Halo, nanya dunk qalam qalam quote :
Angan-angan manusia itu jauh melampaui umur dan usianya di dunia, padahal di dunia dia digandolin banyak masalah, lepas dia dari satu masalah yang memumetkan fikiran dia, tau-tau masalah lain sudah menerjangnya, lepas lagi dari suatu masalah kemudian tersandung lagi oleh masalah lain di depannya. Dan begitu terus hingga umurnya habis mas. sisc : apa pandangan dan pendapat anda tentang masalah hidup, qalam apa itu salah satu yang membuat hidup tidak menarik bagi anda, sehingga anda lebih tertarik dengan kematian untuk harapan hidup yang lebih kekal, hidup yang gak ada masalah lalu kira2 menurut anda, kenapa Allah memberikan dan membiarkan kita hidup dan kira2 menurut anda itu, apa yang dimaksud amal dan taqwa sebagai bekal di dunia akhirat apa gambaran anda tentang dunia akhirat yang anda tuju ini makasih ya, salam, sisc --- In filsafat@yahoogroups.com, qalam26 <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Dari ketiadaan kemudian menjadi ada > kemudian menjadi tidak ada lagi > ini kan namanya fana ya mas > > cuma numpang lewat...sebentar, > > MAs kita ini seperti orang asing atau > musafir yang singgah di sebuah persinggahan yang namanya dunia. Yang > namanya musafir ga bakal tinggal lama-lama Mas, dia toh sadar bakal > pergi lagi. Nah karena tau hal itu dia kumpulin deh bekal sebanyak- > banyaknya untuk melanjutkan perjalanan menuju kampung asalnya. dan > bekal yang dikumpulinnya adalah amal "dan sebaik-baiknya bekal adalah > bekal ketaqwaan". nah setelah mengumpulkan bekal yang cukup simusafir > akan pergi lagi menuju kampungnya yakni kampung AKHIRAT. > > Kampung istirahat....DARUL AKHIRAT kampung keabadian > Siapa yang menjamin semua ini ??? > TENTU SAJA ALLOH dan RASULnya > dimana Didalam KITABNYA AL-QURAN dan As-Sunnah > > Tapi saya heran mas berapa banyak ya musafir-musafir yang lebih > senang di tempat fana yakni dunia. mereka panjang angan-angan. Angan- > angan manusia itu jauh melampaui umur dan usianya di dunia, padahal > didunia dia digandolin banyak masalah, lepas dia dari satu masalah > yang memumetkan fikiran dia, tau-tau masalah lain sudah menerjangnya, > lepas lagi dari suatu masalah kemudian tersandung lagi oleh masalah > lain didepannya. Dan begitu terus hingga umurnya habis mas. > > Kita ini mirip seekor burung mas, yang lompat dari satu dahan > kedahan lain, dari satu kehidupan ke pada kehidupan lain. ga tetap > > Demi Alloh kita pasti dunia ini hanya waktu yang sebentar mas dan > kelak usia kita akan habis. > > Ayo mas kita cari kehidupan yang tidak terdapat kematian didalamnya > > salam > Qalam26 > > --- In filsafat@yahoogroups.com, verri DJ <verri_dj@> wrote: > > > > Kata Syech Siti Jenar - filosof Jawa, "kehidupan dimulai setelah > kita > > mati". Sayangnya kebenaran hakiki ini tidak bisa dibuktikan, maklum > kalau > > sudah mati tidak kembali lagi. > > > > Salam, > > Dj > > > > > > At 08:45 AM 21/09/07 +0000, you wrote: > > >Tentu mati adalah sebuah awal baru > > > > > >seandainya kematian merupakan akhir dari segala-galanya > > >tentu akan lebih mudah > > >tapi Mati adalah awal dari dimulainya pertanggung jawaban perbuatan > > > > > > > > > > > >--- In filsafat@yahoogroups.com, "temon_brangti" <temon_brangti@> > > >wrote: > > > > > > > > "Jodo, pati, bagja, cilaka". Empat elemen yang disepakati > sebagai > > > > suratan takdir yang tidak bisa diubah. Setidaknya, menurut > pandangan > > > > > > > filosofis masyarakat sunda. Dalam hal ini, "pati", mengandung > arti > > > > kematian. Terputusnya rangkaian kehidupan yang dilalui manusia. > > > > Namun, ada pengertian lain dalam memahami "pati". Pati, > dalam > > > > bahasa sunda juga dapat diartikan inti, sumber atau dasar. Hal > ini > > > > dapat terlihat dalam istilah "cipati' yang artinya, air sari > > >kelapa > > > > (santan). > > > > Hal ini menarik, karena, dalam bahasa sunda, isim (nama) > > > > adalah perwujudan dari sifat yang mengikutinya. Dari sana bisa > > >dilihat > > > > korelasi langsung antara pati yang artinya kematian dengan > > >pengertian > > > > pati, yang lain, yang artinya intisari dari sesuatu. Lalu, > apakah > > > > kematian (setidaknya bagi masyarakat sunda) dianggap sebagai > inti > > >dari > > > > kehidupan? > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > >****************************************************** > > >Milis Filsafat > > >Posting : filsafat@yahoogroups.com > > >Arsip milis : http://groups.yahoo.com/group/filsafat/ > > >Website : http://filsafatkita.f2g.net/ > > >Berhenti : [EMAIL PROTECTED] > > >****************************************************** > > > > > >Yahoo! Groups Links > > > > > > > > > > > > ****************************************************** Milis Filsafat Posting : filsafat@yahoogroups.com Arsip milis : http://groups.yahoo.com/group/filsafat/ Website : http://filsafatkita.f2g.net/ Berhenti : [EMAIL PROTECTED] ****************************************************** Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/filsafat/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/filsafat/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/