammadiyah
Mataram (UMM) di Mataram, Senin(16/7).
Pernyataan yang menolak wanita menjadi Presiden tersebut dilontarkan Ketua
PBB Egi Sudjana, fungsionaris Partai Keadilan Fachri Hamzah dan aktivis
Pergerakan Islam Muhammad Al Khaththath dalam dialog Jumat (13/7) di Masjid
Universitas Indonesia Depok.  http://www.mandiri.com/?

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36)
***********************************************************************
Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk.
Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan
tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED]
Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772
atau
BCA Cab. Darmo Surabaya,
a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838
***********************************************************************
Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan:
subscribe eskolnet-l    ATAU    unsubscribe eskolnet-l

Reply via email to